Connect with us

Entertainment

PARFI Pecah (Lagi), Kantor Parfi Dikunci

Published

on

JAYAKARTA NEWS—Bukan Persatuan Artis Film (Parfi) namanya, kalau tidak pecah. Ribut dan ribut lagi. Sejak Ratno Timur mengetuai PB Parfi 3 periode, selalu terjadi keributan. Saat itu terjadi kepengurusan kembar, Ratno Timur di satu kubu dan Dicky Zulkarnain di kubu lain.

Di era Sys NS, ribut juga dan diajukan ke pengadilan. Juga di era Eva Rosdiana Dewi dan Jenny Rachman, terjadi saling gugat. Kemudian, terpilih Aa Gatot Brajamusti sebagai Ketum Parfi, ribut lagi. Malah Gatot dicokok polisi karena pengguna narkoba sewaktu Kongres Parfi di Lombok, 2016.

Setelah lama vakum, digelar Kongres Parfi ke-16 di Hotel Maharaja, Jakarta, awal Maret 2020 lalu. Terpilihlah Alicia Djohar sebagai Ketum Parfi. Baru beberapa minggu terbentuk kepengurusan Parfi untuk 5 tahun mendatang, Sekjen Parfi Mutiara Sani dan tiga pengurus Parfi lain mundur.

Kini, Parfi digoyang lagi dan kembali ke titik nol. Soultan Saladin, yang mengaku sebagai Ketum Parfi dalam Kongres Parfi di Lombok 2016, menantang Alicia Djohar untuk bersama membentuk Sekber Parfi. “Saya membawa mandat dari Aa Gatot sebagai Ketum Parfi yang sah. Dan kepengurusan Parfi saya sudah disahkan oleh Menkumham, Yasonna Laoly.
Okelah, kalau Alicia Djohar mengaku Ketum Parfi hasil Kongres 2020 di Jakarta. Ayo kita bersatu dan lupakan perbedaan untuk membentuk Sekber Parfi,” ujar Soultan kepada penulis.

Namun, upayanya ini ditolak dan menemui jalan buntu. Ketika bersama Sandec Sahetapy, Salmar Koto dan Mack Prabu akan ke Sekretariat Parfi di lantai 4 Gedung PPHUI, Kuningan, kantor Parfi tutup. Semua kepengurusan Parfi versi Alicia Djohar tidak ada yang datang.

“Saya datang baik-baik, guna bersilaturahmi. Bukan sebagai tamu,” timpal Soultan. “Kami berempat enggak akan mengganggu. Tapi responsnya negatif. Kantor Parfi ditutup,” imbuh Soultan kecewa.

Sandec Sahetapy yang loyal memfasilitasi dan mendanai Kongres Parfi 2020 juga heran dengan sikap Alicia Djohar dan pengurus lain. “Soal Parfi belum selesai. Ayo kita maju dan menjadi pengurus yang lebik baik,” papar Sandec sembari menambahkan, kepengurusan Parfi versi Alicia Djohar belum ada pelantikan.

Dari kubu Alicia Djohar tampil Evry Joe selaku Ketua Humas Parfi. “Enggak ada aturan dan AD/ARTnya tentang pembentukan Sekber Parfi. Dan pembentukan Sekber Parfi itu melanggar konstitusi Parfi,” kelit Evry Joe.

Alhasil, sudah beberapa hari ini, aparat polisi dari sektor Setiabudi, Kuningan tampak berjaga-jaga sekitar Gedung PPHUI. Sampai tulisan ini diturunkan, belum ada tanggapan dari kubu Parfi 56 pimpinan Marcella Zalianty yang anggotanya mayoritas artis-artis muda. Memang, keputusan Kongres di tangan anggota. Quo vadis, Parfi! (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *