Connect with us

Traveling

5 Tips Melakukan Perjalanan Jauh Saat Berpuasa Tanpa Mengganggu Ibadah

Published

on

Ilustrasi. Berkendara saat matahari tidak terik akan membuat tubuh tidak cepat haus dan lelah saat puasa. (Pexels/Arthouse Studio)

JAYAKARTA NEWS – Selama bulan Ramadan, masyarakat di wilayah Indonesia paling tidak mesti puasa selama 14 jam.

Ibadah puasa ini tentu saja mengubah siklus dan kebiasaan orang, termasuk soal wisata dan perjalanan panjang.

Jika saat Ramadan harus melakukan perjalanan jauh, ini tips agar kegiatan itu tidak sampai membatalkan puasa.

1. Atur waktu keberangkatan
Perjalanan panjang sering membuat lelah, cepat haus dan lapar, sementara itu tidak bisa dilakukan seenaknya saat puasa.

Karenanya cobalah atur waktu keberangkatan sebaik mungkin.

Lakukan perjalanan jauh setelah waktu berbuka sehingga di jalan bisa tetap minum dan makan.
Udara malam pun cenderung tidak terlalu panas dan tidak membuat cepat haus.

Bisa juga melakukan perjalanan setelah subuh saat perut masih kenyang.

Di perjalanan tidak akan terlalu merasa lapar dan haus.

2. Makanan yang berprotein tinggi
Orang cenderung cepat lapar ketika mengonsumsi makanan karbohidrat tinggi, berminyak, dan manis.

Karena itu, konsumsi makanan berprotein tinggi, seperti ikan, ayam, atau telur.

Ini membuat tidak cepat lapar dalam perjalanan.

Selain minum air putih yang banyak. Jangan lupa makan sayuran dan buah-buahan yang mengandung air.

3. Buat itinerary yang fleksible
Ketika melakukan pejalanan jauh, misalnya naik mobil, buatlah itinerary yang fleksible.

Jangan terlalu memaksakan diri menyetir jarak panjang tanpa istirahat.

Perlambat kecepatan mobil dan jangan ragu untuk istirahat bila merasa kelelahan.

Bisa juga mengajak teman bergantian menyetir agar tidak energi tidak terkuras.

Bila akan ke tempat wisata, kurangi jumlah tempat yang dikunjungi.

Tempat wisata outdoor atau yang membutuhkan banyak energi sebaiknya dikunjungi di pagi hari.

Alternatif lainnnya, lakukan saja setelah berbuka.

4. Jangan lupa sahur
Orang sering malas atau melewatkan sahur karena sulit bangun.

Bila Anda hendak melakukan perjalanan jauh, sahur wajib hukumnya.

Sahur akan memberikan tenaga selama perjalanan. Orang tidak mudah lapar dan haus juga.

Usahakan makan dengan kenyang dan minum air putih sebanyak mungkin agar tidak dehidrasi.

5. Tetap puasa atau tidak?
Tidak berpuasa saat melakukan perjalanan panjang adalah pilihan terakhir.

Dan, ini sangat tergantung pada orang tersebut.

Ada ketentuan juga tidak wajib puasa bagi orang yang bepergian jauh.

Bila secara fisik tidak kuat dan memilki masalah kesehatan, tidak ada salahnya tidak berpuasa.

Setelah itu bisa dibayarkan ketika tubuh sudah kuat.***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *