Connect with us

Artificial intelligence

Krutrim, Perjalanan Sukses Startup AI yang Melampaui Batas di India

Published

on

Founder Ola, Bhavish Aggarwal. (Screenshot YouTube)

JAYAKARTA NEWS – Luar biasa. Baru setahun berdiri, Krutrim, startup AI yang dibangun oleh pendiri Ola, Bhavish Aggarwal, kini menjadi “unicorn” dengan valuasi mencapai $1 miliar. Ia diklaim sebagai unicorn AI pertama di India. Krutrim sukses meraih perhatian melalui putaran pendanaan senilai $50 juta yang dipimpin oleh Matrix Partners India.

Krutrim, yang artinya “buatan” dalam bahasa Sanskerta, berfokus pada pengembangan model bahasa besar yang telah dilatih dalam berbagai bahasa di India serta bahasa Inggris. Rencananya, startup ini akan meluncurkan asisten AI percakapan berbasis suara yang dapat memahami berbagai bahasa di India. Versi beta dari chatbot bernama sama akan segera tersedia untuk konsumen, diikuti dengan penyediaan API untuk pengembang dan perusahaan.

Krutrim juga berencana mengembangkan kemampuan internal untuk memproduksi chip yang dioptimalkan untuk komputasi AI. Sebelumnya, TechCrunch melaporkan bahwa venture baru Bhavish Aggarwal ini akan fokus pada pengembangan dan desain chip.

Bhavish Aggarwal, yang juga pendiri Ola, mengungkapkan, “India harus memiliki kemampuan AI sendiri, dan di कृत्रिम, kami sepenuhnya berkomitmen untuk membangun rangkaian komputasi AI lengkap untuk negara ini. Kami sangat senang dengan penutupan sukses putaran pendanaan pertama kami, yang mencerminkan potensi solusi AI inovatif dari कृत्रिम, serta keyakinan dari para investor dalam kemampuan kami untuk membawa perubahan yang positif dari India untuk dunia.”

Investasi yang diterima Krutrim menjadi sorotan, terutama karena terjadi di tengah-tengah kegembiraan global terhadap terobosan AI. Meskipun India memiliki ekosistem startup yang kuat, pesaing asal India masih harus muncul dan bersaing dengan titan model bahasa besar seperti ChatGPT dari OpenAI, Anthropic yang didukung oleh Amazon, atau Bard milik Google.

Selain Krutrim, upaya lain dalam dunia AI juga mendapatkan dukungan. Reliance, perusahaan raksasa India, bermitra dengan Nvidia untuk membangun model bahasa besar yang mencakup bahasa-bahasa beragam di India. Sementara itu, startup AI lain seperti Sarvam, yang mendapat dukungan dari Peak XV dan Lightspeed India, juga tengah merintis perjalanannya.

Meskipun perjuangan untuk mengembangkan model bahasa besar terbukti mahal, optimisme investor global terus tumbuh. Harapan besar ditempatkan pada kemajuan AI yang dianggap dapat meningkatkan efisiensi di berbagai industri. Tentu saja, Krutrim dan startup AI lainnya di India memiliki tantangan besar, namun keberhasilan mereka diharapkan akan membawa dampak positif pada ekosistem startup India dalam perlombaan AI yang terus berkembang.[tc/sm]

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *