Connect with us

Feature

Orang Buta pun Semangat Mengikuti Tawaf Sampai Selesai

Published

on

Poedji Leksono

MAKKAH, JAYAKARTA NEWS – Jumat 19 April 2024, di mana umat Islam berbondong-bondong menuju ke Masjid untuk menunaikan Sholat Jumat. Tidak terkecuali di Masjidil Haram, Makkah Almukarromah.

Masjid terbesar yang menjadi jujukan masyarakat dan juga para jamaah umroh yang datang ke kota tersebut, tidak pernah sepi baik hari-hari biasa atau hari besar. Bahkan kalau musim haji manusia dari penjuru dunia tumplek blek disini.

Mengapa Masjidil Haram selalu dijejali jamaah?

Salah satunya, menurut Nabi Muhammad SAW, kalau sholat di situ maka pahalanya dilipatkan menjadi 100.000 dibanding sholat di masjid-masjid lain termasuk di Indonesia. Masjid lain yang juga pahalanya besar adalah Masjid Nabawi yang ada di kota Madinah yakni 1000 pahalanya sekali sholat.

Para jamaah sholat si pelataran masjid nabawi karena didalam sudah penuh

Waktu saya Sholat Jumat di Masjidil Haram harus sabar menunggu orang tawaf. Padahal saya sudah 1 jam datang tapi mendapatkan tempat di lantai 2 karena di lantai 1 sudah penuh orang. Lantai 1 jadi favorit karena letaknya berhadapan langsung dengan Ka’bah.

Takmir masjid memang memberikan keleluasaan kepada jamaah yang lagi menjalankan tawaf. Langkah mereka baru dihentikan manakala sudah masuk waktu sholat. Maka begitu berhenti maka para jamaah bergerak cepat memenuhi sekitaran Ka’bah. Saya sendiri terpaksa ambil tempat di lantai 2 karena sudah tidak muat memaksakan ke lantai 1.

Sambil menunggu Sholat Jumat tiba saya khusuk berdoa untuk diri sendiri ataupun keluarga dan handai taulan lainnya tak lupa baca dzikir. Sekali-kali mata melirik ke ratusan bahkan ribuan jamaah yang tidak surut melaksanakan tawaf.

Mimbar tempat Rosul memberikan tausih di Roudhah Masjid Nabawi

Nah di antara orang-orang itu ada beberapa orang buta (maaf) ikut khusuk mengitari Ka’bah. Mungkin mereka sengaja ambil tawaf di lantai 2 untuk menghindari tabrakan dengan orang2 lain. Maklum di lantai 1 begitu banyak dan sebagian berambisi mendekati hajar aswat untuk meraih sekaligus menciumnya.

Saya sebetulnya fokus berdoa tapi suara-tok tok dari tongkat mereka membuat saya terusik dan memperhatikan. Masyaa Allah Tuhan Maha Besar orang yang tidak bisa melihat itupun masih dipanggil datang ke Makkah untuk melaksanakan tawaf.

Naluri sebagai wartawan tergerak ingin mewawancarai atau ambil fotonya tapi apa boleh buat saya datang dengan niat beribadah sehingga saya merekam kejadian yang ada di depan saya dengan mata, telinga dan mengingat-ingat dalam otak.

Dalam perjalanan memutari Ka’bah banyak orang yang simpati dengan memberikan jalan dan yang menjadi pertanyaan sesudah tawaf siapa yang mengantarnya pulang? Wallahu alam karena begitu besar Masjidil Haram dengan puluhan ribu orang yang datang sangat sulit untuk melacaknya.

Kembali soal keinginan mendekati hajar aswat, sebenarnya bisa saja dengan memberikan lambaian tangan kemudian mengusap tangan ke wajah. Namun selera orang memang beda ada yang mati2an untuk mendekati hajar aswat dan yang lainnya melakukan dengan cara lain seperti melambaikan tangan ke arah hajar aswat.

Bahkan ada jasa dari sekumpulan orang yang bisa menuntun untuk mendekati hajar aswat dengan bayaran sekitar 100 real atau lebih. Caranya mereka melindungi orang yang menggunakan jasa tersebut.

Biasanya orang yang menggunakan jasa diposisikan di tengah kemudian petugas jasa berada di depan dan di belakang. Yang dibuka berusaha membuka jalan sedang yang dibelakang melindungi agar tidak disalib orang lain. 

Kalau sudah mendekati hajar aswat orang di depan menghentikan orang sekitar dan orang yang ada ditengah disurung oleh yang dibelakang untuk menuju hajar aswat sekaligus memegang dan mencium.

Para jamaah sedang melakukan tawaf

Adegannya tidak lama paling hitungan detik. Setelah itu orang yang menggunakan jasa orang itu menyelesaikan tawaf yakni 7 kali putaran. Sesudah selesai maka transaksi diselesaikan di luar Ka’bah.

Ibadah Umroh yang paling penting ada tiga yakni melakukan tawaf, sa’i dan tahalul. Kalau 3 itu bisa dilaksanakan maka umrohnya sah. Sebaliknya dari 3 itu hanya dilakukan 2 bahkan 1 maka umrohnya tidak sah.

Tawaf adalah melaksanakan memutari Ka’bah yang arahnya berbalikan dengan arah jarum jam dan dilakukan sebanyak 7 kali sembari berdoa minta kepada Yang Maha Kuasa apa-apa yang ingin dicapai. 

Jamaah melaksanakan sa’i

Selanjutnya melaksanakan sa’i yakni berjalan dari bukit shafa menuju marwah sebanyak 7 kali. Berkat pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah setempat maka perjalanan lebih enak dan dingin dan letaknya menyatu dengan Masjidil Haram. 

Melihat “hebatnya” pembangunan itu maka terlintas di pikiran kalau dulu tidak seperti puluhan tahun yang lalu jamaah harus susah payah melewati jalanan yang tidak enak dan naik turun. Apalagi kalau paa sa’i siang hari panasnya minta ampun.

Sejarahnya sendiri waktu itu Siti Hajar istri dari Nabi Ibrahim kebingungan melihat putranya Nabi Ismail sakit dan kehausan.

Sehingga Siti Hajar berlari-lari dari bukit Safa ke bukit Marfa berkali-kali mencari air. Sampai akhirnya ia melihat dekat kaki Ismail ditemukan air. 

Digalilah tempat itu dan air keluar yang akhirnya air tersebut disebut air zam-zam yang sampai sekarang tidak pernah habis diminum banyak orang dari berbagai negara yang datang untuk berhaji atau umroh.

Bahkan sepanjang jalan waktu melaksanakan sa’i banyak titik ada penyediaan air zam-zam. Para jamaah bisa kapan saja berhenti untuk minum air zam-zam yang penuh mineral. Rasanya nyes menghilangkan dahaga sekaligus meringankan rasa capek.

Rangkaian terakhir yang harus dilalui jamaah adalah tahalul yakni memotong rambut. Dalam acara tersebut syaratnya yang memotong harua sudah dipotong dahulu baru dia bisa memotong rambut saudara, teman atau yang lain. Memotongnya boleh beberapa helai untuk memenuhi persyaratan.

Kendati demikian ada juga yang mempoong gundul rambutnya. Kalau yang ini mereka biasanya datang ke salon-salon disekitaran Masjidil Haram. Taripnya rata-rata 10 real atau kalau dikurskan ke rupiah nilainya kurang lebih 50 ribu.

Raudhah Yang Tidak Pernah Sepi

Satu tempat lagi yang dikunjungi para jamaah umroh adalah Raudhah yang tempatnya menyatu dengan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad ini juga cukup besar dan di dalamnya juga ada makam Rosulluloh bersama 2 sahabatnya yakni Abu Bakar dan Ali Bin Abu Thalib.

Para jamaah selfie depan Ka’bah

Para jamaah tidak bisa sembarangan masuk karena harus mengaplod aplikasi “nusuk” yang dibuat oleh pengurus masjid. Setelah mendapatkan aplikasi maka kita bisa konfirmasi kapan waktunya datang ke Raudhah.

Kalau sudah masuk maka petugas akan mengedel aplikasi kita sehingga tidak berlaku. Lalu kapan bisa membuat aplikasi lagi ? Pengurus masjid menetapkan setahun lagi baru bisa membuat aplikasinya lagi.

Apa yang dilakukan jamaah masuk di Raudhah ? Sholat Sunah 2 rakaat dua kali kemudian berdoa yang waktunya sangat dibatasi tidak lebih dari 10 menit. Kalau mereka terlalu lama akan diminta oleh petugas agar angkat kaki karena jamaah lain mengantri untuk melaksanakan hal yang sama.

Beribadah di Raudhah memang lain karena nuansa “kedekatan” dengan Nabi Muhammad sangat terasa. Oleh karena itu tidak salah kalau ada jamaah yang berlama-lama dengan memperlahan sholat dan doanya.

Masjid Kubah

Aktivitas lain yang dilakukan oleh para jamaah umroh oleh biro jasa yang dipilih, adalah mengunjungi tempat-tempat bersejarah terkait dengan perjalanan Rosullulloh.

Salah satunya adalah masjid Kubah yang tidak besar seperti masjid Nabawi. Masjid ini juga dibangun oleh Rosul dan istimewanya kalau ada jamaah yang sholat baik wajib apa sunah akan mendapatkan pahala umroh.

Masjid Kubah dari samping

Jadi walau kecil masjidnya, ribuan orang datang ke sana. Bagi mereka yang tidak bisa memarkir kendaraannya harus berputar-putar dulu ke jalan sekitarnya menunggu rombongan dan kendaraannya meninggalkan pelataran parkir.

Di depan masjid juga banyak para pedagang yang menawarkan barang seperri parfum dan pakaian. Para jamaah yang tertarikbisa menawar kalau pas dan ada kesepakatan dengan penjual maka terjadi transaksi. 

Kemudian juga ada bukit uhud di mana dalam sejarahnya Rosul dan pengikutnya kalah perang melawan penentang Islam. Salah satu penyebab kekalahan perang itu adalah karena tidak konsisten dalam menunaikan tugas yang diembannya.

Saat itu regu prmanah Rosul yang ada di atas bukit berlarian turun karena melihat lawan banyak yang meninggal san sebagian melarikan diri. Padahal posisi mereka sangat strategis yakni mengintai sekaligus memanah lawan sesuai kode.

Nah saat mereka turun untuk mengambil barang yang ditinggal atau dipakai lawan yang meninggal saat itu mereka menyerang. Karena tidak ada regu pemanah maka dengan mudah kaum yang menolak Islam itu bisa mengalahkannya.

Para perajurit Roaul yang gugur itu disebut para syuhada dan dikuburkan massal. Dan itu bisa dilihat di bukit Uhud.

Masih banyak lagi tempat-tempat bersejarah lain seperti di Makkah yang bisa disaksikan langsung keberadaannya melalui tanda-tanda yang ada. Sehingga selain melaksanakan ibadah seperti tawaf dan sa’i para jamaah juga dibawa keliling berziarah ke tempat bersejarah jamannya nabi-nabi. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *