Kabar
Lepaskan Energi Negatif Lewat “Telaah Rasa”
JAYAKARTA NEWS – SA.TU Kolektif menyelenggarakan pameran lukisan perdananya yang berjudul “Telaah Rasa” di Kopi Macan, Bugisan, Yogyakarta, 14-18 Mei mendatang. Harapannya, “Telaah Rasa” ini mampu menciptakan ruang gerak bagi para penikmatnya untuk melepaskan enegi negatif melalui karya seni.
Pameran ini menjadi bagian dari mata kuliah “Tinjauan Kelola Pameran” di Prodi S-1 Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta. Pameran akan dibuka oleh Ong Harry Wahyu (14/5) pukul 15.00 WIB. Sementara kurator dipegang oleh Ruhembun Lingkar Hening dan Renata Kalyana Duhita. Acara “Curator & Artist Talk” akan digelar (16/5) pukul 15.00 WIB.
Pameran “Telaah Rasa” menggandeng seniman lintas generasi. Sehingga, pameran ini tidak hanya perihal unjuk emosional seniman dan pengunjung, namun juga menjadi tempat untuk saling memahami pergumulan perasaan pada masing-masing generasi yang tanpa disadari telah terpaut jauh oleh waktu.
Ada tiga ruang utama dalam pameran “Telaah Rasa.” Ruang Pertama adalah Ruang Pamer, diisi dengan lukisan yang variatif. Kedua, Ruang Refleksi yang menyajikan 3D Video Mapping. Dan terakhir adalah Ruang Katarsis. Ruangan ini dibuat untuk melampiaskan emosi negatif manusia ke seni. Pengunjung bebas melukis apapun yang mereka rasakan di media yang disediakan.
Dalam pameran ini, pengunjung diajak untuk berkelana dengan imajinya tanpa ada batas. Karya-karya dalam pameran ini dapat ditelaah sesuai dengan perasaan yang muncul dalam diri, sehingga proses telaah rasa mampu tercapai. Disuguhkan berbagai macam karya seni lukis yang unik dan nyentrik agar mampu membuat pengunjung merasakan relasi pada esensi yang diciptakan seniman dalam karyanya.
Terdapat 14 perupa seni lukis yang akan berpartisipasi dalam pameran ini yakni Rocka Radipa, Krismarlianti, Rona Narendra, G. Prima Puspita Sari, Susiyo Guntur, Setiyoko, Kartiko Prawiro, Rahmad Afandi, Albertus Papiek, Varin Deasyafira, Prakadetto Alansa, dan Alminada Satrio. Selian itu, pameran ini juga akan diisi dengan video mapping oleh 3D designer, Warisdyo Bayu. (Ernaningtyas)