Connect with us

Drama & Teater

ISI Yogya Tawarkan Platform Pengelolaan Komunitas Seni

Published

on

YOGYAKARTA, JAYAKARTA NEWS – Ada persoalan akut di dunia seni-budaya, yakni tentang lemahnya pengelolaan komunitas. Fenoema itu sudah cukup lama. Penyebabnya, antara lain, persaingan ketat di wilayah kapital dan distribusi yang mempersempit ruang kreativitas.

“Pandemi covid-19 memperparah keberadaan komunitas. Komunitas Seni makin berkurang aktivitasnya, seniman pun terancam kehilangan mata pencahariannya,” ujar Guru Besar Teater ISI Yogyakarta, Prof Yudiaryani, MA kepada pers di Yogya, hari ini (31/7).

Puncak hilangnya aktivitas komunitas seni terjadi saat penggunaan teknologi digital kian marak, termasuk dalam proses produksi pertunjukan. “Ditambah, penonton pertunjukan sekarang lebih suka berdiam (nonton) di rumah,” tambah Pendiri Lembaga Teater Perempuan MAS, itu.

Sebagai akademisi sekaligus praktisi teater, Yudi menggalang komunitas seni untuk keluar dari problematika akut tersebut. Caranya, dengan menggelar Program Matching Fund dengan Platform Corporate Theatre. Kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Rektor ISI Yogyakarta, Prof Dr Timbul Raharjo, M.Hum hari Sabtu, 5 Agustus 2023 di Sanggar Teater SANI Tobratan 408, RT 06, Wirokerten, Banguntapan, Bantul.

“Pelaksanaan kegiatan run through dari Agustus hingga September 2023. Awal Oktober, kita jadwalkan untuk pementasan hasil workshop untuk umum,” tambah Yudi, yang juga anggota Teater Alam, Yogyakarta.

Culture of Prevention

Sementara itu, Rektor ISI Yogyakarta, Prof Dr Timbul Raharjo, M.Hum, menyatakan bahwa Program Matching Fund dengan Platform Corporate Theatre akan memberi manfaat dan value proposition bagi Perguruan Tinggi ISI Yogyakarta dan Mitra Teater Sanni. Inovasi ini akan menyebabkan kurikulum Corporate Theatre di PT bermanfaat bagi pemberdayaan komunitas seni dan masyarakat. Bagi Mitra, Teater Sanni mampu meningkatkan kualitas manajemen komunitas menjadi kreatif, produktif, kompetitif, dan berkelanjutan.

Yogyakarta memiliki nilai luhur yang dijadikanf filosofi bagi kemandirian masyarakat. Pemerintah Daerah menyusun tema Culture Of Prevention, yaitu pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan seni budaya. Namun pemanfaatan seni budaya belum mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kreativitas dan manajemen seni. Komunitas Seni yang menjadi representasi dari ketahanan budaya belum berpartisipasi aktif dalam memperbaiki lingkungan hidup antarwarga.

Prof Dr Yudiaryani, MA sebagai penggagas sekaligus pengusul hibah Kemendikbud Ristekdikti melalui program Matching Fund menambahkan, Platform Corporate Theatre merupakan program aplikasi, kerja pemberdayaan, program kebijakan, mimbar, training, panggung pertunjukan dengan metode partisipasi elemen-elemen teatrikal. Di dalamnya melingkupi penyutradaraan, penulisan drama, tata artistik, tata musik, dan pemeranan.

Di tempat terpisah, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Dr I Nyoman Cau, M.Sn. menyebutkan bahwa program Matching Fund diharapkan menjadi ajang partisipasi pemberdayaan penuh dari perguruan tinggi seni, dalam hal ini Program Studi Teater.

Sedangkan, Dr. Hirwan Kuardhani, M.Hum sebagai penanggung jawab pelaksanaan program menargetkan hasil luaran kegiatan akan mendukung Teater Sani mampu menguatkan kesadaran persaudaraan. Di samping, loyalitas anggota terhadap komunitas, serta meningkatkan kreativitas anggota memasarkan produk karya kreatif. 

Program ini akan menghadirkan narasumber Rudolf Puspa (Pendiri Teater Keliling, Sutradara, Penulis Naskah, dan Aktor Teater). Narasumber lain, Dr. Chaerul “Memet” Slamet, M.Sn (Akademisi dan Praktisi Musik Kontemporer dan Eksperimental). Kemudian ada juga Warsana, S.Sn., M.Sn (Akademisi dan Praktisi Musik Tradisi, dan Kontemporer). Last but not least, Prof. Dr. Yudiaryani, M.A (Akademisi dan Praktisi Teater, Pendiri Lembaga Teater Perempuan MAS).

Sementara itu, di jajaran pendamping training, bercokol nama-nama Dr. Hirwan Kuardhani, M.Hum, Nanang Arizona, M.Sn, Silvia Anggreni Purba M.Sn, Wahid Nurcahyono M.Sn, Rano Sumarno, M.Sn, Phillipus Nugroho Hari Wibowo M.Sn, Mega Sheli Bastian, M.Sn, Fitri Rahmah M.Sn, Elara Karla Nugraeni M.Sn, Kurnia Rahmad Dani, M.A., Dr. Dra. Senny Saleh, M.Pd, Naning Kartaatmaja, S.KM. Adapun pesertanya terdiri atas Teater Sani dan perwakilan Komunitas Teater di Yogyakarta. (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *