Connect with us

Drama & Teater

Karya Emas Teater Alam

Published

on

JAAKARTA NEWS – Menginjak usia emas, 50 tahun, bagi sebuah kelompok teater adalah prestasi besar. Menjadi lebih dramatis, justru usia itu dijelang dengan wafatnya sang pendiri: Azwar AN pada hari Senin, 27 Desember 2021. Dunia teater Tanah Air berduka.

“Sejarah teater modern di Tanah Air menggoreskan catatan, banyak kelompok teater tak lagi eksis ketika patronnya wafat. Kami menganggap itu bukan takdir, melainkan fenomena yang harus ditepis,” ujar Prof Hj Yudiaryani, MA, Ketua Panitia Peringatan 50 Tahun Teater Alam.

Prof Hj Yudiaryani, MA

Dalam siaran persnya, Prof Yudi bahkan mengutip salah satu wasiat mendiang Azwar AN. “Hidup-hidupilah teater, jangan pernah berpikir hidup dari teater”. Seperti diketahui, Teater Alam, didirikan Azwar AN pada 4 Januari 1972 di Yogyakarta. Itu terjadi seminggu setelah Azwar meninggalkan Bengkel Teater yang ia dirikan bersama Rendra.

Lima Karya

Memperingati 50 Tahun Teater Alam, Yudi menyebutkan lima aktivitas budaya yang sedia digelar. Keseluruhan kegiatan berlangsung dalam bentang waktu antara Oktober – November 2022. Pusat kegiatan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Satu di antaranya, seminar teater, berlangsung di Museum Sono Budoyo, Yogyakarta. Lima kegiatan yang dimaksud adalah: Opening, Workshop, Publishing, Exhibition, dan Seminar.

Keseluruhan rangkaian kegiatan akan dimulai dengan acara pembukaan (Opening) pada tanggal 12 Oktober 2022 di halaman Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Acara dimulai pukul 12.45 WIB sampai selesai. Dalam kesempatan itu, akan ditampilkan pementasan Jathilan (Sekar Saraswati). Atraksi lain berupa Flashmob 1000 Sapu, dan Paduan Suara Gelora Bahana Patra (Ki Priyo Dwiarso, dkk). Acara ditutup dengan Pisungsung Donga (Bambang Nursinggih, dkk).

Sementara, workshop akan diisi beragam disiplin seni pertunjukan, mulai dari penulisan naskah, keaktoran, dan penyutradaraan. Sementara bidang publishing, antara lain menggarap penerbitan buku “50 Tahun Teater Alam Berkarya” dan “Antologi Puisi”.

Divisi Exhibition tak kalah menarik. Selain menampilkan pameran seni rupa (lukis, patung, instalasi), juga akan memamerkan kostum-kostum pilihan. Kostum yang pernah dipentaskan pada sejumlah repertoar Teater Alam sejak 1972. “Yang seru adalah event kuliner. Selain menyajikan aneka kuliner khas, juga tersedia pojok ‘seribu lotek’,” ujar Yudi. Ini mengingatkan pada “lotek Yu Ti”, menu sehari-hari cantrik Teater Alam ketika berrmarkas di Jl Sawojajar 25, Yogyakarta.

Kegiatan kelima adalah seminar teater. Tema seminar yang diangkat adalah “Reposisi Teater di Era Disrupsi”. “Sebuah tema yang sangat aktual. Kami tengah menunggu konfirmasi keynote speaker Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid,” tambahnya.

Terkait belum berakhirnya pandemi Covid-19, panitia peringatan 50 Tahun Teater Alam menerapkan protokol kesehatan, sesuai arahan Satgas Covid-19 Provinsi DI Yogyakarta. “Sejumlah kegiatan, selain dilaksanakan secara luring, juga daring. Selain itu, live streaming melalui YouTube,” ujar Yudiaryani. (rr)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *