jayakartanews
Jatuh Cinta di Bulan Purnama
JAYAKARTA NEWS – Sastra Bulan Purnama edisi 137, akan diselenggarakan Minggu, 26 Februari 2023, pkl. 15.00 WIB di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya, Jl. Parangtritis No.364, Pandes, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (timur Piramid atau depan SMA N 1 Sewon). Materi acara adalah peluncuran buku puisi ‘Bukan Jatuh Cinta’ karya 18 perempuan yang gemar menulis puisi.
Mereka adalah para perempuan penyuka menulis puisi dari berbagai kota di Indonesia. Antara lain dari Jakarta, Semarang, Kendal, Temanggung, Yogyakarta, dan lain-lain. Bahkan salah satu di antara mereka tinggal Jepang. Eni Takahashi namanya.
Beberapa di antara mereka sudah sering tampil membaca puisi di Sastra Bulan Purnama, termasuk peluncuran buku puisi tunggal karyanya, seperti Yuliani Kumudaswari, yang bulan Januari 2023 lalu meluncurkan puisi dalam bentuk soneta.
Nama-nama yang puisinya ada di dalam buku ‘Bukan Jatuh Cinta’ ialah, Ninuk Retno Raras/Yanti S. Sastroprayitno/Yuliani Kumudaswari/Eni Takahashi/Diah Rofika/Asmariah/ Menik/Ardhini Pangastuti/Margareth Widhi P/Ratih Alsaira/Endang Wahyuningsih/Sashmytha Wulandari/Umi Kulsum/ Endah Nursinta/Any Faiqoh /Selsa/Atun Pratiwi/Ana Ratri
Selain para penulis puisi yang akan tampil membacakan puisi karyanya, akan tampil juga beberapa pembaca tamu: Joko B. Purnomo, Wakil Bupati Bantul, Sri Surya Widati, Bupati Bantul periode 2010-2015, Nonon Diah Setyowati dan Astuti Hasiwulan. Tampil musik puisi Menik dan TM ON.
Beberapa nama yang tampil membaca, dua di antaranya juga dikenal penggurit dan penulis novel Jawa, yaitu Ardhini Pangastuti dan Margareth Widhi P. Seorang penggurit lainnya, Yanti S. Sastro Prayitno dari Semarang, buku geguritannya mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Tengah.
Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama menyebutkan, beberapa kali, sejak Sastra Bulan Purnama diselenggarakan bulan Oktober 2011 sudah menampilkan perempuan penyair tampil membacakan puisi karyanya.
“Di Indonesia, di era mileneal ini banyak hadir penulis perempuan, bukan hanya menulis puisi, tetapi juga menulis cerpen ataupun novel. Para penulis mileeal tidak selalu berusia muda, atau mereka yang lahir tahun 1999 atau awal tahun 2000-an, tetapi termasuk mereka yang mulai menulis ketika media sosial milai marak,” ujar Ons Untoro.
Selama ini, sejak pertamakali diselenggarakan, Sastra Bulan Purnama mengambil tempat di ruang terbuka dan dihiasi bulan purnama. Pada awal pandemi covid 19, Sastra Bulan Purnama, yang biasa disingkat menjadi SBP diselenggarakan secara daring, dan live di youtube yang diberi tajuk Poetry Reading From Home.
“…dan ketika kembali hadir offline, karena pandaemi covid 19 belum tuntas, diselenggarakan pukul 16.00, jika musik penghujan di ruang tertutup, dan musim kemarau di ruang terbuka,” ujar Ons Untoro (pr)