Connect with us

Entertainment

”Terbang, Menembus Langit” Kisah Nyata Perjuangan Meraih Kesuksesan

Published

on

Ilustrasi film ‘Terbang Menembus Langit’ –istw

Penggarapan film layar lebar “Terbang : Menembus Langit” akhirnya memasuki tahap paska produksi dan siap ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia. Sebelum siap ditayangkan, Demi Istri Production merilis teaser Film “ Terbang, Menembus Langit.

Menurut Susanti Dewi Produser Film “Terbang, Menembus Langit” , film ini diangkat dari kisah nyata. Berkisah tentang pemuda keturunan Tionghoa dari Tarakan bernama Onggy Winata yang diperankan oleh Dion Wiyoko. Ia berjuang untuk meraih kesuksesan dengan melewati segala rintangan. Hingga akhirnya dari Kalimantan ia bisa merantau ke Surabaya hingga ke Jakarta. Di Jakarta, setelah menikah dengan Candra (Laura Basuki) yang kemudian hamil. Walau terjebak dalam peristiwa Mei 1998, untung kandungannya selamat.

“Awalnya sih kita lagi liburan, ngga ada niat bikin film. Nah saat saya dan Fajar ke Tarakan kebetulan ada cerita kalau di Tarakan ada orang biasa yang sukses di usahanya tapi memiliki perjuangan yang sangat luar biasa. Akhirnya saya mendengar cerita perjuangan hidupnya, sempet kaget juga kok bisa beliau melalui tantangan hidup dan dengan semangat mengejar cita-citanya saat itu? Ternyata perjuangan panjang penuh tantangan yang akhirnya membuat beliau sukses.  Itu membuat saya berfikir ini keren banget dan ini next story kita., Akhirnya kita bikin produksi ini. Harapannya film ini jadi inspirasi orang banyak, “ ujar Susanti Dewi.

Bagi Fajar Nugros, Film ini juga menjadi tantangan tersendiri baginya sebagai sutradara. Film ini baginya film priodik pertama yang ia garap. Buatnya menulis cerita mudah apalagi kalau kita tahu apa yang mau kita tulis.

“Ini kisah nyata. Yang susah adalah merangkai kisah karena harus sesuai kisah nyata 32 tahun yang lalu dibikin menjadi 2 jam. Kebayangkan gimana susahnya. Tapi ini merupakan kenaikan kelas buat saya bisa mengarap film “Terbang, Menembus Langit”, beda dengan film-film garapan saya sebelumnya,” jelas Fajar Nugros

Selain itu menurut Fajar Nugros, film ini digarap karena bisa menjawab situasi negara saat ini.

“Siapapun mau dari dari golongan apapun kalau soal kerja keras  itu untuk siapa saja, kesuksesan bisa buat siapa saja tanpa melihat perbedaan,” tandas Fajar

“Kami melakukan pencarian pemain-pemain lokal Tarakan dan Surabaya selama hampir tiga bulan. Seperti kisah dalam film ini, terkadang orang-orang di Indonesia hanya membutuhkan satu kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka,”papar Fajar.

Berbicara soal latar waktu, film ini menggambarkan suasana era 70an hingga tahun 1998. Jadinya para tim make up dan wardrobe memiliki tantangan agar tidak meleset dengan tampilan pemain pada periode tersebut.

“Ini diambil dari kisah nyata, dan saya harus lebih menjiwai di film ini dengan berperan dalam tiga periode. Priode saat SMA, kuliah dan bekerja. Dan sebenarnya lumayan panjang saya memutuskan bekerja di film ini, namun ketika dikasih tahu sinopsisnya, dikasih tahu latar belakang, proses  syuting dan lain-lain. Akhirnya tertarik dan mutusin ikut terjun di di film ini,” ujar Dion Wiyoko

Bicara pengalaman, menurut Susanti Dewi, ini juga merupakan film priodik pertama bagi Demi Istri Production. Syuting film ini mempunyai keseruan dan tantangan yang unik, karena kedua setting yang menjadi lokasi syuting, belum pernah dijajaki oleh produksi film DIP sebelumnya, dimana semua peralatan teknis yang ada di jakarta dibawa ke Surabaya dan ke Tarakan.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *