Connect with us

Entertainment

Keluar Main 1994: Film Produksi Makassar tentang Mimpi Hadi Pesepak Bola

Published

on

Adegan dalam film 'Keluar Main 1994' (foto DL)

JAYAKARTA NEWS— Setelah ‘Uang Panai’, potensi sinematik Makassar terangkat dan diakui.
Produser David Tjioe dan Liani Kawati dari DL Entertainment merilis film perdananya berjudul ‘Keluar Main 1994’ di Jakarta yang dihadiri pemeran, kru dan jurnalis.

Film yang akan beredar 28 Maret 2024 ini berkisah ihwal drama keluarga tentang mimpi anak yang berusaha mengejar cita-citanya menjadi pemsin sepak bola meski tak direstui orang tuanya.

Menggiring suasana nostalgia yang kuat dari era 90-an serta mengingatkan keseruan Piala Dunia yang digelar 1994 silam.

Arie Kriting, pemain di film ini menuturkan teringat di tahun 1994 dulu, ketertarikan sama bola di Indonesia.

“Saya jadi saksi. Sebagai orang yang sangat menyukai sepak bola, saya rindu euphoria masa itu. Istilah olahraga futsal juga pertama tercetus di Makassar dan Indonesia Timur. Harapan saya dengan film ini, kita bisa ikut merasakan apa yang dirasakan orang-orang pada tahun tersebut,” ungkapnya.

Arif Brata, komika dan pemeran utama ini pun memberikan pandangannya mengenai perselisihan yang kerap terjadi antara orang tua dan anak tentang dukungan meraih cita-cita yang bukan di bidang akademik.

“Masa sekolah sangat menentukan tujuan hidup seorang anak dan dukungan orangtua sangat penting untuk proses itu. Semoga penonton bisa belajar tentang bagaimana menyelaraskan antara harapan orangtua dan cita-cita anak,” ujar Arif Brata.

Liani Kawati selaku produser eksekutif dan Mohammed Sabeq (penulis skenario, casting director dan astrada) memaparkan film ‘Keluar Main 1994’ dapat menjadi pilihan hiburan yang tepat untuk ngabuburit sebelum berbuka puasa yang akan menghadirkan tawa bagi penonton.

“Film yang disutradarai Ihdar Nur (tak bisa hadir di gala premier) ini mengangkat tema penting mengenai dilema antara minat bakat anak dengan harapan orang tua terhadap masa depan mereka,” jelas Liani Kawati.

Kisah Ibo, seorang anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, namun harus berjuang melawan tekanan orang tua yang menginginkannya fokus pada pendidikan, akan mengundang penonton untuk merenung dan berempati.

Di sisi lain, hubungan Ibo dan ketiga sahabatnya harus retak karena hadirnya Vivi, kakak senior yang Ibo sukai.

Ibo pun harus memilih antara mengejar prestasi akademik, memenangkan turnamen yang bisa mengantarkannya ke level profesional atau memenangkan hati Vivi.

Drama komedi berdurasi 112 menit ini diramaikan oleh Arif Brata, Arie Kriting, Alisa Safitri, Adi Suryz dan Andrew P.

Ewako (berani berjuang) ! (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *