Connect with us

Kabar

Sakitnya Dikhianati Jenderal

Published

on

 

PARTAI Demokrat, partai  yang diarsiteki dan dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya memutuskan tidak bergabung dengan koalisi yang dibangun Prabowo Subianto.

Kepastian Demokrat meninggalkan Prabowo diperoleh Jumat dinihari, dari ciutan politikus Andi Arief, setelah Prabowo dan koalisi yang dibentuknya sepakat menggandeng Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden.

Demokrat menolak beroalisi dengan Gerindra, PKS dan PAN,  karena masih terkait dengan sikap Prabowo yang dinilai mengkhianati janjinya kepada Demokrat menjelang deklarasi.

Melalui akun twitternya  Andi menjelaskan bahwa  partainya  tidak berkoalisi koalisi yang dipimpin Prabowo dalam Pilpres 2019. Penyebabnya, Prabowo dianggap mengkhianati kehendak dan janjinya di dua hari menjelang 10 Agustus 2019.

https://twitter.com/AndiArief__/status/1027602043630891008

 

Andi juga menumpahkan kekesalannya kepada mantan Danjen Kopassus  itu dengan kata-kata sarkas:

“Jendral Kardus belum berubah, dia masih seperti yang dulu,” cuitnya.

 

Ditegaskan,  sikap Partai Demokrat sampai pukul 22.30 malam ini (Kamis – red) adalah menolak pencawapresan Sandi Uno karena melanggar etik koalisi, yang berasal dari partai Gerindra sama dengan Capres Prabowo dan belum menerima alasan Prabowo mengapa tidak menunjuk AHY karena beralasan PAN dan PKS menolak.

Penolakan Demokrat terhadap Sandiaga Uno ini menurut Andi, tidak  melanggar etika bahwa capreslah yang punya hak menentukan cawapres. Sikap Demokrat ini  sesuai dengan azas keadilan, dimana Prabowo mengentertain PAN dan PKS terkait dengan  kader Demokrat AHY.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *