Connect with us

Global

DPR AS Desak Wapres Pence Bantu Gulingkan Trump

Published

on

JAYAKARTA NEWS  – DPR AS bergegas pada Selasa (waktu Washington) untuk memakzulkan Presiden Donald Trump atas terjadinya serangan di Capitol yang mematikan, seraya berupaya  membujuk wakil presiden untuk mendorong Trump keluar keluar dari pemerintahan.  Adapun Trump tidak menunjukkan penyesalan atas apa yang terjadi di Capitol, dan justru balik menyalahkan upaya impeachment itu sendiri atas “kemarahan yang luar biasa” di Amerika.

Trump sebenarnya telah  dijadwalkan untuk meninggalkan jabatannya minggu depan. Sekelipun demikian, Trump menghadapi fakta politik bahwa dia benar-benar diambang pemakzulan, dan menjadikannya  satu-satunya presiden dalam sejarah yang dua kali coba dimakzulkan oleh DPR.

Retorikanya yang menghasut pada rapat umum menjelang rusuh di Capitol, mengantarnya dalam dakwaan pemakzulan terhadapnya – – yang akan diangkat pada Rabu – –  bahkan ketika kebohongan yang dia sebarkan tentang penipuan pemilu yang masih diperjuangkan oleh beberapa politisi Partai Republik.

DPR AS pada Selasa malam menyetujui resolusi yang mendesak Wakil Presiden Mike Pence untuk meminta Amandemen ke-25 Konstitusi guna menyingkirkan Trump dengan pemungutan di Kabinet, meskipun Pence telah mengatakan dirinya tidak akan melakukannya. Resolusi tersebut, yang disahkan 223-205 hampir seluruhnya ada di  garis partai, mendesak untuk “menyatakan apa yang jelas bagi Bangsa yang ketakutan: Bahwa Presiden tidak dapat  menjalankan tugas dan kekuasaan pemerintahannya.”

Beberapa jam sebelum pemungutan suara, Pence mengatakan tidak. Dalam sepucuk surat kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, dia mengatakan bahwa langkah itu bukan untuk kepentingan terbaik bangsa dan saat ini adalah “waktu untuk menyatukan negara kita, saat kita bersiap untuk melantik Presiden terpilih Joe Biden.”

Sementara itu, lima anggota parlemen Republik, termasuk pemimpin Partai GOP peringkat ketiga Liz Cheney dari Wyoming, mengumumkan mereka akan memilih untuk mendakwa Trump pada hari Rabu, keluar dari arus utama suara kepemimpinan Partai Republik.

“Presiden Amerika Serikat memanggil massa ini, mengumpulkan massa, dan menyalakan api serangan ini,” kata Cheney dalam sebuah pernyataan. “Tidak pernah ada pengkhianatan yang lebih besar dari seorang Presiden Amerika Serikat terhadap pemerintahannya dan sumpahnya kepada Konstitusi.”

Saat anggota parlemen berkumpul kembali di Capitol untuk pertama kalinya sejak pengepungan berdarah, mereka bersiap menghadapi lebih banyak kekerasan menjelang pelantikan Demokrat Biden, 20 Januari.

“Kita semua harus melakukan pencarian jiwa,” kata  Jamie Raskin dari perwakilan dari Maryland (Demokrat),  memohon kepada Partai Republik lainnya untuk bergabung.

Sementara itu Trump memperingatkan kalangan anggota parlemen tentang pemakzulan dan menyarankan bahwa dorongan untuk menggulingkannya akan  memecah belah negara. “Untuk melanjutkan jalan ini, saya pikir itu menyebabkan bahaya yang luar biasa bagi negara kita, dan itu menyebabkan kemarahan yang luar biasa,” kata Trump.

Dalam sebuah pernyataan untuk kali  pertamanya kepada wartawan sejak terjadinya kekerasan minggu lalu, presiden sama sekali  tidak menyatakan  belasungkawa bagi mereka yang tewas atau terluka. Trum hanya mengatakan, “Saya tidak ingin kekerasan.”

Wakil Presiden Mike Pence menolak resolusi DPR yang mendesaknya untuk meminta Amandemen ke-25 untuk mencopot Presiden Donald Trump dari jabatannya pada Selasa (12 Januari). Dia menegaskan, dirinya  tidak percaya itu untuk kepentingan terbaik bangsa atau sesuai dengan Konstitusi Amerika Serikat.  

“Minggu lalu, saya tidak menyerah pada tekanan untuk mengerahkan kekuasaan di luar kewenangan konstitusional saya untuk menentukan hasil pemilu,” kata Pence. Dia  merujuk pada tekanan dari Trump dan pendukungnya yang menginginkan ia  membatalkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden. 

“Saya sekarang tidak akan menyerah pada upaya DPR untuk memainkan permainan politik pada saat yang begitu serius dalam kehidupan bangsa kita,” kata Pence dalam sebuah surat kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, yang dirilis sesaat sebelum pemungutan suara DPR.

Sekalipun  Pence menolak  Amandemen ke-25, DPR akan segera melakukan impeachment pada hari Rabu. Trump menghadapi satu tuduhan – ” penghasutan pemberontakan” – dalam resolusi pemakzulan.

Anggota DPR dari D-Texas,  Sylvia Garcia (Republikan) berpendapat bahwa Trump harus pergi karena, seperti yang dia katakan dalam bahasa Spanyol, dia “loco” – gila.

Republikan lainnya John Katko dari New York, mantan jaksa federal Adam Kinzinger dari Illinois, seorang veteran Angkatan Udara; Fred Upton dari Michigan dan Jaime Herrera Beutler dari negara bagian Washington mengumumkan bahwa mereka juga akan memilih untuk mendakwa Presiden. Kinzinger adalah satu-satunya  anggota DPR dari Partai Republik yang saat pemungutan suara mendukung resolusi yang meminta Pence untuk bertindak.

Tokoh Republikan dari Ohio, Jim Jordan  mengatakan “cencle culture ” hanya mencoba untuk membatalkan presiden. Dia mengatakan Demokrat telah berusaha untuk membalikkan hasil pemilu 2016 sejak Trump menjabat dan menyelesaikan masa jabatannya dengan cara yang sama.

Meskipun segelintir Partai Republik akan bergabung dalam pemungutan suara pemakzulan – dan para pemimpin mengizinkan mereka untuk memberikan suara sesuai keinginan mereka – masih jauh dari kepastian  bahwa akan ada dua pertiga suara yang akan  menghukum Trump.  Senator Republik Pat Toomey dari Pennsylvania bergabung dengan Senator Lisa Murkowski dari Alaska pada akhir pekan untuk menyerukan Trump untuk “pergi secepat mungkin.”

Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan lebih dari seminggu tersisa dalam masa jabatan Trump, kini sedang terjadi adanya kerawanan. FBI telah memperingatkan  tentang potensi protes bersenjata oleh loyalis Trump menjelang pelantikan Biden. Kepolisian Capitol pun mendesak anggota parlemen untuk waspada. Dengan situasi seperti itu, maka upacara pelantikan Joe Biden di tangga barat Capitol akan diharamkan  untuk umum.

Pengamanan di Capitol pun telah diperketat, dimana  para anggota parlemen diharuskan melewati detektor logam pada Selasa malam saat mereka akan  memasuki ruang DPR, tidak jauh dari tempat itu, polisi Capitol dengan senjata yang  telah dikokang,  membarikade pintu terhadap para perusuh. Beberapa anggota parlemen Republik mengeluhkan akan pengamanan yang super ketat itu.

Seorang petugas polisi Capitol meninggal, akibat luka-luka yang diderita dalam kerusuhan yang terjadi di Capitol.  Di pihak lain, polisi juga telah menembak seorang wanita selama terjadinya tindak kekerasan tersebut di Capitol. Selain korban tersebut, menurut polisi, ada tiga orang lainnya yang juga tewas terkait dengan aksi rusuh di Capitol. 

Biden mengatakan bahwa penting untuk memastikan bahwa “orang-orang yang terlibat dalam hasutan dan mengancam nyawa, merusak properti umum, menyebabkan kerusakan besar tersebut, untuk  dimintai pertanggungjawabannya.”

Saat Kongres dilanjutkan, kegelisahan melanda aula rapat. Masalahnya,  banyak anggota parlemen dinyatakan positif COVID-19 setelah mereka berlindung selama pengepungan. Banyak anggota parlemen memberikan suara melalui perwakilan daripada datang ke Washington, sebuah proses yang diberlakukan tahun lalu untuk membatasi risiko kesehatan dari perjalanan.

Salah satu sekutu terdekat Trump di Kongres, pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy termasuk di antara mereka yang menggemakan presiden, mengatakan “pemakzulan saat ini akan memiliki efek sebaliknya untuk menyatukan negara kita.”

RUU pemakzulan dari anggota DPR  David Cicilline dari Rhode Island, Ted Lieu dari California, Raskin dari Maryland, dan Jerrold Nadler dari New York, diambil dari pernyataan palsu Trump sendiri tentang kekalahannya dalam pemilihan umum dari Biden.

Hakim di seluruh negeri, termasuk beberapa yang dicalonkan oleh Trump, telah berulang kali menolak untuk menantang hasil pemilu. Bahkan,  mantan Jaksa Agung William Barr, yang juga sekutu Trump, mengatakan tidak ada tanda-tanda penipuan yang luas. [pers biro/sm]

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *