Kabar
Tim Advance Renzo Turun ke Dynamix Park
Jayakarta News – Kamis (22/10/2020), tim advance dan surveyor Renzo turun ke lokasi Dynamix Park, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Tak kurang dari 17 anggota tim bergerak, di bawah pimpinan Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, patron Yayasan Renzo, pengelola area taman Dynamix milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).
Tak kurang dari empat unit kendaraan sudah disiapkan. Termasuk perlengkapan tidur. “Kami akan menginap di lokasi dua-tiga malam, sampai tugas masing-masing kelompok selesai. Mereka terbagi dalam lima kelompok kecil, dengan tugas-tugas spesifik,” ujar mas Kikiek, panggilan akrabnya.
Kelompok pertama terdiri atas Tono dan Gustav. Keduanya bertugas survei kontur tanah serta pengurusan semua perizinan yang diperlukan. Di area seluas 85 hektare itu, saat ini sudah ada beberapa bangunan eks kegiatan penambangan silika. Ada situ kecil, ada tebing, ada jurang, ada hutan pinus. “Sebuah kontur lahan yang sangat menantang untuk dieksplorasi menjadi spot-spot wisata menarik,” tambah Kikiek.
Di grup dua ada Djajo, Danny, dan Firman. Ketiganya bertugas melakukan survei lokasi outbound dan camping ground. Di samping mencari spot untuk lokasi giant swing, flying fox, paintball, ATV, dan labyrinth. “Tim ini juga harus memperhatikan pedoman safety code wisata petualangan yang diatur Kementerian Pariwisata,” ujar Kikiek pula.
Grup tiga terdiri atas Erick, Noerdin, dan Aon. Ketiganya mensurvei calon lokasi untuk peternakan dan mini zoo. Sejumlah hewan sudah dirancang untuk dikembangbiakkan di sini. Selain rusa, juga kambing aneka ras, dan iguana. “Relasi kami punya koleksi iguana yang sudah siap diboyong ke Dynamix Park. Iguana ini hewan eksotik. Bentuknya sekilas menyeramkan seperti binatang purba, tetapi sejatinya ia jinak,” tambahnya.
Kelompok empat terdiri atas Roso Daras, Taryono, dan Baron. Mereka akan mensurvei kandidat lokasi berdirinya area pertunjukan, spot villa dan cafe. Adanya tebing-tebing batu (karst) sangat menarik jika dijadikan background panggung. Adapun format panggung, nantinya tim ini yang akan merancang, apakah bentuk ampiteater atau panggung konvensional.
Tim ini akan mengeksplor batu dan jurang. Kombinasi keduanya bisa melahirkan spot cafe yang menempel di dinding batu. Dengan konstruksi yang terukur, bisa dibuat bangunan menjorok ke jurang. Jika material yang digunakan adalah kaca, maka kita seolah-olah ngopi di atas jurang.
Grup lima sebagai penyempurna tim advance, yang terdiri atas Prof Hermawan “Kikiek” Sulistyo, Putu, Dekos, Ipung, Kislan, dan Hasto. Tiga tugas utama tim ini. Yakni mensurvei calon spot untuk pendirian “Scholar Corner”, “Karate Corner” dan “Kids Corner”.
“Lokasi Taman Dynamix sendiri sekitar 85 hektare. Di sebelahnya, ada lahan 100 hekater, jika digabung hampir 200 hektare. Lahan yang luas harus dimulai dengan ide besar. Bahwa pelaksanaannya step by step, itu soal lain,” ujar Kikiek, antusias.
Dynamix Park, yang digagas menjadi resort terbesar di Indonesia ini diharapkan sudah bisa soft opening awal tahun 2021. Saat ini, lokasi Taman Dynamix sudah cukup dikenal masyarakat. Beberapa kegiatan acap dilangsungkan di sana, termasuk sesi pemotretan pre-wedding, karena memang banyak spot menarik. (rr)