Connect with us

Feature

Akhirnya Mereka Berhasil Mudik

Published

on

JAYAKARTA NEWS—- Larangan mudik Lebaran telah dikumandangkan jauh-jauh hari. Berbagai hal disiapkan. Hari ini pelarangan mudik telah berlaku hingga 24 Mei mendatang. Namun nampaknya sebagian orang berhasil mudik. Entah bagaimana caranya.

Bisa jadi, mencuri start atau mudik lebih dulu sebelum pembatasan dimulai, atau berjuang lewat jalan tikus atau mengakali dengan modus lain. Mungkin, sama seperti tahun lalu ketika –juga—larangan mudik Lebaran diberlakukan.

Faktanya adalah, menjelang Lebaran 2021 ini, pusat-pusat keramaian, khususnya jalan-jalan yang biasa PKL makanan mangkal, mulai sepi. Pengunjung pun terlihat berkurang, tidak seperti sebelum-sebelumnya.

Di Jakarta Utara misalnya, di Kawasan Jl Gadang Raya, Gorontalo, yang banyak PKL berjualan makanan, kini mulai berkurang. Begitu pun jumlah pengunjung. Padahal biasanya ‘seperti cendol’, ramai sekali. Sampai-sampai kendaraan yang ingin melintas pun kesulitan. Karena pengunjung yang membludak. Belum lagi  motor yang parkir sembarangan.

Tapi sekarang, sepekan lagi jelang Lebaran, terlihat ada penurunan. Baik jumlah PKL maupun pengunjung. Apakah mereka berhasil mudik? Mungkin saja!

Ada banyak jalan tikus menuju berbagai wilayah di luar Jakarta. Dan para pemudik yang rutin pulang kampung, sudah paham benar jalan-jalan itu.

Sebagaimana diketahui diterbitkan aturan terkait mudik dan arus balik. Dalam peraturan itu antara lain disampaikan tentang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik 22 April-5 Mei 2021 dan H+7 18 Mei – 24 Mei. Surat edaran tersebut kemudian diperkuat oleh SE Menteri Perhubungan No 26 Tahun 2021 yang ditandatangani Rabu 21 April 2021.

Banyak calon pemudik yang kaget dengan perubahan itu. Dan mereka pun memutuskan mempercepat pulang kampung. Hisman, salah satunya. Tahun lalu dia tidak mudik karena ada larangan mudik, maka tahun ini bertekad mudik.

Hal seperti Hisman, juga terjadi pada banyak orang yang juga mengaku tahun lalu tidak mudik Lebaran. Mereka akan berjuang di ‘jalan tikus’. Menurut mereka, transportasi yang paling mungkin berhasil menerobos ‘jalan tikus ‘adalah sepeda motor.

Bisa jadi benar. Karena motor lebih lincah dan mampu menyusup  gang-gang kecil di pelosok-pelosok. Beda dengan kendaraan roda empat. Hari ini pemberlakuan larangan mudik dimulai, terdengar banyak kendaraan roda empat diminta putar balik.

Mudik Lebaran memang telah menjadi tradisi bangsa Indonesia. Kumpul bersama keluarga, orang-orang terdekat di kampung halaman saat Lebaran seolah menjadi kewajiban yang tak tergantikan pada kesempatan lain. Jadi meskipun harus bersusah payah, bahkan tak jarang dengan pengorbanan, toh orang tetap melakukannya.

Begitulah!***ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *