Connect with us

Kabar

Perkuat Mitigasi Bencana, PDIP Segera Terbitkan Buku Manual untuk Siswa SD-SMA

Published

on

Hasto Kristiyanto (kedua dari kiri/baju merah)—foto istimewa

PDI Perjuangan akan segera menerbitkan buku manual mengenai bencana dan sosialisasi apa saja yang harus dilakukan demi menjamin keselamatan bila bencana terjadi. Buku manual itu diperuntukkan bagi anak SD, SMP, dan SMA.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, buku manual itu dipersiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP. Untuk menyempurnakannya, dilakukanlah workshop Peta Rawan Bencana Indonesia yang digelar di kantor pusat partai itu di Jalan Diponegoro, Jakarta, hari ini (13/12).

Hasto yang membuka acara itu, menyampaikan sejumlah pesan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kata Hasto, Megawati ingin agar sistem peringatan dini (early warning system) bencana di Indonesia diperkuat. Bukan hanya menyangkut instrumen teknologi untuk mendeteksi gempa, letusan gunung, dan tsunami.

“Namun juga membangun kesadaran masyarakat, dimana kita sadar sewaktu-waktu bencana datang. Kita tinggal di wilayah cincin api Pasifik yang memang rawan,” kata Hasto.

Di Jepang, sebagai contoh negara dengan kondisi geografis mirip, selalu disediakan buku manual sederhana. Isinya, bagaimana bila terjadi bencana, sistem evakuasi, makna sirine, dan lain-lain. Itulah makna penting buku manual bencana seperti yang hendak diterbitkan PDIP itu.

“Ini buku manual untuk disosialisasikan di anak-anak kita. Di SD, SMP, SMA, untuk kami bagi. Supaya pemahaman kita yang tinggal di kawasan bencana itu menguat. Agar betul-betul kita mampu mempersiapkan dengan baik,” ujar Hasto.

Rencananya, buku manual diluncurkan saat perayaan HUT PDIP pada 9 Januari tahun depan.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudi Suhendar, yang menjadi salah satu pembicara dalam workshop itu, memberi penjelasan soal Indonesia yang rawan bencana.

Dijelaskannya, ada hal positif dari Indonesia yang secara geografis terletak di wilayah cincin api Pasifik. Tanahnya subur, banyak cekungan yang berpotensi hidrokarbon serta air tanah, lima jalur metalligenik yang berarti banyak sumber daya mineral.

Namun, negatifnya, ada 127 gunung api aktif yang dipantau 24 jam perhari oleh mereka lewat 69 posko. Lalu 3 lempeng tektonik aktif yang bisa menimbulkan gempa.

Lihat saja statistiknya. 12-15 persen gempa bumi di dunia itu terjadi di wilayah Indonesia. Dan 6-12 kejadian gempa bumi merusak setiap tahunnya.

Lalu probabilitas kejadian tsunami dengan ketinggian inundasi lebih dari 3 meter terjadi sekali dalam 10-50 tahun. Lebih dari 800 kejadian gerakan tanah dalam satu tahun terjadi di Indonesia. Bencana gerakan tanah sebagian besar terjadi di musim hujan.

“Kami dari Pusat Mitigasi Bencana Geologi, punya tujuan mengurangi jatuhnya korban jiwa dan materiil. Supaya zero korban,” kata Rudi.

Hasto mengatakan, pesan Megawati lainnya adalah perlunya koordinasi yang baik antara berbagai lembaga Pemerintah. Pengetahuan kebencanaan harus dijadikan salah satu dasar dalam penyusunan tata kota. Dengan itu, daerah yang rawan bencana tidak dijadikan, misalnya, kawasan pemukiman.

“Lalu hilangkan ego sektoral. Karena seringkali persiapan menghadapi bencana itu dilupakan. Koordinasi antarinstansi harus dapat dilakukan dengan baik,” kata Hasto menyampaikan pesan Megawati.

Baguna Siaga Bencana

Menyangkut Baguna sendiri, Hasto menjelaskan bahwa partainya adalah satu-satunya parpol di Indonesia yang memiliki badan demikian. Sejauh ini, Baguna PDIP aktif mempersiapkan diri. Khususnya menghadapi potensi bencana basah di tengah musim penghujan saat ini. “Seperti tanah longsor, banjir, dan sebagainya,” imbuh Hasto.

Sebagai salah satu yang pertama kali turun saat bencana Palu beberapa waktu lalu, Baguna PDIP juga melakukan evaluasi atas proses penanganan bencana. Targetnya adalah agar Baguna lebih efektif dalam menolong masyarakat di wilayah bencana.

“Ketika ada bencana, Baguna wajib membantu rakyat,” kata Hasto.

“Seluruh warga bangsa yang terkena bencana wajib ditolong oleh Baguna tanpa membedakan pilihan partainya, sukunya, agamanya,” tambahnya.***/ebn

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *