Connect with us

Entertainment

‘Siksa Neraka’: Biaya Visual Neraka Pakai CGI Sedot Rp5 Miliar

Published

on

Produser, sutradara dan pemeran 'Siksa Neraka' (foto Arul)

JAYAKARTA NEWS— Anggy Umbara ketika menyutradarai film ‘Siksa Neraka’ menggunakan imajinasinya. “Karena seorang pun tak ada yang tahu seperti apa neraka, saya memakai pendekatan-pendekatan Al Quran,” kata Anggy Umbara kepada penulis usai menggelar gala premier film terbarunya ‘Siksa Neraka’ yang akan tayang di bioskop 14 Desember 2023.

Anggy di film ini memberikan gambaran siksaan di neraka yang diperoleh para pendosa.
“Boleh dibilang ini lebih ke genre ‘slasher’ karena banyak adegan sadis. Penonton harus siap mental,” urai Anggy.

Namun, Anggy menekankan meski banyak adegan sadis yang berdarah-darah, toh ada pesan tersirat untuk penonton. “Di awal dan akhir film, saya selipkan ayat-ayat suci dari Al Quran. Ini lebih realistis,” imbuhnya.

Satu hal lagi, untuk visualisasi penggambaran penyiksaan di neraka dipakai Computer Generated Imagery (CGI) yang menyedot biaya Rp5 miliar.

“Ini terbanyak untuk biaya editing. Saya mau memberi sentuhan visual neraka secara detil. Oke, ini terapi kejut untuk penonton,” ujar Anggy sembari ditambahkan adegan para penghuni neraka dicemplungkan ke lautan lava yang panasnya bukan main.

“Bahkan, ada pendosa yang dibunuh dan disantap binatang beracun raksasa. Nah, bagi yang enggak kuat mental, enggak usah nonton. Visualisasi ini maksudnya agar manusia segera tobat berjamaah,” terang Anggy.

(foto Arul)

Buat Anggy sendiri, film ‘Siksa Neraka’ punya ikatan kuat. Saya pribadi membayangkan para pendosa yang punya kesalahan dan kejahatan di masa lalu,” papar Anggy.

Film ini berkisah tentang orang-orang yang mendapat balasan siksa di akhirat karena telah berperilaku buruk selama hidup di dunia.

Para pemeran di sini adalah Ratu Sofya, Nayla Purnama, Kiesha Alvaro, Rizky Fachrel, Slamet Rahardjo, Ario Wahab, Astri Nurdin dan masih banyak lagi. Film ini diadaptasi dari komik ‘Siksa Neraka’ karya M. B. Rahimsyah yang terbit tahun 1980an.

Nayla Purnama mengaku bersyukur bisa ikut membintangi film ini. “Saya takut melihat siksa di neraka. Makanya saya selalu berbuat kebajikan selagi di dunia,” kata Nayla Purnama.

Aktor senior Slamet Rahardjo sangat antusias melakukan syuting di Siksa Neraka. “Enggak ada manusia sempurna di film ini. Yang bisa luput dari dosa. Falsafah film ini menganjurkan agar kita selalu waspada,” ucap Slamet Rahardjo.

Ario Wahab yang didapuk jadi ustad muda berucap sebagai ayah dan orang tua enggak bisa total mendidik anak-anaknya.

“Di dalam rumah, anak-anak patuh dan manis. Di luar rumah, mereka berbuat nakal. Kita orangtuanya ikut bersalah,” ujar Ario Wahab yang selalu menahan emosi saat syuting adegan menggotong dan memakamkan tiga anaknya yang terseret air sungai. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *