Connect with us

Entertainment

Pasar Setan: Mitos Terkenal di Kalangan Pendaki Gunung

Published

on

Mitos Pasar Setan terkenal ( foto IDN )

JAYAKARTA NEWS— Bagi para pendaki gunung di Indonesia, mitos Pasar Setan sangat populer.

“Kami mengambil inspirasi dari cerita nyata tentang mitos Pasar Setan dalam dunia pendakian gunung di Indonesia,” ujar sutradara Wisnu Surya Pratama dalam peluncuran film horor berjudul ‘Pasar Setan’ di Plasa Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Produksi IDN Pictures ini menggabungkan dengan karakter-karakter vlogger cerita horor yang sangat dikenal oleh penonton Generasi Z

“Ini pengalaman pertama saya menyutradarai film cerita panjang. Kesempatan bekerja dengan aktor-aktor muda yang potensial sangat istimewa bagi saya dalam menggarap karya film debut ini,” jelas Wisnu Surya.

Winston Utomo, CEO IDN Pictures mengaku sangat bangga bisa bekerja sama dengan para pemeran muda dalam film horor ini.

“Film adalah hasil kolaborasi . Kami yakin film ini akan memberikan hiburan segar dan memikat baik dari segi bentuk maupun cerita,” ungkap Winston Utomo. ‘Pasar Setan’ berkisah tentang Tamara dan tim vloggernya yang memutuskan untuk menjelajahi Pasar Setan, hutan terlarang yang telah menjadi legenda urban dan kisah horor lokal.

Namun, ketika mereka mendalami lebih dalam Pasar Setan, mereka menghadapi berbagai kengerian, di antaranya sulit keluar dari tempat itu serta ancaman dari Nyi Salimah.

Siapakah yang akan selamat keluar dari Pasar Setan dan siapakah yang akan terperangkap di sana selamanya ?

Film ini menampilkan Audi Marissa dalam peran come backnya setelah enam tahun absen dari layar lebar. Selain Audi, juga diperkuat Roy Sungkono, Michelle Tahalea, Kiki Narendra, Pangeran Lantang, Shindy Huang, Agni Pratistha dan pemeran lain.

Juga, pasangan suami isteri Roy Sungkono dan Michelle Tahalea bermain bersama untuk pertama kalinya dalam karakter yang berlawanan.

“Cerita dari film ini sangat menarik karena mengangkat kisah yang jarang dieksplorasi dan disajikan dalam cara yang segar dan berbeda. Juga, film ini membahas isu-isu sosial yang penting,” terang Audi Marissa. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *