Semenanjung Korea Panas, Pyongyang Luncurkan Rudal “Scud”

Presiden Korea Utara Kim Jong-un, tengah memeriksa roket balistik strategis jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12). Foto yang tidak bertanggal tersebut, dipublikasikan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Senin (15/5/2017). (KCNA via REUTERS)

KOREA UTARA “bermain api” dengan menembakkan peluru kendali (rudal) sekelas rudal Scud dengan daya jangkau pendek dan jatuh di pantai timur wilayahnya.
Peluncuran rudal balistik tersebut langsung mendapat reaksi Korea Selatan. Kepala Staf Gaubungan Korea Selatan, dalam sebuah pernyataan menyebutkan, Presiden Moon Jae-in yang mendapat laporan tentang aksi Pyongyang tersebut, langsung mengadakan pertemuan di Dewan Keamanan Nasional pukul 07.30 waktu setempat.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, juga mengecam peluncuran rudal Korea Utara tersebut. Abe menyatakan, akan bertindak bersama negara lain, untuk menghalangi beruloangnya provokasi yang dilakukan Pyongyang.
“Seperti yang kami sepakati dalam pertemuan G7 terbaru, masalah Korea Utara adalah prioritas tertinggi bagi masyarakat internasional,” kata Abe kepada wartawan.
“(Jepan akan) bekerja sama dengan Amerika Serikat, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk merintangi Korea Utara.”
Abe mengatakan, pihaknya memastikan untuk berupaya sepenuhnya melindungi rakyat Jepang, dengan tetap berhubungan erat dengan Korea Selatan dan negara lainnya.
[Photo: Mario Tama/ Getty Image]
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, juga menyatakan bahwa Jepang telah memprotes atas apa yang dilakukan oleh Korea Utara. “Peluncuran rudal balistik Korea Utara ini sangat problematik dari perspektif keamanan perkapalan dan lalu lintas udara dan jelas melanggar resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Suga.
“Jepang sepenuhnya tidak bisa memberikan toleransi tindakan provokasi yang berulang oleh Korea Utara. Kami memprotes keras Korea Utara dan mengecam tindakannya dalam istilah paling keras,” ujar Suga sebagaimana dikutip Reuters. Suga juga menambahkan, sejauh ini tidak ada kerusakan pesawat maupun kapal yang dilaporkan terkait dengan peluncuran rudal Korea Utara.