Connect with us

Entertainment

Film ‘Nona Manis Sayange’: Angkat Tradisi dan Budaya Labuan Bajo

Published

on

Adegan film 'Nona Manis Sayange' (foto Putaar)

JAYAKARTA NEWS— Produksi Dmilasty Pictures dan Putaar Films bertajuk ‘Nona Manis Sayange’ full mengambil lokasi di Labuan Bajo, NTT dan pulau-pulau sekitarnya seperti Pulau Komodo dll.

Keelokan dan keindahan alam Labuan Bajo terpeta di layar selama 110 menit yang memotret panorama unik seperti kapal Phinisi, Pink Beach, bukit Padar dan hotel Loccal Collection. Masih ada lagi visualisasi snorkeling dan berbagai keajaiban dan keunikan ikan, batu karang dan biota laut dll.

“Kita promosikan Labuan Bajo yang terkenal di mancanegara sebagai obyek wisata laut melalui film ini,” kata produser eksekutif Ngadiman.

Sutradara Hestu Saputra mengaku sangat puas dengan hasil film ini yang akan beredar 2 November 2023 dan diakurasi LSF menjadi semua umur.

“Paling lama kita ambil penyuntingan, CGI dan teknik produksinya dll. Total selesai 1 tahun 2 bulan dari menulis riset sampai post editing. Syutingnya sendiri kita hitung 23 hari produksi,” papar Hestu Saputra.

Produser, sutradara dan pemeran (foto Ipik)

Kisahnya tentang percintaan sepasang muda mudi. Akram (Pangeran Lantang), lelaki dari luar Bajo jatuh hati kepada Sika (Haico van Der Veken) dari Bajo. Namun, hubungan ini tak direstui ayah Sika.

Apakah Akram mampu memberikan belis (mahar) yang cukup tinggi sesuai tradisi dan adat di Bajo ?

“Cinta sejati enggak dapat dinilai dari materi dan status sosial belaka,” kelit Sika yang sejak kecil sudah jatuh cinta kepada Akram.

“Saya belajar dialek suku Bajo. Saat syuting, saya mencoba bicara dialek Bajo,” lontar Haico van Der Veken, blasteran Indonesia dan Belgia.

“Meski udara panas, kita dimanjakan keelokan pemandangan Labuan Bajo nan eksotis,” imbuh Haiko.

Setali tiga uang dengan Pangeran Lantang. “Saat libur, saya ke pasar Labuan Bajo dan bertanya serta belajar bahasa Bajo. Saya diajari adat dan kebiasaan mereka,” urai Pangeran Lantang.
Selain ketiga pemeran diatas, film ini juga dihentak dengan kehadiran Totos Rasiti, Bhisma Mulia, Canceline, Luz Victoria dan Mathias Muchus.

Drama komedi Nona Manis Sayange ini dipenuhi beberapa adegan komedi yang menimbulkan kekagetan dan kelucuan. Pas ketika Akram dan Sika hendak berciuman di Pulau Komodo, mendadak sontak muncul seekor komodo besar dari belakang mereka. Akram terpaksa harus menggendong Sika lari terbirit-birit menuju tempat yang aman….(pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *