Kabar
Disbudpar Sumut Dukung “Medan Food Festival”
KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara (Disbudpar Sumut), Drs. Elisa Julianus Marbun, M.Si menerima audiensi pemilik Even Organizier (EO) Show Case, Jansen Sihombing dan salah seorang chef di Ram’s Cafe, Juli Ibrahim di Kantor Disbudpar, Jalan Jendral Ahmad Yani, No. 107, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Kedatangan Jansen Sihombing ke Kantor Disbudpar Sumut membicarakan acara Medan Food Festival selama 7 hari mulai 29 Januari – 04 Februari. Acara itu sedia digelar di Jalan Gatoto Subroto, Plaza Medan Fair (Main Atrium dan Outdoor). Panitia akan mendatangkan Selebritis Chef antara lain Chef Wetz Shinoda, Indonesian Fruit & Vegetable (Food Carving) akan mengisi acara pembukaan 29 Januari, Chef Muto, Kungfu Chef akan mengisi acara 1 Februari, Chef Axhiang, Master Chef Indonesia seasion keempat akan mengisi acara penutupan 4 Februari.
“Disbudpar siap mendukung Medan Food Festival, apa lagi acara ini bisa berkolaborasi dengan fashion dan kebudayaan. Pastinya acara ini akan lebih bagus dan dengan adanya acara seperti ini bisa menjadi momen untuk meningkatkan pengunjung wisata kuliner ke Kota Medan. karena acara ini mendadak pemberitahuannya tentunya Disbudpar tidak bisa dapat membantu dalam hal anggaran, tetapi nanti bisa diusulkan menjadi event tahunan,” ujar Elisa.
Dan melalui wadah ini juga tentunya para peserta kompetisi bisa berinovasi untuk bisa menciptakan masakan-masakan yang lebih khas lagi dari daerah Sumatera, serta menambah cita rasa yang sudah ada dari yang enak, paling enak dan kalau bisa ditambah cita rasa satu lagi menjadi paten ucap Elisa.
Dengan adanya dukungan Dsbudpar dan Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI), tentunya Jansen sebagai pihak penyelenggara acara Medan Food Fesitival sangat berterimaksih, karena idenya bisa diterima. Jansen lanjut menjelaskan bahwa Medan Food Festival merupakan acara yang dibuka kepada seluruh daerah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, hanya saja dibuat judulnya Medan Food Festival, karena Medan itu kan Ibukota dari Sumatera Utara. Sebagai kota terbesar ke-3 di Indonesia tentunya Medan memiliki aneka ragam makanan, dan masing-masing daerah tentunya memiliki ciri khas sendiri.
Maka dengan tujuan wadah ini Jansen berharap pengembangan dan pelestarian kuliner Nusantara bisa menjadi pendukung pariwisata yang berkesinambungan, kemudian menjadikan Kota Medan sebagai kota tujuan kuliner terbaik di Indonesia bertaraf Internasioanal, tentu juga dengan symbol kearifan, serta mampu membina usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner khususnya kota medan, termasuk cara mempromosikan bisnis kulinernya.
Medan ini kan banyak makanan enak, jadi dengan acara ini bisa menonjolkan lebih khas makanan-makanan daerah, contoh di Medan kan banyak tempat-tempat wisata kuliner, seperti Merdeka Walk, Asia Mega Mas, Cemara. Jadi dengan wadah Medan Food Festival ini nanti bisa menjadi satu terobosan untuk menjadikan Medan menjadi Wisata Kuliner. Acara 7 hari jadi kita mengundang chef selebrities kompetisi makanan , bartender dan hiburan-hiburan.
Menurut Juli Ibrahim seorang chef yang bekerja di Ram’s Cafe mewakili rekan-rekan penggiat kuliner yang diundang oleh EO Show Case ikut serta dalam mengisi kompetisi acara di Medan Food Festival, mengatakan ke Jayakartanews jadi untuk acara kompetisi ada beberapa chef yang berpartisipasi termasuk saya (Juli) akan menjadi Juri. Jadi ada beberapa kompetisi di acara Medan Food Festival antara lain Cake Decoration, Food Carving, Food Stylis dan satu lagi Bartender. Jadi kereteria dalam penilaian kompetisi khusus Food nanti mulai dari keindahan, cita rasa, kebersihaan dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan makanannya, dan khusus untuk kompetisi Food Stylis nanti panitia akan lebih menonjolkan masakan dari Sumut jadi tergantung mau buat bentuknya seperti apa tapi yang penting rasanya.
Dan untuk kompetisi Bartender nanti ada special panitia dari Komunitas Bartender Kota Medan yang menangani. Dan lanjut Juli kompetisi ini dibuka ada katagori Pelajar, Akademis, Profesional dibuka bebas. Dan nanti juga juri dari pihak lain ada yang diikut sertakan seperti dari PHRI, Blogger, Pemilik Cafe. Jadi panitia penyelenggara berharap kompetisi memang benar-benar fear.
Dilain kesempatan Ricky Situmeang selaku panitia kompetisi bartender ketika di hubungi melalui handphone, Kamis (11/1) mengatakan kompetisi ini berlangsung Bartender 31 Januari, terdiri dari dua kelas yaitu kelas non profesional untuk pelajar, mahasiswa, dan kelas profesional untuk Umum, pekerja di Hotel, Resto dan lainnya, Kompetisi ini merupakan ajang untuk mengasah ketrampilan para peserta dalam menciptakan kreasi minuman sendiri yang memiliki ciri khas trsendiri dengan bahan utama yaitu minuman sehat yoghurt yuvoria.
Selain penilaian dari rasa para peserta juga akan dinilai dari ketrampilan dalam menyajikan, serta waktu pembuatan minuman, tetapi dalam kelas profesional ada penilaian Juggling/flair. Kompetisi ini juga akan mengikutsertakan para juri-juri yang ahli di bartender, misalnya dari kumunitas atau juga dari akedimisi, dan yang perlu diketahui di dalam kompetisi ini nantinya bukan minuman beralkohol tetapi Mocktail (non alkohol) jelas Manager Food and Baverage Manager di salah satu hotel di Kota Medan. ***