Connect with us

Feature

Usir Hantu dengan Kembang Api

Published

on

SELAMAT tinggal November…. Selamat datang Desember. Bulan yang dipuncaki momen pergantian tahun. Tahukah Anda, tidak sedikit di antara anggota masyarakat –mungkin termasuk kita, atau orang-orang di sekitar kita—yang sudah merancang acara malam tahun baru, satu-dua, bahkan tiga bulan sebelumnya.

Termasuk merancang pesta kembang api. Tentu saja lengkap dengan terompetnya. Tahukah Anda, bahwa awal kemunculannya, kembang api dipercaya dipakai mengusir hantu. Dari hikayat, negeri Tiongkoklah yang pertama kali mengenal dan memopulerkan kembang api. Kembang api sudah ada di tengah masyarakat China bahkan sejak 200 tahun sebelum Masehi. Bahkan ada yang menaksir jauh lebih lama dari itu. Kembang api ditengarai sudah ada sejak abad ke-9 yang berarti tahun 900 Masehi, era Dinasti Han.

Awalnya, memang dimaksudkan untuk menakut-nakuti hantu. Inspirasinya muncul ketika masyarakat China kuno mengusir hantu dengan cara membuat api unggun, yang didalamnya dilempar batang-batang bambu. Pecahan bambu itulah yang selain menimbulkan suara pletak-pletak, juga memercikkan api, atau bara.

Menurut tradisi modern, ritual bakar bambu sudah berganti dengan menyalakan petasan. Sedangkan percikan api, didapat dari kembang api, mulai dari yang ukuran paling kecil dan sederhana, sampai yang ingar-bingar.

Pada saat ini kembang api dibuat dari bahan kimia untuk memberi efek warna-warna yang dihasilkan. Aneka warna tadi muncul dari efek kombinasi campuran kimia yang rumit.  Unsur yang sering digunakan antara lain magnesium, natrium, fransium, litium, boron, kalium, kalsium, dan berbagai oksidator. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *