Connect with us

Sosial Budaya

Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, Unik dan Sudah Berlangsung Turun Temurun

Published

on

Tradisi pacu jalur di Sungai Kuantan Singingi (Kuansing). (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id via lensa44.com)

JAYAKARTA NEWS – Keragaman masyarakat Indonesia yang multikultur tercermin pula pada kegiatan seputar bulan Ramadan.

Jelang Ramadan, masyarakat tidak hanya mempersiapkan mental tetapi juga melakukan sejumlah tradisi daerahnya.

Sejumlah daerah di Indonesia memiliki tradisi menyambut Ramadan yang unik dan sudah berlangsung secara turun menurun.

1. Meugang
Aceh memiliki tradisi meugang, atau disebut juga haghi mamagagai ung.

Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama seluruh anggota keluarga.

Tradisi dilakukan sebagai ucapan syukur atas kemakmuran negeri Aceh saat menyambut hari suci umat Islam.

Meugang sudah ada sejak zaman kerajaan Sultan Iskandar Muda.

Zaman dulu, Sultan membagi-bagikan daging gratis pada kaum yatim piatu.

2. Mamalang
Tradisi mamalang dilakukan masyarakat dari Sumatra Barat.

Ini tradisi membuat lemang yang merupakan makanan tradisional Sumatra Barat.

Lemang terbuat dari beras ketan yang dimasukan pada bambu panjang dan dibakar.

Selain di bulan Ramadan, lemang selalu disajikan di saat pesta atau sejumlah acara keluarga.

3. Pacu jalur
Di Riau, menjelang bulan Ramadan, masyarakatnya melakukan tradisi pacu jalur.

Yakni, tradisi lomba dayung perahu. Lokasinya di Sungai Kuantan.

Perahu diisi 40-60 orang dan dihias secantik-cantiknya lalu dipacu secepat mungkin.

Tradisi ini masih dilakukan masyarakat di daerah Kuantan Singing setiap bulan Ramadan dan hari besar Islam lainnya.

4. Marpangir
Marpangir adalah tradisi yang dilakukan masyarakat di daerah Asahan dan Padang Sidempuan, Sumatra Utara.

Ini tradisi mandi secara tradisional tanpa menggunakan sabun melainkan dengan pangir atau rempah-rempah.

Pangir terdiri dari daun pandan, daun serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi dan bunga pinang.

Menjelang Ramadan banyak pasar yang menjual paket pangir ini.

5. Mengibung
Di antara masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu, ada sekelompok kecil penganut agama Islam di daerah Karangasem.

Menjelang Ramadhan masyarakat setempat melakukan tradisi mengibung, yakni masak dan makan bersama.

Masyarakat akan memasak makanan tradisional lalu dihidangkan di daun pisang, sebutannya gibungan.

Lauk pauknya diletakkan juga di daun pisang terpisah dan disebut karangan.

6. Nyorog
Tradisi nyorong adalah tradisi menjelang Ramadan yang dilakukan masyarakat Betawi.

Konsepnya adalah memberi makanan pada anggota keluarga yang lebih tua.

Ini bentuk penghormatan orang yang masih muda kepada yang lebih tua sekaligus untuk menjalin silahturahmi.

Umumnya tradisi ini dilakukan seminggu sebelum Ramadan.***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *