Connect with us

Buku & Sastra

70 Tahun Sastrawan Kembar Noorca dan Yudhis

Published

on

Penyair kembar Noorca dan Yudhis (foto dok keluarga)

JAYAKARTA NEWS— Sastrawan kembar Noorca Marendra Massardi dan Yudhistira ANM Massardi hanya ada di Indonesia. Mereka berdua lahir 28 Februari 1954 (Noorca lebih dulu lahir 5 menit daripada Yudhis) di Subang, tahun ini genap berusia 70 tahun.

Bertajuk ’70 Tahun Cinta dan Kreatifitas’, Noorca dan Yudhis merayakan ulang tahun ke 70 dengan berbagai kegiatan di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta. Ada peluncuran kumpulan buku puisi, pembacaan puisi (poetry reading), musikalisasi puisi dan diskusi oleh Seno Gumira Ajidarma (Rektor IKJ) dan Maman S Mahayana (kritikus sastra dan Ketua Yayasan Hari Puisi Indonesia).

Beberapa penyair dan jurnalis senior membacakan puisi karya Noorca dan Yudhis, antara lain Siska Yudhistira, Rita Sri Hastuti, I Made Suarjana, Yuka Mandiri dan last but not least….Renny Djajoesman yang membaca 2 puisi dengan vokal lantang dan menggugah.

Musikalisasi puisi yaitu penggabungan antara kata-kata indah puisi dan elemen musik digebrak oleh Gema Isyak Adam dari Solo dan Eki Naufal Fauzi dari Tasikmalaya.

Noorca Marendra Massardi adalah penyair, wartawan, novelis, penulis naskah drama dan belakangan bekerja di Lembaga Sensor Film (LSF) mengawali karier sastranya di Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta.

Noorca dan Yudhis sedang membaca puisi karya mereka (foto ipik)

Sedangkan Yudhistira ANM Massardi memulai kepenyairannya di Jogjakarta dan menjadi wartawan di majalah Gatra setelah hengkang ke Jakarta.

Meski mereka berdua telah sepuh, semangatnya tetap membara. Karya-karya keduanya terus mengalir. “Puisi selalu menyimpan misteri. Puisi kerap juga membawa kita pada suasana tertentu. Hening, diam, riuh, hiruk pikuk, riang, sendu atau sederet isyarat tentang sebuah misteri,” ujar kritikus sastra Maman S Mahayana.

Sedangkan anak sastrawan Ajip Rosidi yang bernama Rangin Sembada mengungkapkan baik Noorca maupun Yudhis sama-sama teliti. “Mereka mempelajari dulu apa yang mau ditulis. Jika perlu melakukan penelitian dulu sebelum menulis buku. Tanggung jawabnya itu tinggi,” jelas Rangin Sembada.

Sependapat dengan aktor panggung dan film Slamet Raharjo. “Kami sangat dekat. Dan seni membuat kami lebih bersahabat. Saya menganggap seorang seniman itu tak boleh berbohong,” urai Slamet Raharjo.

Dan Slamet melihat selalu ada kejujuran di dalam karya Noorca. Dalam beberapa karyanya, Noorca sangat memuja Rayni (isterinya). Begitu pun sebaliknya.

Karier Noorca dan Yudhis tidak melompat-lompat. Tidak ada kebetulan dalam meniti kariernya.

Dipandu oleh Carry Nadeak dan Bambang Sulistyo (wartawan Gatra), acara berjalan meriah.
Tetamu yang hadir antara lain Kartini Sjahrir, Renny Djajoesman, Adi Massardi, Iga Massardi, Siska Yudhistira, Yuka Mandiri serta seabreg seniman dan budayawan Ibukota. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *