Kabar
Tersengat Pusi Fadlizon, Ribuan Santri Kudus Gelar Aksi Bela Kyai
PUISI tengil politisi Gerindra Fadli Zon yang menjadikan video doa Kyai Maimoen Zubair sebagai bahan olok-olok, karena salah ucap yang seharusnya Jokowi menjadi Prabowo, terus menuai protes, karena sampai Jumat tanggal 8 Februari ini Wakil Ketua DPR RI itu belum meminta maaf kepada Mbah Moen.
Menyikapi sikap Fadli Zon itu, pada Jumat malam ini, ribuan santri yang beraliansi dalam wadah Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK) menggelar aksi di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Aksi ini tidak lain merupakan reaksi keras atas puisi Fadli Zon yang berjudul ’Doa yang Tertukar’.
Santri sudah bergerak dengan #AksiBelaKiai atas hinaan @fadlizon pada Mbah Moen.. #FadlizonHinaUlama pic.twitter.com/e8NlsvwJqr
— Kika Syafii (@kikasyafii) February 8, 2019
Koodinator Aksi M. Sa’roni menjelaskan, aksi di alun-alun kota Kudus itu dihadiri sekitar 2000 santri. Mereka berasal dari sejumlah pondok pesantren yang ada di kota kretek tersebut.
Menurut Sa’roni, kiai memiliki kedudukan istimewa di kalangan para santri dan warga nahdliyin. Dengan demikian, para santri wajib menjaga kehormatan kyai. Berkenaan dengan pusi Fadli Zon dengan judul “Doa yang Tertukar”, para santri merasa perlu turun ke jalan dengan menggelar aksi bela kyai. Dalam khasanah santri, aksi ini mereka wujudkan dengan doa bersama.
”Hanyalah kepongahanlah yang mendorong dia berani menghina kiai dalam bahasa bersayap seperti puisi. Karena itu, kami beritikad baik, menyalurkan pendapat dan menerapkan prinsip Islam unttuk saling tabayun,” tandasnya.
https://twitter.com/VanesaKaramoy/status/1093482657902518272
Sa’roni berharap, apa yang dilakukan Fadli Zon itu adalah kali terakhir. Jangan ada lagi orang yang menghina kiai. Sungguh picik kalau penghinaan itu dilakukan hanya karena berbeda pandangan politik, katanya.
“Hentikan sikap atau perbuatan yang tidak menghormati kiai, hanya gara-gara beda pandangan politik,” ujarnya. ***