Connect with us

Kabar

Demokrat atau Hasan Doa yang Berdusta!?

Published

on

Oleh AAZ Lestaluhu
Wartawan Senior

Pagi tadi, Senin (30/7), saya diposting via WhatsApp, sebuah skrip tabel bertajuk “Demokrat Menuju Parlemen”. Isinya, nama Caleg Periode 2019-2024 untuk DPR-RI dari Partai Demokrat. Pemosting WhatsApp adalah teman lawas, sesama jurnalis, yang namanya juga tercantum dalam daftar itu.

Sengaja teman saya itu memosting ke saya, lantaran dia tahu, saya punya kedekatan khusus dengan Partai Demokrat (PD): Pernah saya fasilitasi kantor untuk DPD PD DKI Jakarta di Rawamangun saat awal PD berdiri (2003/2004).

Pernah juga jadi Timses Andi Mallarangeng-Baskoro Yudhoyono merebut posisi puncak (Ketua Umum) PD pada Kongres PD di Bandung (2010); Juga, pernah mendesain dan mengoperasionalisasi sebuah Timses bernama Golden (Golongan Intependen) SBY-Budiono pada Pilpres 2009.

Sepanjang giat untuk PD, saya tidak melangkah menjadi anggota partai, tetap istoqomah di jurnalis. So, kalau saya diposting ihwal daftar Caleg dari PD, itu sebatas informasi ansich, juga sambung rasa soal PD.

Tidak seluruh nama yang di daftar itu saya simak detail satu per satu. Concern saya lebih pada Caleg Maluku dan Maluku Utara, wilayah asal dan emosionalitas saya. Di situlah saya terbelalak menyimak Caleg bernama lengkap “Dr. Ir. Hasan Doa”.

Yang bikin terbelalak dan kaget adalah: Kok Hasan Doa tercantum di daftar sebagai mantan Anggota DPR-RI? Dari mana ceritanya pernah jadi anggota DPR-RI? Ini pasti ada dusta paling absrud! Tapi Hasan Doa yang dustakah atau DPP PD yang dusta? Mbok jangan gitulah, bro! Janganlah berlaku dusta pada starting awal! Apalagi di ranah perwakilan rakyat. Kata orang bijak, sekali berdusta, akan ditutupi dengan dua kali dan berkali-kali dusta.

Kepada teman yang posting, saya bilang: Bro, lebih baik DPP PD tidak ambil risiko tinggi menyikapi Caleg yang dusta untuk merebut empati dan kepercayaan rakyat, bilkhusus di Maluku Utara. So, mumpung masih ada kesempatan bisa diganti oleh DPP PD dengan kader PD Maluku Utara yang punya moral, intelektual, dan keimanan yang baik. Kan ini yang dimaui oleh SBY! ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *