Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Begini Alasan Mengapa Kita Perlu Bio-Pertanian dalam Pertanian Berkelanjutan

Published

on

Foto ilustrasi (iStock)

JAYAKARTA NEWS – Dengan populasi global yang mendekati 8 miliar, tantangan untuk memberi makan penduduk bumi dengan jumlah sebanyak itu, terus bertambah ini semakin sulit. Di tengah situasi yang sulit ini, bio-pertanian muncul sebagai solusi yang menjanjikan, membawa era baru praktik pertanian yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Roger Tripathi, CEO dan pendiri Global BioAg Linkages, menggambarkan bio-pertanian sebagai “input dan teknologi hijau yang responsif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.” Pendekatan pertanian inovatif ini berfokus pada tiga elemen kunci: menyeimbangkan aspek fisik, kimia, dan biologi dari tanah, mengembalikan keseimbangan mineral dan mikrob dalam tanah, serta meningkatkan tingkat karbon tanah.

Tripathi menekankan perlunya menggabungkan yang terbaik dari pertanian konvensional dan alami, bukan hanya untuk mengurangi risiko kesehatan bagi petani dan konsumen, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan, efisiensi, dan kepedulian lingkungan. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan perpaduan harmonis antara bio-pertanian, pertanian presisi, teknologi pertanian (agtech), dan bioteknologi.

Respon Terhadap Tantangan Pertanian Global

Dalam wawancara dengan AgFunderNews, Roger Tripathi membahas peran penting bio-pertanian dalam mengatasi tantangan-tantangan inti pertanian dunia. Dia menyatakan bahwa meskipun tantangan utama adalah memberikan makanan berkualitas dengan sumber daya yang terbatas, keberlanjutan dan efisiensi tetap menjadi prioritas utama. Bio-pertanian, beriringan dengan agtech, muncul sebagai solusi bagi masalah kesehatan tanah dan tanaman.

Tripathi menekankan pentingnya inovasi, memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), nanoteknologi, GPS, robotika, dan Internet of Things (IoT) dalam pertanian. Dia menegaskan bahwa inovasi dapat mencakup menciptakan solusi baru dan menerapkan konsep dan teknologi yang sudah ada dengan cara yang inovatif—sebuah konsep yang dia sebut “Praktik Pertanian Berkelanjutan Terpadu.”

Komitmen Perusahaan

Tripathi mencatat bahwa perusahaan-perusahaan besar di sektor pertanian, seperti Syngenta, Corteva, UPL, dan Bayer, telah menyadari urgensi beralih ke bio-pertanian. Investasi dan minat yang semakin meningkat dalam sektor ini, bersama dengan berbagai merger dan akuisisi, menggarisbawahi komitmen korporat yang meningkat terhadap penelitian dan pengembangan bio-pertanian.

Global BioAg Linkages memainkan peran penting dalam mempromosikan kerjasama antara pemangku kepentingan kunci dalam bio-pertanian melalui BioAgTech World Congress, menyatukan pemangku kepentingan untuk membangun komunitas bio-pertanian yang kuat.

Melihat ke masa depan, Tripathi mengidentifikasi Brasil sebagai pemain kunci dalam pertanian global dan pusat inovasi bio-pertanian. Keunggulan geografis dan iklim Brasil, keanekaragaman hayati yang kaya, serta kebijakan pertanian yang mendukung, menjadikan Brasil sebagai pusat perkembangan revolusioner dalam bio-pertanian.

Tripathi merenungkan kesuksesan BioAgTech World Congress yang diselenggarakan di Brasil, dengan menekankan peran penting Amerika Latin dalam pertanian dan kepemimpinan Brasil dalam konsolidasi dan merger dalam industri tersebut.

Teknologi Menarik dalam Bio-Pertanian

Membahas perkembangan menarik dalam bio-pertanian, Tripathi menyoroti penerapan teknologi canggih, termasuk AI, GPS, robotika, dan drone, untuk meningkatkan efisiensi pertanian. Dia menekankan kekuatan transformatif teknologi dalam mengatasi masalah pertanian yang mendesak.

Tripathi sangat antusias tentang kolaborasi melalui merger dan akuisisi, yang memperkuat infrastruktur industri dan jangkauan global. Dia meyakini bahwa masa depan pertanian terletak pada maksimalisasi nilai sambil meremajakan tanah dan lingkungan, dengan teknologi ini sebagai awal yang menjanjikan.

Startup dalam Inovasi Bio-Pertanian

Tripathi memuji masuknya banyak startup ke dalam sektor bio-pertanian, menekankan pentingnya minat generasi mendatang dalam pertanian berkelanjutan. Meskipun banyak startup menjelajahi lanskap ini dengan produk atau perspektif baru, dia mengakui tantangan yang mereka hadapi dalam memperbesar dan memasarkan inovasi mereka.

Tripathi menyarankan agar startup menjaga keseimbangan antara pengumpulan dana dan pengeluaran, untuk mempertahankan visi mereka daripada ego, dan untuk mencari kolaborasi dengan mitra sejalan untuk area di mana mereka kurang berpengalaman. Dia mengapresiasi komitmen dan keterampilan yang ditunjukkan oleh banyak startup, mengakui bahwa upaya mereka bersama akan mendefinisikan ulang pertanian berkelanjutan.

Di dunia yang sedang berjuang dengan kebutuhan mendesak akan pertanian berkelanjutan, bio-pertanian muncul sebagai cahaya harapan, yang mempromosikan inovasi, kolaborasi, dan praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Roger Tripathi dengan tepat, “Waktunya untuk bio-pertanian adalah sekarang, dan masa depan pertanian berada di tangan kita.” [sm]

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *