Connect with us

Entertainment

‘Teori Cakrawala’, Kisah Guru yang Obsesif dan Penuh Cinta

Published

on

Film 'Teori Cakrawala'

JAYAKARTA NEWS— Dalam falsafah Jawa, guru itu berarti digugu dan ditiru. Secara etimologis, guru berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti orang yang harus dihormati.
Singkatnya : orang yang memberikan suatu ilmu, pengajaran dan keteladanan kepada peserta anak didik.

Film drama berjudul ‘Teori Cakrawala’ yang disutradarai Ivan Oche ini berkisah ihwal perjuangan seorang guru yang punya obsesi, asa dan cinta.

Diproduksi Filosofi Dunia Khayalan dan didukung penuh Pemkab Jember, film ini bergelut di ranah pendidikan yang diseling percintaan. Bernarasi perspektif sosok seorang guru dengan cara pengajarannya.

Rizky Mickey, pemeran Rajasa ( foto Filosofi )

“Teori Cakrawala sebenarnya sangat realistis. Bagaimana kita menempatkan diri ketika prinsip yang kita pegang teguh harus menyentuh dengan kenyataan sebenarnya dan sejujurnya kita harus mengakui hal itu sebagai kebenaran,” kata Ivan Oche.

Cakra adalah perempuan terkenal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jember yang ditempatkan sebagai guru keliling di suatu daerah. Tatkala berdebat dengan ayahnya, pak Sya’roni, ia tidak setuju karena soal waktu yang bertabrakan dengan padanya pekerjaan Cakra. Namun, ibunya, Siti Pertiwi, justru mendukung cita-cita Cakra.

Dalam pandangan Cakra, cara mendidik guru-guru lain masih konservatif, monoton dan membosankan. Enggak ada respon dari para murid yang menginginkan perubahan pengajaran yang dinamis dan sesuai zamannya.

Awalnya, Cakra nyaris putus asa dan menyerah. Datang relawan Rajasa yang bergelar S2 dan mau jadi supir untuk mobil antar jemput para guru.

“Kamu jangan seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Lakukan dan buktikan. Biar mata anak didik terbuka,” saran Rajasa kepada Cakra.

Gebrakan Cakra pelan tapi pasti ada hasilnya. Guru Cakra mengubah sistem pengajaran yang terlalu eksklusif menjadi inklusif dan terbuka. Belajar di alam terbuka diterapkan.

Murid-murid kini sangat antusias diberi pengajaran yang menatap ke masa depan khas Cakra. Sekolah jadi hidup dan bernyawa. Guru-guru lain mengakui hal itu.

Di sisi lain, Cakra membuka hati terhadap Rajasa. Namun, Rajasa harus melanjutkan studi S3nya ke Belanda pasca pandemi.

“Saya memvisualkan cerita yang skenarionya ditulis apik oleh Goetheng Ibnu Akhim. Ceritanya sangat realistis dan kekinian,” tutur Ivan Oche.

Line up pemeran yang berhasil menghidupkan cerita film ini adalah Elissa Knapp, Rizky Mickey, Awam Rambaho, Agnes Rambaho dan puluhan murid plus guru-guru sekolah sebagai cameo. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *