Kesehatan
Sampah Mikroplastik Sudah Jadi Ancaman Serius Kesehatan Kita
Bekasi – Mungkin anda pernah melihat foto burung laut mati tergeletak di pantai dan di perutnya penuh dengan remah-remah plastik, yang mengotori lautan dan pantai-pantai dunia.
Mungkin anda juga pernah mendengar kabar mikroplastik mengotori lautan. Sampah plastik di laut yang pelan-pelan tercacah jadi serpihan-serpihan sangat kecil, lebih kecil dari 5 milimeter, yang bisa tertelan oleh ikan atau hewan lain di lautan.
Polusi plastik di lautan sudah dipelajari oleh para ahli lingkungan, dalam beberapa dekade terakhir. Tapi polusi mikroplastik di sekitar kita barulah mulai menarik para pakar untuk menelitinya. Beberapa tahun terakhir ini, para ahli menemukan mikroplastik di tanah, air ledeng, air botolan, minuman bir, bahkan udara yang kita hirup di rumah. Semua ini berpotensi merusak kesehatan kita.
Namun riset mikroplastik di tanah dan air benar-benar masih baru maka belum ada gambaran akurat mengenai seberapa besar masalah ini. Meskupun beberapa penelitian menyebutkan sampah mikroplastik di tanah jauh lebih banyak daripada di laut. Secara global, lebih dari 330 juta metrik ton plastik diproduksi setiap tahun —- memperburuk polusi mikroplastik di sekitar kita.
Dari mana datangnya
Pupuk kimia jadi salah satu sumber mikroplastik terbesar. Kemudian sampah semi-padat di got-got, yang juga banyak dijadikan pupuk. Namun sampah, yang disangka organik ini, bisa saja berisi mikroplastik dalam bentuk serpihan benang dari baju atau bahkan kosmetik. Biasanya mikroplastik jenis ini berasal dari mesin cuci kita di rumah.
Lalu ketika mikroplastik ini sudah meresap di lingkungan kita, di tanah. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. “Sebenarnya sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam tanah,” ujar prof. Anne Marie Mahon dari Institut Tehnologi Galway-Mayo di Dublin. Dia mempelajari polusi mikroplastik dan telah menemukannya di air ledeng dan air tanah yang dipompa. Riset lain, baru-baru ini, menemukan mikroplastik dalam air botolan, yang dijual di toko-toko di seluruh dunia.
“Menjadi sangat penting bagi kita jika mereka menyebar di atas tanah. Apakah mikroplastik akan tetap berada di lapisan atas tanah? Apakah masuk jauh kedalam tanah, yang mengancam air tanah?” Tuturnya.
“Bahkan jika mereka tetap berada di permukaan tanah, mereka bisa terbawa air hujan ke sungai. Kendati tidak masuk sungai, tetap saja ada potensi berdampak buruk terhadap lingkungan, apalagi ada kemungkinan masuk kedalam rantai makanan”.
Saat ini, kita tidak tahu banyak mengenai dampak mikroplastik terhadap tanaman atau rantai pangan yang lebih luas. Penelitian barulah menemukan cacing tanah, yang menelan mikroplastik di dalam tanah, mengalami pembengkakan usus, pertumbuhannya lebih lambat, dan tingkat kematiannya tinggi.
Selain di tanah, mikroplastik juga ditemukan di udara. Profesor Frank Kelly, direktur Grup Periset Lingkungan di King’s College London. Dia meneliti kehadiran mikroplastik di udara kota London. “Polusi ini sudah dipastikan ada di udara. Saat ini isunya adalah seberapa besar konsentrasinya di udara.”
Salah satu sumber ‘biang keladinya’ mikroplastik bertebaran di udara adalah pupuk, yang juga mengkontiminasi tanah. Saat pupuk kering, sebagian plastik akan terbawa oleh angin.
Sayangnya, anda juga tidak bisa bersembunyi di dalam rumah. “Mereka sudah terdeteksi ada di dalam rumah Di dalam rumah modern ada banyak sekali sumber plastic,” jelas Kelly. “Serpihan plastik dari karpet sintetis dan juga dari baju atau kaus yang kita pakai.”
Pertanyaan besarnya adalah apa dampak mikroplastik ini terhadap manusia? Jawaban singkat: kita tidak tahu. Tapi para ahli, termasuk Kelly dan Mahon, percaya ada potensi resiko kesehatan.
Resiko kesehatan
Salah satu resiko penting berupa mikroplastik yang mengalir di saluran pembuangan bisa menampung bakteri-bakteri berbahaya dan membawanya ke saluran air lebih besar. Jika terbawa dalam rantai pangan ada kemungkinan kita juga kemasukan bakteri berbahaya tersebut. Apalagi saat plastik dibuat, pabrikan menambahkan sejumlah bahan kimia. Dan jika kita menelannya, maka bahan-bahan kimia ini bisa diserap oleh tubuh.
“Pada jumlah konsentrasi tertentu bahan – bahan kimia ini bisa melukai dan membunuh sel-sel di tubuh kita. Sel-sel ini bisa saja diganti, dalam proses alamiah tubuh kita, tapi juga bisa juga tidak tergantikan.” Tutur Kelly . Dia juga menambahkan,”Mereka juga bisa merusak protein dan DNA dan hal-hal lainnya. Namun saat ini, kita tidak tahu apakah hal ini sudah terjadi.”
Mikroplastik sendiri sebenarnya punya ukuran terlalu besar bagi sel tubuh kita agar bisa diserap. Namun jika mikroplastik tercacah sampai pada ukuran nanometer, maka ada kemungkinan akan terserap kedalam sistem tubuh atau masuk kedalam organ-organ tubuh kita, jelas Mahon.
Namun apa yang sebenarnya terjadi ketika mikroplastik masuk kedalam tubuh manusia, belumlah diketahui dengan jelas. Karena itulah, para ahli dan kelompok-kelompok lingkungan menyerukan agar segera dilakukan riset-riset lanjutan mengenai hal ini. Apalagi produksi plastik diperkirakan akan bertambah tiga kali lipat pada tahun 2050 dan fakta bahwa plastik membutuhkan wakty ratusan tahun untuk hancur dan diserap oleh alam. Polusi mikroplastik menjadi masalah ‘permanen’ umat manusia.
Sumber: CNN.com