Connect with us

Kabar

Penerimaan Siswa Baru Online di Banten Belum Efektif

Published

on

Penjaringan siswa baru online di Provinsi Banten banyak masalah. Tidak sedikit satu orang murid terdaftar di dua sekolah yang berbeda. Sementara yang sudah mendaftar, justru namanya hilang. Foto: Andang Suherman

PEKAN lalu sistem penerimaan siswa baru via online, dirasakan sulit oleh para siswa dan wali murid, lantaran persoalan koneksi. Kini hasil penjaringannya pun kembali bermasalah. Banyak pengamat pendidikan menilai sistem tersebut belum efektif diterapkan di Provinsi Banten.

Kritikan senada juga dilontarkan para orang tua murid. Terutama yang anaknya gagal mendaftar karena persoalan koneksi, maupun yang sudah berhasil mendaftar secara online tetapi justru tidak terdata dalam daftar penjaringan sekolah. Bukan hanya itu, dalam penjaringan siswa SLTA oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten, terdapat dua nama yang sama pada dua sekolah.

“Nama anak saya tidak tercantum dalam daftar penerimaan siswa baru di sekolah pilihannya. Malah banyak nama siswa yang dobel, kenapa bisa begitu. Kalau seperti ini lebih baik seperti dulu lagi saja diberikan otoritas sepenuhnya kepada sekolah masing-masing,” tandas Iim seorang wali murid asal Majasari, Kecamatan Majasari, Pandeglang,Banten, Jumat (16/6).

Sementara di tempat terpisah, pihak sekolah dalam hal ini dewan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Pandeglang, ketika ditemui mengakui masih terdapat kelemahan dalam penjaringan dan penyeleksian siswa baru tahun ini. Bahkan para guru pun mengaku adanya daftar nama ganda para siswa yang diterima di dua sekolah berbeda. “Ya hampir 80% dalam daftar nama hasil seleksi itu terdapat dobel nama siswa yang diterima di dua sekolah,” ujar Rukma, guru SMA 2 Pandeglang.

Kendati demikian dari informasi yang didapat, hal tersebut rencananya akan menjadi pembahasan berasama antar kepala sekolah dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten. “Kita tunggu saja hasilnya. Untuk itu bagi anak-anak yang tidak tercantum dalam daftar penerimaan siswa baru, kiranya dapat bersabar, dan menunggu solusi,” tutupnya. ***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *