Feature
Ketika Panglima Terpapar Corona
JAYAKARTA NEWS – Doni Monardo positif Covid-19. Berita mengejutkan itu dirilis BNPB, Sabtu (23/1) ini. Panglima (penanganan Covid-19) terpapar corona.
Konfirmasi pun didapat dari Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB yang juga Staf Khusus Doni Monardo, Kepala BNPB yang juga Ketua Satgas Covid-19. Seminggu terakhir, Egy tidak pernah lepas dari Doni Monardo, saat memimpin penanganan gempa bumi Sulbar dan banjir di Kalsel.
Peristiwa Doni monardo terpapar corona, mengingatkan pada bincang santai Doni dan Egy suatu hari. Konteksnya adalah swab test yang begitu sering dilakukan Doni, Egy, dan para staf yang acap mendampingi kunjungan Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19 ke berbagai daerah di seluruh wilayah Tanah Air.
“Pak Egy, jangan-jangan sebenarnya kita ini sudah pernah positif Covid-19,” kata Doni.
Egy menukas, “Bisa jadi begitu… bahkan mungkin sudah berkali-kali kena…,” disusul tawa keduanya.
Konteks bincang ringan itu lebih kepada begitu padat jadwal kerja Doni Monardo, baik di kantor (Jakarta) ataupun saat harus berkunjung ke berbagai daerah bencana. Artinya, peluang terpapar corona menjadi sangat besar.
Untuk itu, protap mengharuskan dua kali swab test, yakni sebelum berangkat, dan sepulang dari tugas luar kota. Bukan hanya Doni, tetapi juga seluruh anggota rombongan yang menyertai kunjungannya.
Dengan agenda kerja yang begitu padat, hampir bisa dipastikan Doni Monardo adalah salah satu orang yang paling banyak menjalani swab test. Duduk sambil menengadah, lalu pasrah ketika dokter memasukkan alat pengambil sampel cairan di rongga hidung serta tenggorokannya.
Jika ditanya, sudah berapa kali Doni Monardo menjalani swab test, bisa dipastikan ia akan lupa bilangannya. Saking seringnya.
Hari-hari terakhir, obrolan seputar “corona makin dekat” relatif sering digunjing di Lantai 10 Graha BNPB. Lantai di mana Doni Monardo dan staf berkantor. Satu per satu, “penghuni” lantai 10 positif Covid-19.
Bermula dari minggu terakhir September 2020, saat Doni Monardo dan rombongan melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Pulau Bintan, Medan, dan Aceh. Di Bintan, sejumlah menteri hadir dalam rapat koordinasi pimpinan terkait Covid-19. Demikian pula di Medan dan Aceh.
Sepulang dari kunjungan, seperti biasa, semua –tanpa kecuali— harus menjalani swab test. Satu di antaranya dinyatakan positif. Dia adalah salah satu Liaison Officer BNPB, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak. Sebagai “temuan pertama”, perisitwa itu cukup ‘menggegerkan’ penghuni Lantai 10.
Hari itu, Doni Monardo harus menjalani dua kali swab. Selain sering bersinggungan selama kunjungan kerja, dua jenderal lulusan AMN 1985 itu bahkan sempat duduk satu mobil saat di Medan. Alhamdulillah, Doni negatif, dan Komar menjalani isolasi mandiri di rumah, di bawah pengawasan istrinya yang orang medis.
Bulan-bulan berikutnya, Doni kembali melakukan banyak kunjungan kerja. Sejauh itu aman.
Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya 2 Desember 2020, Doni Monardo kembali melakukan perjalanan ke NTT, meninjau para pengungsi letusan gunung Ili Lewotolok Lembata, NTT. Kunjungan dilanjutkan ke Lumajang, Jawa Timur menengok korban pengungsi letusan Gunung Semeru.
Dari Lumajang lanjut ke Malang, meninjau persiapan pendirian RS Darurat Covid-19 di Politeknik Kesehatan Malang (Poltekes). Dari Malang, melanjutkan perjalanan ke Cilacap, naik bus menempuh waktu perjalanan lebih dari 10 jam.
Dua hari di Cilacap, lanjut jalan darat dengan bus kembali ke Jakarta. Tujuan akhir adalah Graha BNPB, di Jl Pramuka, Jakarta Timur. Pasca perjalanan itu, tercatat tiga orang sekaligus terkena Covid-19. Mereka adalah ajudan, staf Korspri, dan satu orang lagi dari bagian protokol. Ketiganya “penghuni” lantai 10. Tercatat itu “panen positif Covid” terbesar dari kunjungan kerja selama ini.
Belum reda rasa prihatin atas “makin dekatnya corona”, lantai 10 kembali dikejutkan dengan terpaparnya penghuni lain, yaitu Een Irawan Putra. Kejadian pertengahan Desember 2020 itu direspon sigap, yaitu penyemprotan disinfektan, dan… swab ulang bagi semua penghuni lantai 10.
Disebut swab ulang, karena swab rutin yang biasanya dilakukan setiap hari Senin menjadi tidak berlaku. Beruntung, Een tidak menularkan virus coronanya kepada yang lain.
Begitulah selayang pandang corona di sekeliling Doni Monardo, hingga BNPB merilis keterangan resmi yang menyebutkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo positif, Sabtu (23/1). Doni terpapar Covid usai sepekan terakhir memimpin penanggulangan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir besar di Kalimantan Selatan.
“Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apa pun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki delapan kilometer,” tutur Doni, seperti tertulis di siaran pers.
Jenderal bintang tiga itu kini melakukan isolasi mandiri di kediaman, sambil terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah.
Doni yang baru kembali dari Mamuju, Sulbar, Jumat (22/1) sore, menuturkan dirinya selama ini disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan mencuci tangan. Ia juga paling tidak tahan melihat kerumunan. Termasuk, menegur kolega (termasuk pejabat negara) yang kedapatan tidak mamakai masker dengan benar di depannya.
“Covid-19 ini begitu dekat di sekitar kita. Selama ini saya berusaha sekuat tenaga patuh dan disiplin menjalan protokol kesehatan dan tetap bisa tertular. Dengan kejadian ini saya meminta masyarakat jangan kendor memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tuturnya.
Sementara itu, Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB yang juga staf khusus Doni Monardo, mendapatkan hasil tes PCR-nya negatif. Dia mengatakan selalu berada di dekat Doni dalam seminggu terakhir, termasuk selalu satu mobil ketika aktivitas penanganan bencana di Mamuju, Majene, dan Banjarmasin.
Menurut Egy, Doni telah berada di Mamuju pada Jumat Sore (15/1/2021) kurang dari 12 jam dari saat gempa di Sulawesi Barat terjadi. Selanjutnya Kepala BNBP bergeser ke Banjarmasin pada Minggu (17/1) dan kembali ke Mamuju pada Selasa pagi sebelum kembali ke Jakarta, kemarin (22/1).
Demi mengetahui berita Doni Monardo terpapar Covid, spontan pikiran melayang ke aktivitas vaksinasi beberapa waktu lalu. Kalau saja, nama Doni Monardo ada dalam daftar gelombang pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19, mungkin hari ini ia masih baik-baik saja.
Apa boleh buat, Doni tidak ada dalam barisan orang-orang pertama yang disuntik vaksin bersama Presiden Joko Widodo dan artis Raffi Achmad.
Lekas sembuh, jenderal! (*/roso daras)