Connect with us

Kabar

Ganjar Vs Gibran di Jateng: Pertarungan Paling ‘Hot’ Penentu Kemenangan Pilpres 2024

Published

on

Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka/foto: instagram Ganjar

JAYAKARTA NEWS— Konsultan politik yang juga pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny Januar Ali atau kerap disebut Denny JA memperkirakan  Jawa Tengah sebagai daerah pertarungan paling hot (‘panas’) bagi Ganjar Pranowo  versus Gibran Rakabuming Raka yang akan menjadi penentu kemenangan Pilpres 2024.

“Maka Jawa Tengah segera menjadi battleground, menjadi wilayah panas penentu kemenangan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Jawa Tengah akan diperebutkan secara ketat sekali antara Ganjar Pranowo dengan Gibran Rakabuming Raka,” ungkap Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10/2023).

Jawa Tengah itu, ucap Denny, adalah basis PDI Perjuangan, juga basis Ganjar.

Bagaimana caranya agar Gibran bisa mengambil secara signifikan pemilih di Jawa Tengah?

Mengapa Jawa Tengah begitu penting?

Itu karena populasi di Jawa Tengah besar sekali. Persentase pemilih di daerah tersebut  13,4% dari seluruh populasi di Indonesia.

Jika Capres atau Cawapres bisa mendapatkan dukungan di Jawa Tengah hingga 40% sampai 50%, ia sudah menyumbangkan suara secara nasional, dengan  persentase tambahan suara sebesar 4 sampai 6%.

“Jawa Tengah penting karena itulah basis kekuatan  Ganjar. Di situ lah lumbung ‘padi’ Ganjar. Cara mengalahkan Ganjar paling mudah adalah mengalahkannya atau mengimbangi di lumbung ‘padinya’,” papar Denny.

Survei LSI Denny JA sejak  bulan Mei sampai bulan September 2023, Ganjar selalu unggul melawan Prabowo, apalagi Anies. Keunggulan Ganjar di atas 30% di Jawa Tengah. Ini keunggulan yang telak di sebuah provinsi besar, tegas Denny.

Jika saja Gibran bisa mengurangi keunggulan ini, bahkan katakanlah sejajar posisinya dengan Ganjar,  maka Gibran sudah mengempiskan suara Ganjar. Itu sekaligus juga mengembungkan suara Prabowo.

“Dan mengemboskan dukungan Ganjar secara nasional cukup dikerjakan dengan cara fokus di satu kantong suara provinsi saja: Jawa Tengah!” Tegasnya.

Tapi bagaimana caranya ?

Menurut Denny, ada dua pintu masuk. Pertama, isu kemiskinan. Gibran dapat menjadikan pengentasan kemiskinan menjadi program utamanya.  Itu juga agar isu kemiskinan di Jawa Tengah menjadi perhatian nasional.

Ganjar sudah menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode.  Dua periode penuh! Tapi  bahkan per tahun ini, Jawa Tengah masih tercatat sebagai provinsi termiskin nomor dua di Jawa.

Padahal kita tahu bagi pemilih di Indonesia sekarang ini, memakmurkan rakyat, isu ekonomi, adalah  isu yang mereka anggap paling  penting.

“Bagaimana seorang Capres bisa memakmurkan Indonesia jika ia gagal memakmurkan bahkan satu provinsi saja Jawa Tengah? Bukankah Indonesia jauh lebih luas dan lebih kompleks dibanding Jawa Tengah?” Ucapnya.

Pintu kedua melalui popularitas Jokowi sendiri. Memang Ganjar populer di Jawa Tengah. Tapi Jokowi jauh lebih populer di sana.

“Cukup kita melihat data resmi KPU. Ketika Pilkada tahun 2018, Ganjar menang dengan persentase 58,78%.  Kemenangannya di Jawa Tengah itu di bawah 60%. Tapi Jokowi ketika ia bertarung sebagai presiden di tahun 2019, kemenangannya  di Jawa Tengah sebanyak 77,29%. Jokowi menang di sana di atas 70%,” jelasnya.

Dua  data ini menggambarkan sosok Jokowi jauh lebih berpengaruh, jauh lebih mengakar di Jawa Tengah, dibandingkan sosok Ganjar Pranowo.

“Sisa pekerjaan adalah bagaimana Gibran bisa mewarisi,  dan mengambil pesona Jokowi di Jawa Tengah?  Gibran perlu memainkannya strategi door to door, datang menemui  pemilih ke berbagai wilayah. Itu terutama pemilih di simpul- simpul yang masih miskin di Jawa Tengah,” ujar Denny memberi saran.

Berhasilkah Gibran melakukan ini?  Tersisa waktu 4 bulan menuju Februari 2024. ***/din

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *