Connect with us

Kabar

Ketum GEMPITA Alfonso Sebut Gibran adalah ‘Role Model’

Published

on

Ketua Umum DPP GEMPITA (Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air), Alfonso Ferry Pahotan Napitupulu, SH, MH. (foto: FTNews)

JAYAKARTA NEWS – Kaum muda Indonesia tidak boleh buta politik. Ini saatnya orang muda melek politik. “Kandidat Wapres Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi role model,” ujar Ketua Umum GEMPITA (Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air), Alfonso Ferry Pahotan Napitupulu, SH, MH di Jakarta, Senin (26/2/2024)

Ia mengatakan hal itu, karena ke depan, pemerintahan Prabowo – Gibran hampir bisa dipastikan, bakal membuka ruang sangat lebar terhadap partisipasi generasi muda.

“Dalam berbagai jejak digital, pak Prabowo sering menyatakan ‘masa depan bangsa dan negara ada di tangan generasi muda’,” ujar Alfonso pula.

Karena itu, ia memasukkan program pendidikan politik dan kepemimpinan bagi generasi muda sebagai program unggulan DPP GEMPITA. “Sejak deklarasi, GEMPITA sudah bulat tekad memenangkan Prabowo – Gibran sekali putaran. Giliran selanjutnya, GEMPITA harus menyiapkan kader-kader pemuda, bilamana sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengisi berbagai posisi di dalam maupun di luar pemerintahan,” tegas Alfonso.

Alfonso FP

Buta Terburuk

Kaum muda harus bisa menunjukkan bahwa mereka mengerti dunia politik. Paham ilmu pemerintahan, dan concern terhadap kesejahteraan bangsa. Ketum GEMPITA yang juga seorang praktisi hukum itu lalu menyebut nama Bertolt Brecht, penyair Jerman yang hidup di abad ke-19 (1898-1956).

Ada pernyataan Brecht yang terkenal. “Buta terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik.”

“Orang buta politik begitu bodoh, sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya seraya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, dan rusaknya perusahaan nasional serta multinasional yang menguras kekayaan negeri.”

Karena itu, tegas Alfonso, kaum muda, utamanya kader GEMPITA tidak boleh buta politik. Harus tahu peta politik, harus peka pada suhu politik.

“Mas Gibran bisa menjadi teladan. Anak muda yang melek politik, berwawasan luas, dan paham ilmu pemerintahan dan ketatanegaraan. Makanya banyak orang keliru sebelum debat Cawapres. Banyak yang mengira dia cupu, tak tahunya suhu,” ujar Alfonso sambil tersenyum. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *