Connect with us

Entertainment

‘DOLL 3’ – Horor Gore yang Berdarah-darah

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Sekuel The Doll akan berakhir. Meski cerita carangan (spin off) diantara tokohnya bisa saja dibikin. Sutradara Rocky Soraya merangkap produser Hitmaker Studio dalam film ‘Doll 3’ menuntaskan kisah boneka yang ‘diisi’ roh yang sudah mati.

Boneka berambut sedikit pirang bikinan Amrik seharga 2 milyar rupiah ini bisa bergerak, berjalan, bicara dan….membunuh manusia-manusia yang  dibencinya. Ini dikenal dengan sistem Animatronic.

Kisahnya pasca kematian kedua orang tuanya dalam kecelakaan, puterinya bernama Tara merasa sedih.  Terlebih lagi, setelah adiknya, Gian yang trauma bunuh diri. Tara tak rela dan depresi.

Pertunangannya dengan Aryan menjadi renggang dan rencana pernikahannya tertunda. Tara kemudian pergi ke shaman (dukun) agar Gian bisa dihidupkan lagi. Memanggil arwah Gian pun dimulai dan masuk kedalam boneka yang dipanggil Bobby.

Ajaib, boneka Bobby bisa bergerak, berjalan dan bercakap-cakap. Kehidupan Tara tertata kembali. Hubungannya dengan Aryan dan Mikha (anak Aryan dengan isterinya terdahulu) membaik kembali.

Boneka Bobby berkawan manis dengan Tara, namun benci kepada Aryan dan Mikha. Bagi Bobby, siapa yang bersalah – dalam pandangannya – , harus dibunuh dan mati. Kini, boneka Bobby terpengaruh energi negatif dari alam kematian.

Dari dukun, teman baik dan kerabat Tiara bahkan 2 polisi pun, semua mati. Heran, sebuah boneka lihai membunuh aparat keamanan yang berpistol. Darah mengalir dimana-mana. Bisakah boneka Bobby dimatikan dan dikembalikan menjadi boneka tok tanpa ‘dimasuki’ roh Gian?

Pemeran Tara dimainkan secara cemerlang oleh Jessica Milla, gesture dan improvisasinya memukau. Pemeran lain seperti Winky Wiryawan, Masayu Anastasia, Sara Wijayanto dan Jeremy Thomas hanya sebagai pelengkap yang mengisi celah dan isi cerita.

Seni peran yang menawan dan sangat polos justru diperlihatkan oleh dua pemeran anak yaitu Monserrat Gizelle dan Zizie Zidane. Walakin, film ‘Doll 3’ yang diakurasi lolos sensor untuk 17 tahun ke atas ini bakal mengikuti kesuksesan film horor ‘KKN di desa Penari’ yang sudah meroket dahsyat pasca pandemi. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement