Connect with us

IT & Internet

5 Langkah Hindari Blackhat SEO

Published

on


SEARCH  Engine Optimization (SEO) merupakan salah satu faktor penggerak  lalu lintas di website yang dapat meningkatkan kinerja (pageview dan ranking) website.

Terkadang, saking bersemangatnya ber-SEO, pengelola website menggunakan praktek SEO yang buruk. Inilah praktek yang disebut sebagai Black Hat SEO. Mereka yang mempraktekkan ini, alih-alih kinerja websitenya kinclong, malah situsnya kena pinalti dari Google.  Jadi, praktek pencurian ini harus dihindari.

Black Hat SEO sama sekali tidak oleh mesin pencari semacam Google. Jadi, sekali lagi  Anda jangan menggunakan teknis  black hat SEO untuk mendongkrak kinerja website Anda.

Berikut ini lima (5) teknik  Black Hat SEO yang harus dihindari dalam praktek SEO:

1. Keywords Stuffing

Maksudnya adalah, Anda menggunakan  berulang satu kata kunci dalam satu artikel atau kalimat.  Misalnya, “Paslon nomor satu ini merupakan paslon yang oke punya sehingga kita semua sangat tepat kalau memilih paslon nomor satu agar paslon nomor satu ini kembali melanjutkan kepemimpinannya untuk menjamin  Indonesia lebih maju”

Penggunakan kata kunci  (keywords)  yang  berulang tersebut  bikin bosan pembaca. Hal itu juga berpotensi mengaburkan inti dari informasi yang mau disampaikan.

2. Tautan Berbayar
Tidaklah etis menggunakan tautan berbayar untuk maksud SEO dan itulah sebabnya kalau Anda gunakan ini, pasti akan kena pinalti  Google. Google sendiri menegaskan bahwa  “Semua tautan yang dimaksudkan untuk memanipulasi PageRank atau peringkat website di hasil penelusuran Google dapat dianggap sebagai bagian dari skema tautan dan pelanggaran Google Webmaster Guidelines.”

3. Komentar Spam di Blog
Anda berkomentar di blog, tetapi apa yang ditulis tidak ada kaitannya dengan materi blog. Komentar ini bisa berupa  backlink ke website atau mengarahkan orang ke halaman produk.  Praktek ini kini sudah berkurang, karena  pembaruan algoritma Google yang dilakukan dalam rangka memerangi  Black Hat SEO.

4. Menyalahgunakan Structured Data
Yang dimaksud dengan Structured Data (rich snippet) adalah jenis data yang Anda buat dalam artikel  Anda yang memudahkan mesin telusur melakukan pencarian.   Dengan membuat Structured,  kredibilitas  website akan meningkat. Dampaknya tentu  saja website Anda lebih unggul daripada pesaing Anda.

Dalam prakteknya, tidak jarang orang  memodifikasi konten di dalam struktur konten yang dibuatnya,  sehingga  lolos dan dianggap otentik. Untuk tidak menyalahgunakan  structured data, ada baiknya kita mengikuti panduan yang diberikan Google agar struktur data yang kita buat memenuhi syarat  Google.

5. Misleading Redirect
Bahasa sederhananya adalah, ketika Anda mengklik tautan tertentu tetapi ternyata diarahkan ke link URL yang berbeda yang sebenarnya tidak ingin Anda kunjungi. Misalnya, linknya tertera Jayakartanews.com, ternyata setelah diklik larinya ke apasaja.com.  Situasi seperti ini lazim terjadi, ketika pengelola website  mengubah URL mereka atau membeli nama domain baru.

Tetapi apa pun alasannya, praktek seperti ini  sangat merugikan. Pasalnya,  apa yang dilakukan itu sengaja  mengarahkan pembaca ke satu halaman.

Apabila  Anda mengelola  website e-commerce, praktek  Black Hat SEO justru membuat  rontoknya  kepercayaan pelanggan  Anda, karena mesin pencari Google menghukum website Anda. Jadi, lakukan SEO sesuai dengan kaidah yang disyaratkan oleh Google.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *