Connect with us

Global

Saudi Kembali Buka Konsulat di Irak, Bantu US$1 Miliar Dolar

Published

on

Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim, tengah, tampak sedang mengerek bendera Arab Saudi dalam acara peresmian Konsulat Kerejaan Saudi di Baghdad.

JAYAKARTA NEWS – Arab Saudi kembali  membuka konsulatnya di Baghdad untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun, seraya mengumumkan paket bantuan satu miliar dolar untuk Irak.

Kantor misi diplomatik yang  berada di Zona Hijau Ibu Kota Irak itu tampak dijaga  ketat, dan  diresmikan pada  Kamis dalam  sebuah upacara, di mana Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Alhakim mendapat kehormatan mengerek bendera Saudi yang berkibar di atas gedung.

Dengan dibukanya  kembali konsulat tersebut, maka permohonan  visa ke Irak dapat dilayani. Langkah ini  menandai “fase baru” dalam hubungan antara Riyadh dan Baghdad, kata Majid bin Abdullah al-Qasabi, menteri perdagangan Saudi.

“Tidak ada keraguan bahwa pertukaran ini, diskusi ini, adalah jalan dua arah yang akan memperkuat hubungan ini,” kata Qasabi kepada wartawan, saat akan  mengakhiri kunjungan dua harinya di Baghdad.

Arab Saudi akan memberi Irak satu miliar dolar pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan, kata Qasabi, ditambah $ 500 juta untuk meningkatkan ekspor. Saudi juga memberi hadiah untuk pembangunan stadion olahraga berkapasitas 100.000 kursi yang akan dibangun di pinggiran kota Baghdad.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Irak, ketika Baghdad  menyerang Kuwait pada tahun 1990.

Hubungan diplomatik dilanjutkan pada 2015 ketika Riyadh mengirim seorang duta besar ke Baghdad, dan membaik dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir pada tahun 2017, sebagai lawatan pertama menteri luar negeri Saudi sejak 1990.

Namun layanan konsuler tetap ditangguhkan, dan warga Irak yang mengajukan visa harus melalui kedutaan Saudi di Yordania.

“Hari ini, saudara-saudara kita di Irak dapat memperoleh visa di Baghdad secara langsung, tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri,” kata Qasabi.

Qasabi mengatakan tiga konsulat lagi diharapkan dibuka di kota-kota Irak.

Delegasi Saudi telah bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Adel Abdul-Mahdi. Mereka juga mengadakan pembicaraan dengan pengusaha Irak dan pejabat senior Irak untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.

Ahmad Sahhaf, juru bicara kementerian luar negeri Irak, mengatakan pembukaan kembali konsulat pada hari Kamis “akan mencerminkan secara positif pada peziarah dan investor”.

Sahhaf mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa pekerjaan juga sedang dilakukan untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan antara kedua tetangga.

Irak terjebak dalam tarik menarik pengaruh yang mengadu Iran melawan Amerika Serikat  & Arab Saudi.

Riyadh mencari hubungan yang lebih dekat dengan Irak untuk melawan pengaruh Iran yang tumbuh di wilayah tersebut, sementara Baghdad berusaha menarik investasi Saudi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Abdul-Mahdi mengunjungi Iran pada hari Sabtu, dan berencana untuk mengunjungi Arab Saudi akhir bulan ini, di mana sejumlah perjanjian perdagangan diharapkan akan ditandatangani.***

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *