Connect with us

Entertainment

Syakir Daulay: Umur 21 Tahun Jadi Produser dan Sutradara

Published

on

Syakir Daulay (foto Syakir)

JAYAKARTA NEWS— Setelah rilis film perdananya yang bertajuk ‘Aku Bukan Jodohnya, kini rumah produksinya Syakir Films memproduksi film keduanya berjudul ‘Imam Tanpa Makmum’ (ITM).

Syakir Films milik aktor, penyanyi dan hafiz (penghafal) Al Quran Syakir Daulay ini diproduseri dan disutradarainya sendiri. Juga, Syakir Daulay sebagai pemeran utama pria.
Berbujet 7 miliar rupiah, ITM akan beredar 19 Oktober 2023.

“Modalnya pede (percaya diri) aja. Saya banyak belajar dari senior-senior di film,” aku Syakir Daulay (21 tahun) kelahiran Bireuen, Aceh ini.

Ia mengaku sangat senang dengan karyanya saat ini yang dipersiapkan hampir setahun.

“Sebagai pemuda harus punya integritas yang kuat dalam profesi yang ditekuninya yaitu film.
Selain sarana menghibur, ITM saya buat sebagai metode pembelajaran yang dibumbui budaya Indonesia. Film ini juga mempunyai nilai moral yang baik ke semua masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda. ITM ada komedinya, romantisme dan pesan-pesan agamanya,” ucap Syakir.

Pesan moral dari film ITM ini, dia ingin anak-anak muda Indonesia enggak terpaku untuk cepat menikah tanpa ada kesiapan diri dari hati.

“Sebelum menjadi Imam bagi orang lain, kita harus bisa menjadi Imam untuk diri sendiri dulu,” pesan Syakir.

Mengangkat sisi anak muda saat ini yang kerap membicarakan ihwal menikah muda, namun Imam (Syakir Daulay) mempunyai pemikiran dan sudut pandang sendiri dalam melanjutkan hidupnya.

Syakir Daulay di film ini menggabungkan tiga elemen : Hollywood, Bollywood dan budaya Indonesia. Bahkan, Syakir ikut bernyanyi dan menari dalam satu adegan.

Selain Syakir Daulay, ITM juga dibintangi Cut Mini, Lukman Sardi, Vonny Felicia, Arif Brata, Rayisa, Mamat Alkatiri dan masih banyak lagi.

“Syakir punya bakat dan keberanian. Dia berani di usianya yang masih muda. Ini juga dapat menjadi contoh kepada pemuda lain dalam hal keberanian,” urai Lukman Sardi.

Segendang sepenarian dengan komentar Cut Mini. “Ini pembelajaran bagus buat dia. Kalau filmnya sukses jangan cepat puas dan arogan. Sebaliknya, kalau filmnya flop dan penonton minim, pesan saya, jangan rendah diri dan terus belajar. Kesuksesan sebuah film jangan diukur dari banyaknya penonton. Kalau pun penonton sedikit, tapi berkualitas, saya salut. Teruslah belajar Syakir,” pungkas Cut Mini.

O ya, ITM juga akan tayang di Beirut, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *