Connect with us

Sport

Raih Perunggu, Ester: Ini Kejuaraan Dunia Junior Terakhir Saya

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Belum rejeki dapat medali emas. Begitu kata nitizen ketika tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo tumbang di babak semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2022 kemarin. Walhasil hari ini Ester mendapat medali perunggu. “Ini Kejuaraan Dunia terakhir saya,” kata Ester.

Adapun peraih medali Kejuaraan Duni Junior tunggal putri adalah Tomoka Miyazaki (Jepang) meraih medali emas, Yuan An Qi (Chinna) meraih perak, Ester Nurumi Tri Wardoyo meraih perunggu dan Sorano Yoshikawa (Jepang) meraih perunggu.

Meski gagal meraih hasil lebih baik namun nitizen berbondong-bondong mendukung Ester yang baru berusia 17 tahun itu. Perjalanan kariernya masih panjang, dan dia menjadi salah satu pemain muda harapan Indonesia di masa datang.

“Sampai berjumpa lagi di level senior ? semoga Ester lebih banyak turun tournament supaya peringkat, bakat dan mental bisa matang dan tentunya footwork dan fisik makin kuat ?. Semangat WS Indonesia ??,” tulis nitizen di akun Instagram badminton.ina

“Semoga ester menjadi salah satu WS terkuat dunia kedepannya aamiin. Kita tunggu saja dari ke empat tunggal yang naik podium hari ini, siapa yang bakal konsisten berprestasi sampai level senior,” tulis nitizen lainnya.

Perjalanan adik dari pebulutangkis nasional Chico Aura Dwi Wardoyo di kejuaraan dunia dihentikan oleh pemain Chinna Yuan An Qi, Sabtu (29/10/2022).

Berlaga di Palacio de Deportes de Santander, Santander, hari Sabtu (29/10), Ester sempat menang di game pertama, namun dua game setelahnya dia kandas, 21-17, 15-21, 11-21.

“Pastinya kecewa karena ini Kejuaraan Dunia Junior terakhir saya dan saya tidak berhasil menyumbang emas untuk orang tua dan Indonesia,” ucap Ester sambil terisak.

“Tapi medali perunggu bukan hasil yang jelek juga, tidak mudah bisa mencapai ini. Saya tetap bersyukur,” lanjut Ester.

Ester mengakui bahwa banyak melakukan kesalahan sendiri di gim ketiga menjadi pembeda di laga ini.

“Di gim kedua lawan mempercepat tempo dan saya malah masuk ke pola permainan dia,” kata Ester.

“Di gim ketiga sebenarnya saya sudah mulai menemukan ritme saya tapi setelah interval saya banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri lalu hilang fokus dan merasa down. Sementara lawan makin percaya diri. Selain itu, kondisi saya juga mulai menurun,” ungkap Ester.

Ke depan Ester mau memperbaiki fisik dan akurasi pukulan-pukulannya.

“Saya harus memperbaiki fisik saya dan mempertajam akurasi pukulan-pukulan saya,” pungkas Ester.***din

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *