Connect with us

Kabar

Mengenang Jejak Sang Pejuang Hak Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait

Published

on

Dari kiri: Pravistania (Sekjen Komnas PA), Arzeti Bilbina (Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB), Rostimaline Munthe (istri mendiang Arist Merdeka Sirait), Lia Latifah (pejabat sementara Ketua Komnas PA), Cornelia Agatha (Ketua Komnas PA DKI Jakarta), Roso Daras (Ketua JPKL). (foto: markuat)

Lanjutkan Perjuangan Pelabelan Bisphenol A (BPA)

JAKARTA, JAYAKARTA NEWS – Dua orang terdekatnya seperti terkecoh dengan cara “pamit” mendiang Arist Merdeka Sirait. Tokoh pejuang hak anak Indonesia, Ketua Komnas Perlindungan Anak, yang wafat, Sabtu 26 Agustus 2023, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Kedua orang itu adalah, Rostimaline Munthe, sang istri, dan Pravistania, Sekjen Komnas Perlindungan Anak. Mereka tak kuasa membendung air mata dan isak tangis saat berbicara pada acara “Mengenang Jejak Sang Pejuang Hak Anak Indonesia”, Senin (11/9/2023) di Kantor Komnas Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Acara itu diselenggarakan oleh Komnas PA bekerjasama dengan komunitas Jurnalis Peduli Kesehatan dan Lingkungan (JPKL). Hadir empat pembicara lain yang menyampaikan testimoni dan kesan-kesannya terhadap Arist Merdeka Sirait.

Keempat orang itu adalah Lia Latifah selaku pejabat sementara Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arzeti Bilbina (Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB), Cornelia Agatha (Ketua Komnas PA DKI Jakarta), dan Roso Daras (Ketua JPKL).

Lia Latifah mengatakan, tidak ada aktivis pembela hak anak sekaliber almarhum. Ia memuji totalitasnya dalam bekerja. Tiada hari berlalu tanpa menangani hak-hak anak Indonesia yang terlanggar.

“Sangat banyak karya beliau bagi kehidupan anak-anak Indonesia yang makin baik dari waktu ke waktu. Tidak sedikit pula persoalan hukum yang berhasil beliau tuntaskan,” ujar Lia seraya manambahkan, “akan tetapi, masih ada sejumlah kasus yang belum terlesaikan. Inilah tugas kami sebagai penerus untuk melanjutkan.”

Sementara itu, Ketua JPKL Roso Daras mengatakan, Arist Merdeka Sirait orang hebat. Bukan hanya hebat, tetapi juga sangat baik. “Dan di belakang orang hebat, selalu ada wanita hebat. Itulah Ibu Rostimaline Munthe,” katanya sambil memberi salam kepada Rosti yang duduk di tengah.

Dikatakan, persinggungannya dengan Arist Merdeka Sirait erat berkait dengan profesinya sebagai jurnalis yang peduli pada kesehatan dan lingkungan. “Beberapa tahun terakhir, kami gencar mensosialisasikan tentang bahaya bisphenol A atau BPA pada kemasan guna ulang berbahan polikarbonat. Lebih bahaya lagi jika air di dalamnya, dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak,” ujar jurnalis senior itu.

Ditambahkan, kerja kemanusiaan selalu melalui jalan terjal dan menukik. Tidak pernah ada karpet merah bagi para pejuang kesehatan, lingkungan, dan kemanusiaan. “Saya percaya satu hal, bahwa kebenaran akan mengalir menemukan jalannya sendiri. Terima kasih kepada media yang setia mengawal isu-isu kesehatan dan lingkungan bagi kesehatan anak-anak calon penerus bangsa,” ujar Roso yang juga Sekretaris Yayasan Kita Jaga Alam, itu.

Amsal 22:1

Rostimaline Munthe, istri mendiang Arist Merdeka Sirait tak kuasa menahan tangis demi mengilas-balik pasang-surut hidup bersama lebih 40 tahun. “Dia cinta pertama dan terakhir saya. Dari pacaran, kami merasa saling cocok, dan memiliki visi sayang sama,” ujarnya.

Mahligai rumah tangga yang dibina, dibangun atas dasar pesan petuah pendeta yang mengikatkan tali suci pernikahan atas mereka. Ia mencatat dengan baik kutipan Alkitab Amsal 22:1 yang lengkapnya, “Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas.”

Itu yang mereka jaga. Dan itu pula yang Rostimaline kawal sejak awal. “Kami tidak mencari kaya. Kami lebih menjaga nama baik, dan lebih mementingkan dikasihi orang banyak. Dan puji Tuhan, saya mendapatkan simpati dan bela sungkawa dari begitu banyak kalangan, baik yang saya kenal maupun yang tidak saya kenal. Semua menyatakan, Bang Arist orang baik. Semoga ia tenang di surga,” kata Rosti masih dengan derai air mata.

Terakhir, ia berharap spirit Arist Merdeka Sirait tidak pernah padam. Generasi penerus hendaknya melanjutkan perjuangan yang belum tuntas. “Diminta atau tidak diminta, saya siap membantu Komnas Perlindungan Anak untuk memperjuangkan hak-hak anak Indonesia,” tandasnya.

Mengira Lelah

Salah satu orang yang tidak pernah jauh dari Arist Merdeka Sirait adalah Pravistania, Sekjen Komnas PA. Lebih 10 tahun ia membersamai langkah Arist, sejak masih kuliah hingga saat ini. “Beliau sudah seperti orang tua saya. Ibu Rosti juga sudah seperti ibu saya. Ke mana pun pak Arist bertugas, bu Rosti dan saya selalu mendampingi,” kata Tania.

Termasuk mendampingi ke Papua. Bahkan ia masih ingat, saat di Raja Ampat, Arist Merdeka Sirait semangat sekali menaiki ratusan undakan mendaki dan menurun. “Jadi ketika beliau tiba-tiba sakit, kami mengira hanya kelelahan,” ujar Tania sambil mengusap air matanya.

Terkait perjuangannya di Komnas PA, Tania setuju dengan yang disampaikan pejabat sementara Ketua Lia Latifah maupun istri mendiang Arist Merdeka Sirait, Rostimaline. “Kami harus melanjutkan perjuangan yang belum tuntas. Termasuk pelabelan BPA yang tinggal menunggu persetujuan Presiden untuk menandatangani Perka BPOM (tentang pelabelan BPA) pada kemasan guna ulang dan kemasan berbahan plastik lainnya,” ujar Sekjen Komnas PA.

Sementara itu, Arzeti Bilbina mengaku belajar banyak dari sosok Arist Merdeka Sirait. Termasuk pada konsistensinya. Masih banyak tugas yang harus dilanjutkan. Sosok Arist Merdeka Sirait adalah inspirasi bagi generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan hak-hak anak Indonesia.

Sedangkan, Cornelia “Sarah” Agatha, selaku Ketua Komnas PA DKI Jakarta merasa makin dalam menggeluti dunia perjuangan hak-hak anak. Dari sosok Arist Merdeka Sirait ia belajar tentang pentingnya integritas. “Dalam banyak hal, beliau berpesan ‘lakukan dengan hati’. Dan itu yang saya lakukan hingga hari ini. Bekerja dengan hati untuk memperjuangkan hak-hak anak Indonesia,” katanya. (mon)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *