Connect with us

Kabar

Menerka Kemana Khofifah Berlabuh

Published

on

SURABAYA, JAYAKARTA NEWS– Nama Khofifah Indar Parawansa akhir-akhir ini jadi bahasan di sejumlah media. Maklum saja orang nomor satu di Jatim ini dikait-kaitkan dengan dua bakal calon presiden (Bacapres) yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pramono yang hingga kini belum mengumumkan siapa Cawapresnya.

Dalam beberapa kali pertemuan resmi, Khofifah bergantian bertemu dengan 2 Bacapres tersebut dan kelihatan gayeng saat mereka terlibat dalam pembicaraan. Apakah pembicaraan mereka terkait pinangan kepada Khofifah? Wallahualam. Yang jelas nama Gubernur Jatim itu masuk radar tim Prabowo ataupun Ganjar.

Santernya nama Khofifah untuk mendampingi Prabowo atau Ganjar sempat meredup ketika muncul isu dua poros di mana Prabowo dan Ganjar bergabung menjadi Capres/Cawapres. Namun isu itu tak berlangsung lama. Statament Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara jelas mementahkan segala spekulasi berbagai pihak.

“Saya Ketua Umum tidak terlintas, nggak tahu siapa yang menghembuskan isu tersebut,” ucap Megawati di hadapan peserta Rakernas ke IV PDI Perjuangan, di Kemayoran, Jakarta, pekan lalu.

Sejak itu berita viral dua poros dalam pemilihan presiden berangsur hilang, dan nama Khofifah kembali mencuat jadi topik pembicaraan.

Kenapa harus Khofifah?

Gubernur perempuan pertama di Provinsi Jatim ini memang sarat prestasi. Penghargaan yang diterimanya dari berbagai bidang sangat lah banyak. Dia memiliki pengalaman lengkap dari politisi hingga pemerintahan bahkan pengurus keumatan (NU).

Sebagai politisi, tahun 90 -an Khofifah yang masih berusia 20-an tahun sudah duduk sebagai legislatif di DPR dari PPP. Kiprahnya cukup menonjol. Padahal kala itu peran perempuan parlemen belum terlalu menonjol.

Dia juga pernah menjabat menteri dan saat ini sebagai Ketua Umum Fatayat serta dekat dengan kalangan NU. 

Jadi tidak mengherankan kalau kini Khofifah diperebutkan. Elektabilitasnya di Jatim cukup signifikan. Untuk diketahui, jumlah pemilih Pemilu wilayah Jawa Timur merupakan nomor dua terbesar nasional ( 31.402.838 orang ) setelah Jawa Barat 35.714.901 orang.

Saat pemilihan Gubernur Jatim 4 tahun lalu dia berpasangan dengan Emil Dardak. Bupati Trenggalek. Sedangkan pesaingnya adalah Gus Ipul dan Puti yang cucu Bung Karno dengan partai PDIP. Saat pencoblosan pasangan Khofifah dan Emil pemenangnya.

Moncernya nama Khofifah akhir-akhir ini memang membuat penasaran. Kemana Khofifah akan berlabuh? Prabowo atau Ganjar.

Khofifah sendiri sepertinya menutup diri ‘rapat-rapat’. Tak memberi sinyal apa pun, apakah akan maju Cawapres 2024 mendatang atau tidak. Para jurnalis yang bertanya juga sulit mengoreknya karena jawabannya datar-datar saja tidak mengarah ke pencalonan.

Kabarnya, entah benar atau tidak, Khofifah menunggu petunjuk dari seorang tokoh yang dia ditaati? Atau, sebagaimana orang beriman, sebagai seorang Muslimah, dia menunggu petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Entah lah.

Khofifah memang tidak seperti tokoh lain yang terang-terangan bersedia manakala ada Capres yang menawari.

Sampai hari ini Khofifah masih menutupi diriñya. Entah besok.

Jadi masayarakat yang penasaran harap bersabar. Barangkali akan terlihat saat ‘menit=menit terakhir’ pendaftaran Capres dan Cawapres. Wallahualam Bissawab. (poedji)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *