Connect with us

Feature

Alaman Raya Hadir di Kota Medan, Bernuansa Rumah Adat Mandailing

Published

on

Alaman Raya rumah serba guna yang berada di Jalan Pelajar Timur, Gang Mawar, No. 16, Kota Medan. (Foto. Ist)

MEDAN, JAYAKARTA NEWS – Jika melintas di Jalan Pelajar Timur, Gang Mawar, No 16, Kota Medan. Kira-kira sekitar 50 meter dari simpang gang, spontan pandangan kita akan tertuju ke sebuah bangunan baru, rumah kayu bertingkat bernuansa rumah adat Mandailing (Bagas Godang), yang dikombinasi dengan Hall bergaya masa kini. Namanya Alaman Raya, yang dibangun di tanah seluas 2000 meter dengan luas bangunan 27,5 x 10 meter.

Selain itu, terlihat di sebelah kiri rumah kayu serba guna Alaman Raya masih ada lahan kosong seluas 1.558 m2, yang digunakan untuk parkir sehingga keluar masuknya kendaraan bisa bebas dan lancar. Setelah itu ada fasilitas permainan anak-anak serta beragam bunga di dalam pot yang tersusun rapi. 

Rumah kayu serba guna Alaman Raya ini memiliki dua lantai. Lantai pertama bangunan berbentuk Hall masa kini dengan menggunakan bahan semen beton. Sedangkan lantai dua bernuansa adat Mandailing dengan menggunakan bahan dasar kayu.

Nah, bangunan Alaman Raya ini, tepat Minggu lalu, (17/9/2023), telah dilaksanakan syukuran sekaligus diresmikan, siap  disewakan untuk pesta pernikahan (Wedding Party). 

Konsep Pernikahan di Alaman Raya 

Konsep pernikahan itu merupakan sebuah rancangan yang dibuat untuk mempermudah para calon mempelai dalam melakukan persiapan pernikahan, maka harus dimulai dengan sebuah konsep yang jelas. Tanpa adanya konsep tentu akan kesulitan dalam melakukan persiapan pernikahan karena bingung harus mengerjakan mana lebih dulu dan mana yang belakangan.

Ada yang modern atau kekinian, ada juga yang tradisional dalam konsep pernikahan. “Nah selain itu kenapa yang tradisional Mandailing ada di Alaman Raya, sebab adat ini kan harus dipertahankan, kalau mau dibuat acara adat bisa. Jadi penyewa kalau mau mengadakan pesta adat bisa di atas yang bercorak atau bernuansa rumah adat Mandailing (Bagas Godang),” jelas anak pemilik Alaman Raya, Ahmad Syahmirga Raihandra Lubis, yang akrab disapa Andra beberapa hari lalu kepada awak media ini. 

Kemudian, lanjut Andra, Bagas Godang hanya disewakan pagi hari, karena akad nikah biasanya pagi sampai sore atau sampai acaranya selesai. Untuk kapasitas ruangan terbatas, hanya sekitar 40 orang.

Kenapa dibatasi, karena kondisi ruangannya, agar tidak berdesakan-desakan. Jadi bagi tamu undangan yang tidak ikut ke Bagas Godang, dapat menyaksikan melalui layar streaming dari bawah.

Mirza (kiri) dan kanan Andra pengelola Alaman Raya saat di Bagas Godang. (Foto. Monang Sitohang)

“Maka melihat betapa pentingnya dari sebuah konsep pernikahan itu, kami dari Alaman Raya menawarkan konsep, Selamat Datang di Alaman Raya Rumah Kayu Bercorak Adat Mandailing Bertemu dengan Hall Bergaya Masa Kini,” ujar Andra, alumni dari Universitas Indonesia (UI), juga sebagai General Manager di Alaman Raya, 

Paket Pernikahan di Alaman Raya

Rumah serba guna Alaman Raya menyediakan tiga paket pernikahan dengan harga promo sampai akhir tahun 2023. Yakni, Intimate Wedding ini. Ini acara pernikahan dengan sekala lebih kecil. Intimate wedding biasanya dihadiri hanya oleh orang-orang terdekat atau hanya keluarga inti. Sehingga suasana lebih hangat. 

“Untuk Intimate Wedding ini acaranya out door, garden area dan berlangsung 4 jam, mulai dari Jam 16.00 – 20.00 WIB, harga Rp7 juta (promo). Harga normalnya Rp8 juta dengan kapasitas 100 pax, 5 meja VIP include kursi futura dan meja, 70 kursi, 11.000 watt electricity. 

Paket kedua, Big Wedding Day dengan kapasitas 600 pax. Acaranya selama 8 jam, mulai dari Jam 10.00 – 17.00 WIB, harga promo Rp10 juta dan harga normalnya Rp13 juta.

Fasilitas indoor Hhall (full AC), outdoor seatings, 1 kamar pengantin, 10 meja VIP include 6 kursi futura dan meja, 300 kursi, 11.000 watt electricity.

Paket ketiga, Best Price. Harganya Rp30 juta, termasuk catering 600 pax, fasilitas lainnya sama dengan paket Big Wedding.

“Untuk paket Big Wedding dan Best Price include kamar pengantin dan fasilitas di kamar lengkap dengan tempat tidur, meja rias, kamar mandi, lemari, Wi-Fi dan lainnya. Kemudian sebagai catatan bagi penyewa untuk dekorasi pernikahannya dan catering, itu bisa dibawa atau dari Alaman Raya, karena Alaman Raya juga menyediakan catering dengan cita rasa terbaik dan dekorasi yang sudah berpengalaman,” papar Andra, seorang alumni dari Universitas Binus, Jakarta. 

Selain itu, Andra juga menjelaskan fasilitas yang ada di Alaman Raya, antara lain permainan anak-anak ada di taman, ruang untuk menyusui. Jadi ketika tamu yang hadir membawa bayi yang rewel saat ingin menyusui, tidak perlu khawatir, ruangannya sudah ada, sekaligus bisa untuk mengganti pampers.

Fasilitas untuk difabel juga ada, seperti, kursi roda dan toilet yang lumayan luas. “Jadi memang Alaman Raya ini kita buat inklusif agar semua kalangan yang menyewa bisa nyaman,” harap Andra.  

Ke depannya, kata Andra, pihaknya berencana Alaman Raya bukan hanya disewakan untuk pesta pernikahan saja, melainkan untuk event lainnya. Misalnya, event kebudayaan, musik, rapat kerja bahkan nanti akan dibuka cafe, dan kamar yang berada di Bagas Godang. “Itu juga nanti akan kita sewakan,” ungkapnya.

Masih di kesempatan yang sama, Ahmad Miryaza Lubis atau biasa disapa Mirza, abang kandung Andra yang juga penanggung jawab Building Management, juga memberikan penjelasan terkait rumah serba guna Alaman Raya.

“Alaman Raya ini mulai dari tangga sampai bangunan di atas yang disebut Bagas Godang menggunakan kayu, dan tukang kayunya dari Palembang. Sedangkan interior designer mama, ornamennya kita buat mirip dengan rumah adat Mandailing. Seperti ada matahari, bintang, bulan, penunjuk arah mata angin kemudian parang, dan itu semua ada artinya,” jelas Mirza. 

Impian yang Terwujud

Amilia Aldian Dalimunthe yang akrab dipanggil bu Ami, menuturkan, rumah serba guna ini adalah impian lamanya. Sekitar 7 tahun yang lalu, gagasan ini ia sampaikan pada suaminya. Namun saat itu, sang suami ragu apakah mungkin ada yang mau menyewa karena letaknya di dalam gang. 

“Akhirnya, selama 7 tahun itu saya berdo’a di setiap sujud saya, ‘Ya Allah, jika keinginanku ini tidak baik bagiku dan yang lainnya, tolong hapuskan dari pikiran dan hatiku’. Begitu terus hingga akhirnya Allah memberi rezeki bagi saya dan keluarga untuk membangun rumah serba guna ini,” ungkap bu Ami. 

Bu Ami beserta anaknya, Zaitun dan temannya berfoto bersama di Alaman Raya. (Foto: Monang Sitohang)

Berbagai masalah dialami pada saat pembangunan Alaman Raya. Namun semua itu membuat keluarga mereka semakin solid. 

Masing-masing memberikan ide serta masukan untuk desain Alaman Raya. 

“Pembangunan Alaman Raya dimulai pada awal Juni 2022 dan ditargetkan selesai pada bulan Mei 2023. Kebetulan 15 Mei 2023 adalah hari ulang tahun pernikahan saya dan suami. Namun apa daya, target tersebut tak tercapai. Meskipun demikian, kami tetap mengadakan syukuran dan halal bi halal bersama keluarga besar di hari itu,” lanjut ibu dari tiga orang anak ini. 

Lalu proses terwujudnya Alaman Raya ini dirangkum bu Ami dalam bentuk puisi.  

Ini tentang rahmat

dari yang Maha Rahman 

tentang sabar dan syukur

yang tak boleh diukur 

tentang harapan dan do’a

yang larut di setiap sujud 

dan tentang ketulusan cinta

yang bukan sekedar kata-kata. 

Bismillah… 

Bu Ami bercerita kepada awak media ini diselingi makan siang bersama.

Selanjutnya bu Ami menjelaskan tentang nama Alaman Raya, “Kalau disingkat Alaman Raya menjadi A.R. Ini adalah inisial nama saya dan suami (Ami-Raja).”. Namun uraian lengkapnya adalah sebagai berikut: 

ALAMAN 

“Di dalam kamus bahasa Indonesia kata Alaman atau Halaman berarti pekarangan atau tanah di sekitar rumah. Kata ini kami ambil agar mengingatkan kami bahwa dulu di sini ada tanah orangtua kami yang saat itu masih berupa ladang yang luasnya 6000 Meter. Dulu di sini ada tanaman jambu dan rambutan. Namun setelah diberikan untuk jalan dan perumahan akhirnya hanya tinggal sekitar 3558 M2”. 

Kemudian AL dari kata Alaman.

“Ini sebagai bentuk penghormatan kami kepada ayahanda Aldian Aripin Dalimunthe rahimahullah yang telah mengajarkan kami untuk selalu berpikir jauh ke depan. Seperti yang dicontohkan beliau dengan membeli lahan ini di saat masih sunyi dan berupa “ladang-ladang” pada tanggal 17 Januari 1971. 

Ayahanda begitu yakin bahwa tempat ini akan menjadi tempat yang ramai meskipun berpuluh tahun kemudian. Sekedar info, saat itu kami bertempat tinggal di tengah kota, di Jl.Mojopahit di dekat Bika Ambon Zulaikha, tepatnya di deretan Risol Gogo. Dulu kami ke daerah ini untuk rekreasi”.

RAYA 

“Kata ini menggambarkan sesuatu yang luas dan besar. Ini merupakan harapan kami untuk tempat ini yang insyaa Allah berkat doa kita bersama akan menjadi tempat yang luas dan besar manfaatnya bagi kita semua”.

Bu Ami menambahkan tentang latar belakang munculnya ide membangun Rumah Alaman Raya.

“Awalnya hanya karena kami ingin orang Mandailing punya rumah tempat berkumpul, seperti saudara kita dari suku Minang, Karo, Aceh, Batak, dll, yang punya jambur, wisma atau Balai Raya Aceh Sepakat. Sepengetahuan kami di kota ini belum ada. Tapi ini bukan berarti tempat ini hanya khusus disewakan untuk orang Mandailing. Semua suku boleh mengadakan acara di sini,” tuturnya. 

“Kepada ibunda rahimahullah selalu saya ceritakan tentang keinginan kami ini. Saya yakin do’a ibunda ikut menjadi sebab terkabulnya keinginan tersebut,” ucapnya.

Catering di Alaman Raya

Nah bagi para penyewa rumah serba guna Alaman Raya ini, bila ingin memesan tempat plus catering juga bisa, sebab Alaman Raya menyediakan catering yang juru masaknya handal dalam masak memasak makanan baik itu nasional maupun tradisional. Adapun pemilik catering tersebut adalah Dr. Zaitun S.pd M.kes Praktisi dan Akademisi dari Poltekpar Medan, yang sudah puluhan tahun berpengalaman memasak. 

“Jadi kita sudah bekerjasama dengan Alaman Raya. Jadi jika vendor ada yang minta paket catering maka ditawarkanlah, kemudian nanti dikerjakan bersama-sama. Kemudian terkait menu itu tergantung permintaan, kita akan siap menyediakan mulai makanan nasional maupun  lokal (daerah),” jelas Zaitun.

Mengenai menu makanan yang dipesan, itu tergantung kemampuan masing-masing karena hal itu berkaitan dengan dana. Misalnya, menu makanan lokal lebih mahal daripada menu makanan umumnya. Contohnya, menu semur, rendang bahan pokok ayam, itu harganya beda dengan menu ikan khas, misalnya, ikan saleh. Itu beda harganya.

Biasanya ada orang yang pesta di daerah itu jika memesan menu makanan yang lokal itu untuk yang VIP, biasanya menu-menu lokal atau daerah itu muncul. “Jadi kita ready saja apa yang dibutuhkan tamu, kita ‘palugada’ (apa lu mau gue ada),” ujar Zaitun sambil tertawa. 

Saat yang bersamaan ada seorang pengunjung datang melihat-lihat di dalam Bagas Godang Alaman Raya. Namanya, May. “Sepertinya untuk tempat pesta pernikahan yang bernuansa rumah adat Mandailing baru ini, yang saya tahu ada Karo, Toba, Aceh dan lainnya. Ini bagus semua menggunakan kayu, dan ada ruang tamu, kamar dua masing-masing ada kamar mandi dan tempat masaknya, apa lagi di dalam Bagas Godang pernak pernik nya diisi dengan sejumlah kerajinan tangan dari Mandailing, ujar May”. 

Walaupun letak Alaman Raya ini di dalam gang, tapi gangnya lumayan lebar . Bisa berselisih kendaraan roda empat dan kondisi jalannya bagus sepertinya baru diaspal. Kemudian dari Kota Medan juga dekat. Pokoknya pesta di Alaman Raya ini dijamin asyik, nyaman.

Apalagi tempat parkirnya luas. Bahkan tadi anak pemiliknya, Andra, mengatakan, saat diresmikan 17 September 2023 lalu, ada sebanyak 1000 orang datang. Semua kendaraan tidak ada yang parkir di luar. (Monang Sitohang) 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *