Kabar
Akpar Medan Resmi Menjadi Poltekpar Negeri Medan
PERESMIAN perubahan peningkatan Akademi Pariwisata (Akpar) Medan menjadi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Medan, berlangsung Kamis, 14 Desember 2017, di Jalan Rumah Sakit Haji No. 12, Medan, Suamtera Utara. Peresmian dilakukan oleh Deputi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Prof. Dr Ahman Sya, didampingi Direktur Akpar, Drs Alexander Reyaan MM.
Momen bersejarah itu ini didasari Surat Rekomendasi Menteri Ristekdikti No. 260/M/IX/2017 tanggal 26 September 2017. Kemenpar berharap, peningkatan status Akpar menjadi Poltekpar dapat mendukung amanat Kemenpar untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan manca negara pada 2019.
Hal itu disampaikan Prof. Dr. Ahman Sya saat memberi sambutannya. Ia menambahkan, perguruan tinggi dengan status politeknik merupakan penyelenggara pendidikan di bidang pengetahuan khusus, dengan tujuan agar lulusannya dapat bekerja secara profesional dalam keahlian tertentu. Dengan demikian, Poltekpar Negeri Medan diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar dan latihan serta praktik yang memadai untuk membentuk keterampilan profesional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khusus di bidang pariwisata.
Selanjutnya Direktur Poltekpar Medan, Drs Alexander Reeyan, MM menyampaikan bahwa proses mewujudkan transformasi Akpar Medan menjadi Poltekpar Negeri Medan merupakan usaha yang complicated. Berkat dukungan dan komitmen semua pihaklah hal ini terealisasi dengan lebih mudah. “Saya menyampaikan apresiasi setulus-tulusnya atas kontribusi segenap civitas akademika yang terdiri atas jajaran manajemen, dosen, staf pengajar, instruktur, karyawan dan tentu saja mahasiswa sebagai stakeholder utama Poltekpar Medan,” ujar Alex.
Ke depan Poltekpar Negeri Medan dapat menyelenggarakan program pendidikan pariwisata di tingkat diploma, sarjana, magister hingga doktor. Bahkan, Alex menegaskan visinya bahwa dengan status barunya, kapasitas Poltekpar Negeri Medan tidak hanya akan berkutat pada pembelajaran dan pendidikan, tetapi juga berpartisipasi pada operasional pengembangan pasar wisata, menyiapkan tata kelola destinasi, dan juga memperluas jaringan kerjasama dengan akademisi, tenaga profesi dan industri pariwisata lainnya.
Di akhir acara, Ahman Sya, kepada media mengharap ke depan, Poltekpar Negeri Medan lebih maju, berkembang dan lebih memberi kontribusi bagi upaya untuk memajukan pariwisata, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat pada umumnya. Berbagai tantangan tentu ada, dengan adanya perubahan ini harus dihadapi. Pertama, peningkatan kualitas para dosen, kemudian peningkatan kemampuan manajerial, serta peningkatan kualitas dan daya saing dari para lulusan.
Poltekpar tidak bisa berdiri sendiri, jadi harus memiliki konsep incorporated (persatuan dan kesatuan) seperti yang diamanatkan Menteri Pariwisata: ABGCM (Academy, Business, Government, Community dan media) bersatu padu untuk bersama-sama memajukan Politekpar Negeri medan.
Ini merupakan satu peluang yang sangat positif karena di poltekpar, bukan hanya program Diploma III, IV tetapi S2 dan S3 terapan dibuka dan kesempatan dan sejak awal sudah dideklarasikan Poltekpar Negeri Medan dan perguruan tinggi pariwisata lain yang di bawah Kemenpar misalnya Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Bali, kemudian Poltehnik Pariwisata Negeri Lombok, Makassar, Palembang dan Poltekpar Negeri Medan adalah pendidikan tinggi vokasi bidang pariwisata yang berusaha menghasilkan tenaga-tenaga terampil dan ahli di bidangnya. Oleh karena itu sampai sekarang semua lulusan perguruan tinggi di bawah Kemenpar tidak ada satu pun yang menggangur. Lulusannya rata-rata 20% diserap di lapangan kerja di luar negeri dan 80 % di dalam negeri.
Jadi mengenai kesiapan Akpar itu sudah siap, kita akan kolaborasi misalnya ada kekurangan di Poltekpar Negeri Medan akan diisi Bandung dan Bali. Kemenpar kan sudah punya 6 perguruan tinggi yang saling mengisi untuk kerjasama, dan walaupun begitu ke depan sudah disampaikan, mulai direkrut calon-calon dosen kader-kader muda yang berasal dari alumni yang pintar-pintar dan yang mempunyai komitmen yang tinggi supaya perguruan tinggi ke depan tidak putus kaderisasinya.
Ahman Sya berharap, ke depan, lulusan Poltekpar Negeri Medan memiliki sertifikat kompetensi. Semua perguruan tinggi di bawah Kemenpar sudah menerapkan sistem itu, jadi mahasiswa lulusan perguruan tinggi pariwisata akan memiliki sertifikat kompetensi berstandar ASEAN. ***