Connect with us

Feature

Korupsi Liang Kubur

Published

on

TERKUAKNYA praktek nakal jual beli lahan kuburan dengan modus makam fiktif di Jakarta beberapa waktu lalu, disinyalir masih terjadi. Untuk itu, Keberadaan makam fiktif di Taman Pemakaman Umum (TPU) terus ditelusuri dan diinventarisir.

Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat, Munjirin Rasyid menuturkan, pihaknya terus memonitor agar tidak terjadi kasus makam fiktif di wilayah kerjanya. “Cara tercepat mengatasi persoalan ini, warga harus mengembalikan izin penggunaan tanah makam (IPTM),” ujarnya, beberapa waktu lalu.

‎Selain itu, sambung Munjirin, berbagai bentuk sosialisasi dan imbauan terus dilakukan, baik di lokasi TPU maupun tempat lainnya. Upaya ini sebagai bentuk antisipasi agar warga paham aturan dan mencegah terjadinya kasus serupa. “Bukan hanya makam fiktif, pungutan liar (pungli) terkait makam juga kita berantas,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini masyarakat tidak lagi diperbolehkan memesan makam sebelum waktunya. “Petugas yang terlibat izin ilegal atau pungli bisa di BAP dan terancam sanksi hingga pemecatan,” tandasnya.

Munjirin Rasyid

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat turun tangan melakukan investigasi. Ahok awalnya mengungkapkan makam-makam fiktif bertebaran di tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta.

Makam tanpa isi itu kebanyakan ada di posisi-posisi favorit, misalnya di bagian depan makam yang mudah diakses. Makam itu memang dibiarkan seolah-olah sudah terisi, padahal itu sebenarnya adalah makam yang dipesan jauh-jauh hari sebelum ada orang meninggal yang mengisinya di hari depan. Semacam dipesan atau di-booking terlebih dahulu. Dengan kata lain, korupsi liang kubur. Kongkalikong makam tanpa isi.

Salah satunya, makam fiktif ini ada di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta. Ahok dan Djarot lalu memerintahkan anak buahnya melakukan investigasi. Modusnya memang cukup unik, mereka membuat makam fiktif, yang sebenarnya lahan makam masih kosong, belum terdapat jenazah di dalam, mereka menjualnya kepada warga yang hendak memakamkan di TPU tersebut. ***

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. poniman

    March 2, 2017 at 10:16 am

    Korupsi memang sudah menyebar kelini kehidupan Manusia, sampai sampai kita belum mati tempat sudah disiapkan jauh jauh hari, untuk mendapat tempat liang kubur kita harus mengeluarkan kocek jutaan rupaih.
    Perilaku oknum petugas di Dinas Pemakaman ini sudah tidak punya rasa kemanusiaan lagi sehingga Korupsi liang kubur merajalela.Patut dipecat oknum oknum ini koh Ahok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *