Connect with us

Kabar

Wagub DKI Minta Sekolah Perketat Prokes

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Tren kasus penularan virus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta meningkat. . Sudah lebih dari 1.000 warga DKI terinfeksi virus yang gejalanya tidak seberat varian Delta, namun penularannya tergolong cepat.

Dunia Pendidikan pun tak terhindar dari ancaman virus corona ini. Sebanyak 39 sekolah negeri maupun swasta yang ada di wilayah DKI terpaksa harus ditutup sementara sejak 18 Januari 2022 lalu karena ada siswa, guru dan pegawai terpapar saat mengikuti pertemuan tatap muka (PTM) 100 persen. 

Dari 39 sekolah yang ditutup, sempat diberitakan oleh sebuah media online bahwa SMA Negeri 53 yang berlokasi di Cipinang Jaya, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur itu termasuk di dalamnya. Hal itu membuat pihak sekolah, siswa dan orang tua murid sempat khawatir dan resah. “Namun orang tua murid tidak sampai heboh. Kami juga sudah membuat surat edaran kepada para orang tua,” ujar Sri Rukmini Sartini, Kepala SMA Negeri 53 yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/1/2022).

Sri Rukmini Sartini, Kepala SMA Negeri 53 Jakarta. (foto: caka raprap)

Menurut Sri, wartawan yang membuat berita tersebut salah ketik saat mengutip pernyataan Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI. Sebab tidak ada satupun, baik itu kepala sekola, guru, dan para staf serta seluruh peserta didik yang terpapar Covid 19. “Kalau menurut saya, mereka salah ketik,” jelasnya seraya menambahkan bahwa sebelum berita tersebut muncul, tidak pernah ada siapa pun yang datang konfirmasi kepada dirinya.

Lebih jauh Sri mengungkapkan bahwa SMA Negeri 53 tetap menjalankan pertemuan tatap muka (PTM) 100 persen. Namun sampai saat ini, yang masuk baru 94 persen lebih karena ada yang izin, ada yang ikut lomba polo air, atau karean ada urusan lainnya. “Sedangkan untuk kelas XII, yang masuk mencapai 98 persen,” tambahnya.

Perketat Prokes

Terkait banyaknya sekolah yang ditutup sementara akibat adanya siswa dan pegawai sekolah yang terpapar Covid-19, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa penularan virus tersebut rata-rata tidak disebabkan oleh penyelenggaraan PTM 100 persen. Itu justru terjadi di luar sekolah.

Menurutnya, penularan tersebut bisa terjadi di rumah, perjalanan dari rumah menuju sekolah, ataupun sebaliknya. Karena itulah, Riza meminta kepada seluruh peserta didik, para guru dan karyawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sekolah maupun saat perjalanan pergi dan pulang sekolah serta saat di rumah. Juga bagi masyarakat yang belum suntik vaksin Covid-19, diharapkan segera divaksinasi. (Caka Raprap)

SMA Negeri 53 Jakarta, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur. (foto: caka raprap)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *