Kabar
Traksaksi e-ticketing error, puluhan ribu penumpang KRL antri karcis kertas
DONGKOL!!!
Hanya satu kata itu yang pantas untuk mengekpresikan kejengkelan puluhan ribu penumpang pelanggan kereta api listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek. Marah, jengkel, campur aduk jadi satumenjadi dongkol. Ya, karena para penumpang dalam posisi tidak berdaya. Nyaris tidak ada pilihan kecuali harus pasrah dengan apa yang terjadi.
Pagi ini, Senin 23 Juli 2018, sistem e-ticketing error. Operator kereta api Commuterline pun mengalihkan ticketing dengan tiket kertas. Jadi, puluhan ribu penumpang yang memiliki kartu langganan KMT, harus gigit jari karena harus ngantri.
Tidak jelas benar, apakah error-nya sistem ini karena memang ada ganti sistem. Hari ini, memang pelanggan yang menggunakan Karto KMT dengan awalan nomor 1001— tidak bisa menggunakannya. Tapi, kartu lain semestinya tidak ada alasan tidak dapat digunakan.
Adakah ketidaksiapan perusahaan dalam migrasi sistem? Kalau benar itu yang terjadi, penumpang yang menjadi korban. Pantas kalau salah seorang pelanggan mengetwit, seharusnya ada kompensasi kepada para penumpang, digratisi, sehingga tidak perlu antri mengular.
Kompensasi dr lucunya migrasi sistem https://t.co/GAK1N1heZN
— Roker KRLmania (@krlmania) July 23, 2018
Di stasiun Bekaso Kota, pada pukul 06.37, antrian sudah menyentuh Jl Raya Perjuangan. setidaknya ada tiga lajur dengan panjang atrian hampir 300 meter atau bahkan lebih. Antrian serupa juga tampak di Stasiun Depok Baru, Depok lama dan Bojonggede. Stasiun lain, diyakini kondisinya setali tiga uang.
@krlmania, kondisi sta. Bojong Gede pic.twitter.com/jNAWhVjR8J
— ??pastibisa (@elisedya1) July 22, 2018
Iya , kyk bcanda aja migrasi nya https://t.co/OvKjY1T0kF
— Roker KRLmania (@krlmania) July 23, 2018
https://t.co/m20kVwigO6 https://t.co/VFCzHnQOiS
— Roker KRLmania (@krlmania) July 22, 2018
Well this is happening @krlmania @naufalif93 @aimanfakhri pic.twitter.com/SoLPnZb86u
— AB. (@agungbimo) July 22, 2018