Connect with us

Global

Pohon-pohon Teh Berusia Satu Abad di Kebun Teh PTPN 6, Peninggalan Belanda yang Masih Berproduksi dan Melegenda

Published

on

Di perkebunan teh PTPN 6 masih banyak seedling atau pohon teh bawaan yang ditanam pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1923 silam. (ptpn6.com)

JAYAKARTA NEWS – Ada sesuatu yang mengagumkan di perkebunan teh Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, yang dikelola PTPN 6.

Dilansir dari Rilis BUMN, Kamis (30/11/2023), di perkebunan teh milik perusahaan pemerintah tersebut saat ini masih banyak seedling atau pohon teh bawaan yang ditanam pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1923 silam. Jumlahnya masih ribuan.

Menurut Manager PTPN 6 Kebun Kayu Aro, Farhan, ribuan batang pohon ini ditanam Belanda saat pertama membuka lahan perkebunan teh di lereng gunung Kerinci.

Atas perawatan mumpuni PTPN 6, pohon teh yang telah berusia sekitar satu abad ini masih menghasilkan dan memproduksi pucuk-pucuk teh hitam terbaik dan menjadi legenda teh di Indonesia.

“Luas tanamannya mencapai ratusan hektar,” terang Farhan, seperti KabarBUMN.com kutip dari laman resmi PTPN 6.

Tepatnya, tanaman seedling ini mencapai luas 385,86 hektare atau 21.47% areal teh tanaman menghasilkan. Di Kebun Kayu Aro, posisi tanaman seedling teh Belanda ini berada di afdeling B, C, D, E dan F.

Secara fisik, bentuk dan rupa pohon teh bawaan Belanda ini tidak mengalami perubahan. Semuanya masih sama saja sekalipun setelah diambil alih pemerintah Indonesia pasca kemerdekaan kemudian dikelola PTPN 6.

Yang beda, Farhan menjelaskan, hanya sistem pola tanam tanam teh tersebut. Kalau pohon seedling itu seperti acak, tidak lurus seperti sekarang.

“Maklum dulu kan, sistem pola tanam seedling masih pola tanam mata lima dan ada juga pola tanam yang lain, tidak seperti tanaman klonal yang memiliki sistem pola tanam double row,” terangnya lagi.

Farhan mengaku, tanaman seedling dari Belanda ini telah diteliti beberapa peneliti perkebunan dan peneliti sejarah. Selain itu, perkebunan teh Kayu Aro juga sering menjadi destinasi sejumlah wisatawan.

Kalau peneliti perkebunan dan sejarah datang untuk melihat perawatan terhadap seedling. “Kalau wisatawan datang ingin lihat, yaa jadi ajang swafoto selfie,” tutur Farhan.

Jadi, jika anda ingin melihat pohon teh berusia sekitar satu abad, datang saja ke PTPN 6 Kebun Kayu Aro, Kerinci.***/mel

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *