Connect with us

Kabar

Pengendara Saling Mendahului, Kemacetan tak Terelakkan!

Published

on

MEDAN, JAYAKARTA NEWS— Pengendara saling mendahului kerap terjadi di jalan raya, ini bukan jadi tontonan baru lagi, bahkan hal tersebut seperti sudah menjadi tradisi. Tak terbayangkan bila jalur kita yang diserobot oleh pengendara seperti itu, pasti semua orang akan kesal. Sebab prilaku pengendara seperti ini salah satu sumber penyumbang kemacetan di jalan raya, juga dapat membahayakan dirinya dan orang lain. 

Seperti beberapa hari lalu hal tersebut terjadi di Simpang Empat Titi Sewa (perbatasan antara Kota Medan dan Deli Serdang). Jalur ini tepatnya antara sepanjang Jalan Letda Sujono, simpang Jalan Benteng Hilir dan Benteng Hulu, yang mana saat itu pergerakan arus lalu lintas (traffic flow) macet total dikarenakan salah satu kendaraan roda empat mendahului yang seharusnya bukan di jalurnya.

Sehingga kemacetan tak terelakan lagi para pengendara yang datang dari Jalan Serdang, Mandala, Aksara kemudian keluar-masuk pintu Tol Bandar Selamat begitu juga sebaliknya, dari Deliserdang (Tembung) hendak menunju Medan tertahan macet di Simpang Empat Titi Sewa.

Menurut pantauan, saking semrawutnya lalu lintas di Simpang Empat Titi Sewa saat itu, pejalan kaki sampai susah menyeberang. Sehingga salah seorang pemuda pejalan kaki dengan kesalnya mengatakan, “Tidak ada yang mau mengalah satupun, ya…macet lah! Sudah jalan kecil pengendaranya banyak, asal menyerobot jalan orang seenaknya saja. Seharusnya jalanlah di jalur masing-masing biar lancar,”.

Macet di Simpang Empat Titi Sewa (perbatasan antara Kota Medan dengan Deli Serdang) di Jalan Letda Sujono, Rabu (31/5/2023). (Foto. Monang Sitohang)

Hal senada juga dikatakan seorang pengendara sepeda motor bebek, “Aduh  kalau sudah begini situasinya mau lewat dari mana saja susah, jalur kiri, kanan sudah tidak beraturan lagi. Seperti inilah kalau mau cepat semua akhirnya lambat, tidak ada yang mau mengalah, jalan ini memang milik bersama tapi masing-masing ada jalurnya jadi saling sabarlah,”. 

Kemacetan saat itu berlangsung lebih kurang dua jam lamanya, di saat jam kepulangan orang kerja, sekitar Jam 17. 00 WIB, bahkan sekitar Jam19.41 WIB ada mobil ambulance dari Tembung hendak menuju Medan terjebak hingga kesulitan untuk melintas, hingga terdengar suara sang supir mengatakan, “Mohon dipercepat pak, ada pasien lagi tidak sadar diri,”

Kemudian atas rasa kepedulian dan kegesitan warga setempat beserta pengendara yang memberikan perhatian dengan keadaan tersebut, akhirnya kemacetan yang berlangsung hampir dua jam lebih kurang di kawasan Simpang Empat Titi itu dapat berangsur terurai hingga laju kendaraan  pun lancar.

Sumber Kemacetan

Penyebab kemacetan biasanya sering terjadi di setiap daerah yang dekat fasilitas umum, seperti pasar, sekolah, terminal bus, bahkan lampu merah dan sebagainya. Kemacetan ini bukan lagi hal yang baru terjadi dan sangat mengganggu masyarakat dalam melakukan aktivitas. Dan ini beberapa penyebab kemacetan, antara lain : 

1. Adanya pembangunan, perbaikan jalan yang sedang berlangsung. Situasi ini menjadi penyumbang kemacetan.

2. Terjadinya kecelakaan lalu lintas, ini juga menyebabkan kemacetan. Sebab aktivitas di jalan stagnan dikarenakan banyak pengendara dan masyarakat ingin melihat kejadian tersebut. Bahkan kemacetan bisa berlangsung sampai kendaran yang terlibat kecelakaan, disingkirkan dari jalur lalu lintas.

3. Arus lalu lintas yang melewati jalan melampaui kapasitas jalan, jelas hal ini juga merupakan penyebab kemacetan di jalan. 

3. Masih banyak pengendara di jalan yang belum tertib untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Misalkan  pengendara yang saling mendahului, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas. 

4. Pengendara yang memarkirkan kendaraannya sesuka hati atau sembarangan, seperti mobil diparkir di badan jalan. Ini jelas penyebab kemacetan karena menganggu laju kendaraan. 

5. Kebiasaan menggunakan handphone saat mengendarai. Ini juga kebiasaan tidak baik yang menyebabkan kemacetan di jalan. Sebab pengendara yang melakukan kegiatan ini, cenderung mengemudi dengan lebih pelan karena konsentrasi terbagi antara menyetir dengan melihat atau sedang berbicara di handphone. 

Tentu masih banyak lagi sumber penyebab kemacetan di jalan. Dan tentu akibat situasi kemacetan ini ada dampak kerugian yang kita rasakan, misalkan dari sisi waktu, materi sebab tidak stabil lambat lajunya kendaraan,    kemudian meningkatnya rasa stres pengendara dan bahkan lebih parah lagi dampak buruk bagi alam yaitu polusi udara.

Mengurai Kemacetan Awali dari Diri Sendiri

Semua pelalu-lintas menginginkan kenyamanan dan kelancaran berkendara. Hanya yang menjadi persoalannya, kondisi itu tidak akan tercipta atau terwujud dengan sendirinya, tanpa peran serta pengguna jalan raya itu sendiri. Oleh karena itu jika semua pengendara di jalan raya bisa menerapkan disiplin dimulai dari dirinya sendiri, saya yakin kemacetan akan terurai. 

Kenapa? Karena apapun yang kita inginkan agar menjadi baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri dengan menerapkan disiplin di jalan.

Kemudian perlu diingat hal pertama yang perlu harus diketahui oleh para pengendara, bahwa di jalan bukan hanya ada diri sendiri, melainkan banyak orang lain yang juga turut menggunakan maka disebut sebagai fasilitas umum. Dan itu penting untuk diingat.

Artinya kita tidak bisa sesuka hati di jalan, sebab ada hak orang lain juga yang perlu dihargai. Dan setiap negera di dunia ini pasti memiliki aturan masing-masing dalam berlalu lintas, seperti di Indonesia peraturaan itu telah diatur, begitu juga hak pejalan kaki juga telah diatur dalam Pasal 131 melalui UU LLAJ No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas.

Maka demi mewujudkan kenyamanan di jalan raya, katakan kepada diri sendiri bahwa permasalahan kemacatan ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu mulailah terapkan disiplin untuk mematuhi peraturan berlalu lintas, sebab permasalahan kemacatan tidak dapat diselesaikan secara parsial. (Monang Sitohang) 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *