Connect with us

Kabar

Garap Ikan Air Tawar untuk Kasuari Papua

Published

on

JAYAKARTA NEWS  – Darat dan laut wilayah Papua menyimpan kekayaan yang tak terbilang. Siapa yang tak kenal tambang  emas Grasbag di Tembagapura.   Sudah puluhan tahun dieksplorasi, dan hingga kini tambang emas terbesar di dunia itu seperti mata air yang tak  pernah surut. 

Demikian pula laut yang mengitari Papua juga dinilai sangat potensial. Namun, kekayaan lautnya belum dikelola secara maksimal. Khusus provinsi Papua menurut wikipedia memiliki luas 312.224,27 km dan dinyatakan sebagai propinsi terbesar dan terluas  di Indonesia.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri sekitar 17 ribu pulau dengan luas wilayah sekitar 7,81 juta kilometer persegi. Luas daratan hanya sekitar 2,01 juta km2.  Dengan wilayah yang cukup luas, laut yang mengitari Provinsi Papua pun  tentu cukup menjanjikan.

Namun, jika kita menengok hasil ikan tangkap, baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat, belum menggembirakan jika dibanding provinsi lain yang  wilayahnya lebih kecil.

Data BPS  tahun 2020 menunjukkan hasil ikan tangkap Provinsi Papua 231.748 ton, Aceh 304.283  ton, dan Sumatera Utara 424.876 ton.  Tentu kita harus optimis, jika wilayah Papua cukup kondusif maka pembangunan akan menggeliat maju dan masyarakatnya  akan  menikmati  kesejahteraan.

Melihat sisi ini, pembangunan di pelbagai sektor yang terus digenjot di provinsi  bagian Timur Indonesia ini menjadi perhatian Satuan Tugas Pembinaan Masyarakat (Satgas Binmas) Noken Operasi Damai Cartenz Kepolisian Indonesia, khususnya sektor kelautan dan perikanan. Hal ini terkait dengan langkah pendekatan humanis yang dikedepankan dalam pembinaan masyarakat khususnya di wilayah yang sering terjadi gangguan keamanan, seperti di wilayah Intan Jaya dan Pegunungan Bintang, dan lainnya.  Karena itu Ops Damai Cartenz ini lebih difokuskan di wilayah hukum Polres Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Kabupaten Nduga, Puncak Ilaga, dan Intan Jaya.

Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan sekaligus akselerasi pembangunan di sana, maka pada  15 Maret  2022  Kasatgas Binmas, Kombespol Nanang Purnomo, S.H., M.H. berkunjung ke Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua. Kehadiran Kasatgas Binmas ini disambut  Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Papua Ir. Iman Djuniawal.

Kedatangan Kasatgas Binmas  Noken Ops Damai Cartenz   untuk berkoordinasi terkait rencana pengembangan program kegiatan Kasuari (Kesejahteraan untuk Anak Negeri). Dalam program Kasuari ini  bukan hanya  pertanian yang menjadi lahan garap, melainkan juga peternakan dan pengembangan perikanan  guna  membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat Papuan terutama di 5 daerah operasi Damai Cartenz.

Dalam kunjungan Kasatgas Binmas Noken kali ini yang dibahas bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan bukan soal ikan tangkap, melainkan  upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas perikanan air tawar. Di lima wilayah operasi,  program Kasuari ini diantaranya terdapat pengembangan perikanan air tawar  untuk masyarakat   termasuk di Nduga  yang terletak di wilayah pesisir Papua.

Ir. Iman Djuniawal  bertekad  pihaknya  dapat  berkolaborasi dengan baik bersama program Satgas Binmas Ops. Damai Cartenz-2022 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

Ia menyatakan dukungannya atas   program pembudidayaan ikan air tawar yang dilaksanakan oleh Satgas Binmas Noken Operasional Damai Cartenz di 5 wilayah tersebut  meskipun kewenangan langsung di bawah Dinas Kab/Kota, bukan  Dinas Propinsi. 

Yang sifatnya memberikan kontak person dan siapa yang dapat membantu untuk berperan dalam pengembangan budidaya ikan air tawar di 5 wilayah tersebut  maka  Dinas Propinsi akan  membantu sepenuhnya, kata Iman Djuniawal. Bahkan dikatakan pula pihaknya akan membantu  penyediaan bibit unggul dan calon induk untuk dikirim ke 5 wilayah tersebut.  Sehingga kuantitas produk dan kualitas pengembangan ikan air tawar pun  meningkat pula. (iswati)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *