Connect with us

Entertainment

Film ‘Just Mom’ – Pergolakan Batin Ibu di Masa Tua

Published

on

JAYAKARTA NEWS – Bagaimana posisi seorang ibu di masa tua? Terlebih lagi di masa pandemi, apakah kesepian atau dicuekin oleh anak-anaknya?  Di Barat, ibu dan bapak yang sudah berusia manula dipastikan dirawat di panti jompo dan sudah tentu jarang dikunjungi oleh anak-anak dan cucu-cucunya.

Di Indonesia? Banyak ibu yang masih serumah dengan anaknya, bahkan sebulan sekali diperiksa kesehatannya oleh dokter. Lalu, bagaimana sutradara Jeihan Angga memperlakukan ibu dalam film ‘Just Mom’ (Ibu) yang beredar di bioskop akhir Januari ini.

Seorang ibu bernama Siti (diperankan secara gemilang oleh Christine Hakim) dikisahkan kehilangan perhatian dari ketiga anaknya yang sibuk dan hidup mapan. Toh Siti tidak kurang cinta dan sayang terhadap anak dan cucunya, meski fisiknya lemah dan mengidap penyakit kanker.

Toh karena hidup sendirian di rumahnya yang cukup besar, Siti mengadopsi dua orang yang dicatat sebagai anaknya yaitu seorang cowok berkulit hitam dari Papua dan seorang cewek terlantar tapi pengidap ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang sedang hamil tua.

Film ‘Just Mom’ (foto TWC dan Dapur Films)

Semula anak-anaknya tak setuju dengan keputusan ibunya, dan menyarankan agar cewek ODGJ dirawat di panti asuhan, karena sulit diajak berkomunikasi. Namun, keputusan sang ibu Siti tidak bisa dibantah. Di sinilah, Jeihan Angga berhasil menukik dan menyelami pergolakan batin  ibu di masa tua.

Film bergenre drama produksi Taman Wisata Candi (TWC) dan Dapur Film yang diproduseri Hanung Bramantyo ini sukses menampilkan sisi-sisi kesepian dan merananya hati seorang ibu. Endingnya berakhir ‘sad’ (sedih) tapi ‘happy’ (bahagia) bagi anak dan cucunya dan juga bagi penonton.

Bagi yang tak kuat mengikuti alur cerita dan melihat seni peran Ibu Siti yang berkali-kali meneteskan air mata sampai dirawat di rumah sakit menjelang nyawanya di ujung tanduk dan akhirnya pindah ke dunia lain meninggalkan dunia selama-lamanya, pasti tak kuat berlama-lama menahan emosi. Banjir air mata. Sebuah ending yang sangat menawan, tepat sekaligus mengharukan.

 Christine Hakim, aktris old crack sudah tak diragukan lagi aktingnya. “Saya dapat banyak pelajaran dari penokohan ibu Siti di film ‘Just Mom’ ini. Tanpa skenario yang apik dan penyutradaraan yang cemerlang dari mas Jeihan Angga (debut pertamanya film komedi berjudul ‘Mekah I’m Coming), saya dipastikan enggak mampu merampungkan film ini. Juga, kekompakan antarpemain dan kru film, saya memberikan jempol tinggi-tinggi,” ungkap polos Christine Hakim.

Buat dirinya, ibu punya peran masing-masing. “Peran ibu enggak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Beyond imagination unbelieveable,” imbuh Christine Hakim tersendat. Cekak aos, dukungan para pemeran di film ini boleh dipujikan.

Improvisasi dan gesture dari Ayushita Nugraha, Niken Anjani, Ge Pamungkas, Toran Waibro, Dea Panendra,  Hanu Sandra, Jordan Omar serta sekeranjang cameo dari Jakarta dan Jogjakarta, patut diberi punten. Belajarlah kepada seorang ibu. Dan kita akan memperoleh kedalaman manfaat dan segudang filosofi kehidupan dunia akhirat. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *