Connect with us

Entertainment

‘Susuk: Kutukan Kecantikan’ Fenomena Sosial yang Merasuki Kaum Wanita tidak Pede

Published

on

JAYAKARTA NEWS— Apakah susuk masih ada di zaman kiwari? Susuk yang kerap dilakukan kaum wanita adalah memasukkan benda tertentu ke dalam tubuhnya dengan tujuan menambah kecantikan.

“Susuk dilakukan kaum wanita yang mengalami insecurity (tidak percaya diri) karena enggak bisa tampil cantik dan sempurna,” ujar Ginanti Rona selaku sutradara film bertajuk ‘Susuk: Kutukan Kecantikan’ dalam acara peluncuran trailer (berdurasi 66 detik) dan poster ‘Susuk

di Jakarta, baru-baru ini.

Dikatakannya, di film terbarunya ini pelakunya mengalami ‘psysically look’ dengan cara menambah sesuatu agar tampil mencorong.

“Di sini, wanita yang sudah dirasuki susuk menebar teror ‘gore’ (sadis, berdarah-darah) di balik kecantikannya,” jelas Ginanti Rona sembari ditambahkan film bergenre horor ini menyuguhkan konflik yang dekat dalam masyarakat.

Setali tiga uang dengan uneg-uneg aktris Hana Malasan (semula menolak dan akhirnya mau) yang berperan sebagai pelacur bernama Laras yang memasukkan susuk dalam tubuhnya.

“Film ini ada pesan moralnya. Ketika ditawari karakter ini, saya ingin mengadakan riset dengan pengguna susuk. Bagaimana cara melepas susuknya. Apa efeknya dan bagaimana cerita kenyataannya,” sergah Hana Malasan.

Seluruh pemeran film ‘Susuk…’ ( foto Ipik )

Apa pendapat Jourdy Pranata, aktor yang berperan sebagai supir taksi berlogat Sumatera.
‘Ini fenomena sosial dan temanya dekat dengan budaya khas Indonesia. Saya jadi penasaran, susuk ada enggak sih sekarang? Tadinya saya skeptis dan enggak percaya. Tapi ternyata belakangan pengguna susuk bejibun,” lontar Jourdy Pranata.

Menyaksikan trailer ‘Susuk…’ memang dipenuhi adegan kengerian yang lebih utuh. Aspek ‘gore’ disajikan dengan kuat. Teror mencekam, misteri dan drama.

“Indonesia kan banyak cerita horor yang bersumber dari mitos, kebudayaan atau dari aspek religi juga. Ini bisa dikembangkan dan dikemas dengan cara yang menarik dan bisa jadi hiburan. Aku mau bikin film yang selalu punya ciri khas sendiri,” ungkap Ginanti Rona.

Selain Hana Malasan dan Jourdy Pranata, film produksi Visinema Pictures dan GoodWork ini juga disesaki pemeran lain seperti Ersya Aurelia, Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan dan M.N Qomaruddin.

Mengangkat cerita tentang Laras yang ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai pelacur dan memperbaiki hubungan dengan adiknya, Ayu. Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut. Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat.

Ditemani supir taksi bernama Arman, Ayu pun mencari berbagai cara guna menyembuhkan Laras. Mendatangi Damar (kepala desa), ustad Rahmat (pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk) hingga meminta bantuan Prasetyo, seorang dukun.

Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa. Tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman dan bahkan warga desa.

Bagaimana kiat cespleng agar susuk di tubuh Laras raib dan mayat Laras bisa kembali ke alam asalnya? Nantikan saja 31 Agustus 2023. Susuk akan menebar teror di gedung bioskop seluruh Indonesia. (pik)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *