Connect with us

Feature

Alumni FB Bersua di Jalan Stella

Published

on

Jayakarta News – Silaturahim, secara etimologi berasal dari dua kata bahasa Arab, yakni shilah dan rahim. Kata asalnya dari kata washola-syashilu-shilatan yang bermakna menjalin atau menghubungkan. Adapun rahim berasal dari kata rahima yang mempunyai makna kasih sayang atau menyayangi.

Demikian arti silaturahim, menjalin hubungan kekerabatan antarkeluarga, antarsahabat, dan antarteman. Silaturahim dilakukan secara ikhlas, sukarela, tanpa paksaan atau unsur keterpaksaan. Juga tanpa embel-embel kepentingan lain selain ikhlas lillahi ta’ala.

Jika kita pahami makna kutipan kalimat dari buku best seller The Power of Silaturahim Jilid II karya Aqua Dwipayana, sungguh silaturahim benar-benar memiliki kekuatan positif yang membawa perubahan dalam menjalin hubungan sesama manusia, baik itu keluarga, teman dan lainnya.

Seperti dilakukan sesama para alumni Food and Baverage (FB) Poltekpar Medan antarlintas angkatan melakukan silaturahim di era pandemi Covid-19, Sabtu (20/6) di Jalan Stella 1 Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, di rumah Kodratwisnu Sugeng atau Babe panggilan akrabnya. Ia adalah dosen di Poltekpar Medan yang telah memasuki purna bakti.

Foto bersama Babe Kodrat. (foto: ist)

Babe adalah sosok dosen yang dikenal memiliki kedekatan dengan para mahasiswa baik pada saat belajar maupun saat di luar jam belajar. Dosen yang juga pengajar taekwondo dan hobby bersepeda ini pun dengan senang hati menerima rumahnya dibuat tempat silaturahim para alumni FB. Tidak terlepas pilihan rumah babe yang nyaman, halaman rumah dan fasilitas lengkap.

Silaturahim diinisiasi Rodiah Siregar angkatan II di Balai Pendidikan dan latihan Pariwisata (BPLP). Atau semasa nama kampus belum menjadi Poltekpar Medan. Gayung bersambut, sejumlah teman di grup WhatsApp alumni FB memberikan respon.

Agar tidak memberatkan Babe selaku tuan rumah, maka masing-masing alumni yang hadir harus membawa bekal konsumsi untuk dimakan bersama alias model potluck. Dan siang itu, ada yang bawa ikan beserta bumbu siap untuk dibakar, ada yang bawa nasi, buah-buahan, bahkan ada juga bawa jengkol dan sebagainya.

Siituasi rumah Babe siang itu pun berubah meriah. Mulai dari mempersiapkan bahan-bahan hendak disantap, tampak satu sama lain sambil bercerita mengenang masa lalu.

“Silaturahim itu memang sangat penting simbiosis mutualisme. Sebagai mahluk sosial kita tidak sanggup hidup sendiri tanpa berhubungan dengan yang lain. Jangan sampai kita baru kenal teman saat butuh saja. Padahal dengan silaturahim yang sudah lama tidak bertemu tiba-tiba bertemu perasaan hati langsung senang dan bahagia, bahkan seakan-akan jiwa bertambah muda,” ujar Rodiah melalui WhatsApp.

Babe Kodrat (kiri) turut makan model “bancakan” beralaskan daun pisang. (foto: ist)

Ada yang unik dari acara silaturahim yang dilakukan para alumni FB, tampak mereka makan secara bancakan atau liwetan (dalam bahasa Jawa). Jadi para alumni FB beserta Babe makan bersama di atas daun pisang yang disejajarkan memanjang disertai lauk pauk serta lainnya, dan disantap secara berhadap-hadapan sehingga terlihat seru dan ramai.

Kemudian bagi yang tidak dapat hadir alumni yang lain di acara silaturahim, diundang melalui WhatsApp agar dapat ikut nimbrung bersama-sama untuk mengobrol dalam video conference untuk menyaksikan acara yang sederhana dan terkesan itu. Dimulai dengan Rere alumni yang hadir mengundang maka obrolan jarak jauh tersambung dengan sejumlah alumni dari berbagai daerah, ada dari Bali, Jakarta, Bintan dan lainnya.

Lalu beberapa foto dikirim di group WhatsApp. Kemudian malamnya juga Babe mengirim di grup FB Outing dan ungkapan kata, “Terima kasih untuk hari ini bersama babe… So nice n happy time.”

Tidak lama dibalas Jiah Wahyuni “Kami juga berterima kasih, Babe sudah mau menerima kedatangan kami… tetap sehat ya Be… tekammm❤,” begitu juga dengan Emil Murphy mengatakan, “Thanks buat Babe juga. Atas waktu dan tempatnya. Next time kita lanjut LG Be,” (Monang Sitohang)

Foto kenangan, saat Kodratwisnu Sugeng atau yang biasa dipanggil Babe melakukan touring bersepeda beberapa tahu lalu. Dari Medan, Babe menjelajah Bandung, Tasikmalaya, Banjarbegara, Dieng, Wonosobo, Magelang, Yogja, Solo, Kediri, Batu Malang, Surabaya, Jember, Surabaya, pulang ke Medan. (Foto. Ist)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *